03. Daily routine

370 57 0
                                    

Sunghoon baru saja menyelesaikan mandinya, ia bergegas turun menuju dapur setelah dirinya berganti pakaian dan menata kamarnya.

Ia meregangkan tubuhnya beberapa kali sembari berjalan menuju dapur, suasana rumahnya sedikit sepi karena ibu dan ayahnya berada di perkebunan.

Sunghoon mengamati meja makan yang sudah diisi dengan sarapan di atasnya. Sunghoon menarik sepiring pancake dengan segelas susu di sebelahnya kemudian dirinya meraih maple syrup yang berada tak jauh dari hadapannya dan menuangkannya sedikit ke pancake miliknya.

Sunghoon kemudian menyendokkan sepotong pancake tersebut dan mengunyahnya secara perlahan. Pancake buatan ibunya memang selalu enak dan tidak pernah gagal.

Ia menjadi penasaran, bagaimana rasa makanan di perkotaan? Hal tersebut membuat Sunghoon semakin ini pergi ke kota dan meninggalkan desa.

Dirinya tidak mengerti mengapa orang-orang di desa tidak pernah membahas daerah perkotaan sekalipun. Sunghoon sungguh penasaran dengan kehidupan dunia luar, meskipun rutinitas di desa ini juga tidak begitu membosankan tapi Sunghoon ingin mencoba hal yang baru.

Ia kembali menyendokkan potongan pancake di hadapannya dengan perlahan setelah itu, dirinya menyeruput segelas susu yang berada di sebelah. Meskipun dirinya sudah meminum susu setelah bangun tidur, tetap saja itu kurang menurutnya.

Setelah dirinya menghabiskan makanan dan juga segelas susu, Sunghoon segera beranjak dari tempatnya dan membawa piring serta gelas bekas sarapannya menuju cucian.

Ia menarik tuas keran dan air pun mengalir seketika, tidak terlalu deras tetapi cukup untuk dirinya mencuci piring dan gelas.

"Sunghoon-ah? Kau sudah selesai sarapan?" tanya ibu yang baru saja tiba dari perkebunan.

Sunghoon mengangguk.

"Ya, baru saja aku menghabiskan ini," ujar Sunghoon dengan fokusnya yang masih mencuci piring dan gelas.

"Kau tidak memakan buahnya?" tanya ibu Sunghoon setelah menatap piring di meja yang masih tersedia buah-buahan utuh.

Sunghoon menggeleng sembari mengibaskan sisa air di tangannya agar kering kemudian menata piring dan gelasnya di tepi.

"Aku sedang tidak ingin memakan buah hari ini," jawab Sunghoon kemudian.

"Baiklah," timpal ibunya meletakkan isi keranjang berisi buah-buahan di atas meja.

"Apa ada yang bisa aku bantu?" tanya Sunghoon menawarkan bantuan.

"Di luar ada keranjang sayur-sayuran yang belum sempat ibu masukkan, apa kau bisa mengambilnya? Ayah juga sedang ada pertemuan dengan petinggi desa," jelas ibunya.

Sunghoon hanya mengangguk kemudian berjalan menuju luar.

Di luar, dirinya mengamati aktivitas warga-warga desa yang tampak begitu menyenangkan.

Banyak sekali warga yang sedang melakukan aktivitas sederhana mereka, seperti, menyapu halaman rumah, menyirami tanaman bunga mereka, ada juga yang sedang memperbaiki pintu yang rusak.

"Park Sunghoon, wah, bagaimana kabarmu?" tanya salah satu warga yang menghampiri Sunghoon.

Sunghoon menundukkan badannya dan mengangguk sopan.

"Saya baik-baik saja, bagaimana dengan anda?" tanya Sunghoon dengan bahasa formal yang seketika membuat orang tersebut bergedik geli.

"Jangan gunakan bahasa yang terlalu formal, aku geli mendengarnya," tukasnya dengan tawa.

Sunghoon hanya tertawa canggung kemudian mengambil keranjang berisi sayuran yang ibunya maksud.

"Baiklah kalau begitu, aku masuk terlebih dahulu," timpal Sunghoon sedikit sopan.

Forest 'Sungjake'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang