13. Mysterious person

156 23 1
                                    

"Kenapa kau tiba-tiba mengajakku jalan malam-malam seperti ini?" tanya Jake penasaran sembari membenarkan posisi mantel milik Sunghoon.

Sunghoon memasang pose berpikir, berdeham sejenak.

"Karena ...," ucap Sunghoon dengan cengengesan.

"Karena apa?" 

"Aku hanya ingin?" jawab Sunghoon ragu.

Jake berdecih, dirinya masih merasa penasaran kenapa Sunghoon tiba-tiba mengajaknya untuk jalan-jalan berdua malam ini. Belum lagi angin malam ini juga dingin, dia juga tidak mengira jika Sunghoon akan mengajaknya. Rasanya, baru saja Jake mengumpati nama Sunghoon lalu beberapa waktu kemudian Sunghoon tiba-tiba berada di depan rumahnya untuk mengajak jalan.

"Kau tidak sibuk, 'kan?" tanya Sunghoon memastikan.

Jake menggeleng. "Kenapa memangnya?"

"Ya ..., siapa tau saja kau sedang melakukan sesuatu yang penting, bukan?" tukas Sunghoon.

"Tenang saja, aku tadi hanya membaca buku sebentar dan adikku tiba-tiba mengatakan jika kau ada di depan rumahku," balas Jake seadanya.

Sunghoon hanya menganggu-ngangguk mengerti.

"Kau sendiri? Tidak sibuk?" tanya Jake balik.

Sunghoon menggeleng.

"Jika aku sibuk, tidak mungkin aku mengajakmu jalan-jalan di malam hari, kan?" balas Sunghoon dengan tersenyum.

"Apa kau pernah?" tanya Sunghoon lagi.

"Pernah apa?" Jake bingung.

"Ya ..., Jalan-jalan malam seperti ini," tukas Sunghoon.

Jake? Jalan-jalan atau pergi-pergi pada malam hari seperti ini? Mustahil.

"Umm, saat ada penjagaan menara, mungkin?" jawab Jake dengan polos.

Sunghoon mendengus tertawa.

"Itu tidak dihitung, Jake. Kau ternyata polos sekali," ucap Sunghoon sembari menyikut Jake pelan.

Jake berdecih. "Y-Ya, aku kan tidak tau jika itu tidak termasuk".

Sunghoon kemudian menghentikan langkahnya sejenak yang diikuti oleh Jake yang tampak bingung di sebelahnya. 

"Kau mau ke sana?" tawar Sunghoon sembari sedikit menunjuk ke arah kedai yang masih buka.

Jake menaikkan sebelah alisnya, ia sedikit kaget karena ternyata masih ada saja kedai yang buka di malam hari seperti ini. Padahal, daerah sekitara desa sudah sepi sekali, sudah seperti desa yang tidak berpenghuni. Belum lagi udara malam yang terlampau dingin. Dirinya juga heran mengapa Sunghoon tidak kedinginan, padahal, Sunghoon hanya memakai setelan kemeja santai.

"Boleh," balas Jake.

Sunghoon kemudian menarik tangan Jake yang terasa dingin karena udara malam. Begitu pula dengan Jake yang merasa lengan Sunghoon juga terasa dingin. Ia heran, bagaimana bisa Sunghoon tahan?.

"Selamat malam," sapa Sunghoon kepada penjaga kedai tersebut.

Sang pemilik kedai hanya tersenyum dan mempersilahkan mereka berdua untuk duduk.

Jake lantas melepas genggaman Sunghoon kemudian ia menyimpan tangannya kembali di mantel milik Sunghoon yang terpasang di badannya. 

"Remaja seperti kalian kenapa masih berkeliaran di malam hari seperti ini?" 

Jake dan Sunghoon hanya tersenyum malu sambil menatap satu sama lain.

"Kenapa kita kemari?" bisik Jake kepada Sunghoon.

Forest 'Sungjake'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang