Jake mengamati Sunghoon dan Jay yang masih sibuk dengan obor yang akan mereka nyalakan. Udara malam ini cukup dingin dan cukup gelap pula, ini pengalaman baru baginya, menjaga menara di malam hari. Angin yang berhembus samar samar cukup membuat Jake bergidik sedikit ngeri.
Begitu pula dengan suasana sunyi, hanya ditemani oleh suara-suara dari goyangan dedaunan yang terhembus oleh angin serta serangga yang biasa berbunyi di malam hari membuatnya semakin tidak nyaman. Jake adalah tipikal orang yang susah beradaptasi dan perlu waktu lebih agar nyaman dengan suasana baru dan pengalaman baru seperti ini.
Sedari tadi dirinya hanya diam terduduk di dekat tangga menara mengamati Sunghoon yang tampak hampir selesai menyalakan obor untuk penerangan dan penghangat di malam hari. Sialnya, tidak ada minuman maupun kudapan yang disediakan di menara membuat Jake yang mau tidak mau menahan lapar dan haus.
Tapi, untung saja menaranya kali ini dekat rumahnya, mungkin, jika diperbolehkan Jake akan pergi ke rumahnya sebentar untuk mengambil minuman dan beberapa kudapan. Jake tidak sadar jika Sunghoon pergi datang menghampirinya dan duduk di sebelahnya.
"Hei, apa kau baik-baik saja?" tanya Sunghoon yang terduduk di sebelahnya setelah menyalakan obor.
Sontak hal tersebut membuat semua lamunan Jake buyar. "E-eh? Y-ya, aku baik-baik saja," timpal Jake gugup.
Sunghoon mendengus tersenyum. "Kau terlihat sedikit pucat, apa karena kau gugup atau takut?".
Jake mengangguk dan menggigit bibir bawahnya malu.
"Itu memang sering terjadi, saat aku pertama kali menjaga menara ini, aku juga merasa gugup juga takut," tukas Sunghoon dengan pandangan lurus kedepan.
"Aku juga dulu lupa membawa makanan ataupun minuman untukku selama menjaga, untung saja rekan satu timku membawa minuman dan makanan lebih, dia bisa berbagi denganku. Jika kau membutuhkan makanan maupun minuman, kau bisa meminta padaku, aku membawa beberapa," tukas Sunghoon.
Jake hanya mengangguk, terlalu gugup dan malu untuk menanggapi Sunghoon yang bisa dibilang lebih senior dan berpengalaman darinya.
"Jika kau membutuhkan sesuatu, kau bisa panggil aku ataupun Jay yang sedang berada di bawah, oke?" tawarnya dengan senyum.
Jake mengangguk apa adanya dengan canggung. "B-Baiklah".
Sunghoon kemudian pergi meninggalkan Jake untuk turun kebawah menemui Jay yang tampaknya sedang membenahi beberapa tali lonceng menara yang ikatannya kendur agar lebih rapat dan tidak mudah lepas. Lonceng tersebut beguna untuk memberitahu jika ada bahaya yang terdeteksi ataupun mengancam.
Di sisi lain, Jake memutuskan untuk berkeliling di lantai atas menara yang tidak terlalu besar dan terbuka. Ia sedikit terkejut ketika melihat sebuah rak buku dengan beberapa buku yang menarik menurutnya, dirinya kemudian mengambil salah satu buku tersebut untuk ia baca.
Jake merasa bosan jika terus berdiam diri sendiri di atas, Sunghoon dan Jay tampaknya asik berbincang satu sama lain. Jake terlalu malu untuk bergabung obrolan mereka, lagipula Jake sendiri juga tidak tahu apa yang mereka berdua obrolkan di bawah sana.
Sebuah buku berjudul 'Secret' yang ada di genggamannya cukup menarik perhatiannya. Ia membalik halaman bukunya ke halaman satu atau yang biasa orang bilang dengan pembuka maupun 'prolog'.
'Jika kalian hidup di sebuah desa dengan menyimpan berbagai rahasia di dalamnya, apa yang akan kalian lakukan?'
'Berdiam diri dan menikmati kehidupan di desa tersebut, masa bodoh dengan semua rahasia yang tersimpan. Atau kalian akan pergi untuk menjelajahi desa tersebut dan mencari tahu apa rahasia yang tersembunyi?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Forest 'Sungjake'
FanfictionHidup di tengah hutan, jauh dari perkotaan, dan teknologi yang tertinggal tanpa tahu bagaimana kehidupan dunia luar. Membuat Sunghoon dan Jake berpikir, bagaimana keadaan dunia luar? 👉Sungjake Dom👉Sunghoon Sub👉Jake Rated 15+ [30.09.21 - Present] ...
