05. Indirect meeting

253 40 1
                                    

Jake duduk di salah kursi meja panjang yang berada di ujung dengan Jungwon yang berada di sebelahnya. Ibu mereka sedari tadi berkeliling tiada habisnya kesana kemari untuk mempersilahkan para penduduk yang baru tiba untuk segera duduk di tempat yang kosong.

Jamuan makanan sudah tersedia dan tertata rapi di atas maja, hanya tinggal menunggu sambutan para petinggi desa untuk pesta makan malam dimulai.

"Astaga, kapan dimulainya?" tanya Jake berbisik kepada Jungwon dengan malas.

"Sebentar lagi mungkin dimulai hyung tunggu saja," balas Jungwon dengan memainkan garpu juga sendok.

Jake menghela napasnya malas. Ini adalah salah satu alasan Jake tidak ingin mengikuti Night dinner party seperti ini, acara seperti terlalu ramai dan juga sesak menurutnya bagi Jake yang lebih suka kesunyian dan quality time sendiri.

"Perhatian!" seru salah satu petinggi menengkan para penduduk desa yang telah hadir.

"Karena seluruh penduduk desa telah hadir dan menyempatkan diri untuk pesta makan malam kali ini, Saya di sini ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian mau datang. Mungkin pesta makan malam ini terkesan mendadak karena kita sudah melakukannya sebulan yang lalu, kami di sini ingin menyelenggarakan ini karena beberapa hasil panen belakangan ini melebihi rata-rata yang telah kami kira," ujar petinggi tersebut.

"Kami ingin mengajak kalian untuk mengucap rasa syukur atas pemberian hasil panen yang telah melebihi rata-rata," lanjutnya lagi dengan gelas yang ia genggam.

"Dengan ini, saya mewakili para petinggi desa di sini, saya mengucapkan rasa syukur kepada tuhan yang telah memberi kita berkat serta keberuntungan. Semoga saja, berkat dan keberuntungan ini bertahan lebih lama, terima kasih dan selamat menikmati jamuan yang telah disediakan," finalnya seraya meninggikan genggaman gelasnya yang diikuti oleh penduduk lainnya.

Suasana kembali menjadi riuh ketika petinggi itu menyulangkan gelasnya. Para penduduk bergantian untuk mengambil jamuan yang ingin mereka makan, sedangkan Jake tidak sama sekali dengan jamuan yang dihidangkan.

Jake hanya mengamati Jungwon yang sibuk mengambil satu potong steak serta potongan buah-buahan di piringnya.

"Kau tidak mengambil makanan?" tanya Jungwon sambil menatap piring Jake yang kosong secara bergantian dengan heran.

Jake menggeleng malas.

"Kenapa?" tanya Jungwon lagi.

"Kau tidak lihat? Bagaimana aku bisa mengambil makanannya jika banyak sekali orang seperti itu?" timpal Jake dengan kesal, lebih tepatnya sangat kesal.

"Bilang saja kau ingin aku ambilkan, kan?" ucap Jungwon dengan sedikit meledek.

Jake tersenyum miring.

"Tumben sekali kau peka," tukas Jake.

Jungwon berdecih kesal dan menatap sinis kepada Jake.

"Ambil saja ini, aku akan ambil yang lain," ujar Jungwon menggeser piringnya dengan kasar.

"Terima kasih, adikku sayang," timpal Jake dengan senyuman mengejek.

"Ya ya ya, menyebalkan sekali," balas Jungwon kemudian beranjak pergi untuk mencari makanan yang lainnya.

"Jangan lupa ambilkan aku minuman, ya!" seru Jake kepada Jungwon yang tidak direspon oleh Jungwon.

°

°

°

Jake masih fokus dengan makanannya, hanya tersisa beberapa potong steak yang berada di atas piringnya serta mashed potato yang menjadi side dish tambahan yang ibunya ambilkan.

Forest 'Sungjake'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang