07. Suspicious

223 39 3
                                    

Sunghoon baru saja selesai mencuci buah-buahan yang ia petik tadi bersama sang ayah di perkebunan. Buah-buahan tersebut kemudian ia letakkan di piring lalu ia letakkan di atas meja.

Dirinya mengambil satu apel untuk ia makan setelah itu, dirinya mengambil segelas air yang berada di gelas yang tak jauh dari pandangannya.

"Sunghoon? Kau sudah kembali?" tanya sang ibu yang baru saja keluar dari kamarnya.

Sunghoon mengangguk sembari mengunyah apel miliknya.

"Bagaimana dengan ayahmu?" tanya Ibu lagi.

Sunghoon mengangkat kedua bahunya. "Ayah tadi menyuruhku untuk kembali terlebih dahulu ketika aku selesai memetik buahnya".

Ibu Sunghoon hanya mengangguk mengerti. "Kau sudah mencuci buah-buahan ini, kan?".

Sunghoon mengangguk.

"Tentu saja sudah," timpal Sunghoon.

"Kau tau? Akhir-akhir ini banyak sekali keluhan dari orang-orang tentang hasil panen yang tiba-tiba menjadi sedikit," ujar sang ibu.

"Kenapa begitu?" tanya Sunghoon tidak mengerti.

Sang Ibu hanya tersenyum masam. "Ibu tidak tau pasti apa penyebabnya. Jika itu karena ulah hewan ternak sepertinya tidak mungkin".

Sunghoon hanya termanggut-manggut.

"Bagaimana mungkin? Bukankah mereka ada di dalam kandang?" tukas Sunghoon kemudian.

"Kau benar, jika hewan-hewan tersebut keluar dari kandangnya itu memungkinkan tapi ..., Tidak ada laporan bahwa ada hewan ternak yang hilang ataupun keluar dari kandangnya," timpal sang Ibu.

Sang Ibu kemudian menghela napasnya gusar.

"Baru saja kita mengadakan pesta makan malam," lirih sang ibu.

Sunghoon tersenyum, berusaha untuk menenangkan sang ibu agar tidak memikirkan hal yang tidak-tidak.

"Mungkin itu hanya pengaruh dari udara yang lembah dan ..., Ulah ulat ulat yang bersarang di buah-buahan tersebut," balas Sunghoon berusaha untuk tidak memikirkan hal lainnya.

Ibunya hanya tersenyum kemudian mengelus punggung tangan Sunghoon lembut.

"Sebentar lagi sudah malam, apa yang harus ibu masak untuk makan malam?" ujar Ibu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju dapur dengan semangat.

Sunghoon tertawa ringan seketika melihat ibunya yang suasana hatinya berubah begitu saja.

"Terserah ibu, tidak makan juga tidak apa-apa," timpal Sunghoon.

Sang ibu mendengus tersenyum. "Haruskah ibu tidak memasak hari ini?".

Sunghoon mengangguk.

"Lagipula juga ada buah-buahan dan makanan yang sisa tadi siang," tukas Sunghoon.

"Baiklah, jika kau begitu ..., Ibu akan membersihkan rumah," ucap sang Ibu.

"Mau aku bantu?" tawar Sunghoon.

"Nanti saja, ibu bisa melakukan ini sendiri, ah ya, ada beberapa barang di gudang yang sepertinya sudah tidak bisa dipakai lagi. Kau bisa membuangnya di sampah rongsokan," timpal Ibu kemudian.

Sunghoon mengangguk patuh. "Kalau begitu, aku akan pergi ke gudang".

Ibunya mengangguk. "Hati-hati, banyak sekali rayap di sana".

Sunghoon mengangguk lagi.

°

°

°

Forest 'Sungjake'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang