▒᳢𝟷 𝟸 .᳢᳟⇀

79 18 1
                                    

"Aku baik, kan? Kamu lagi sakit, lagi butuh kasih sayang gini, aku panggilin pacar kamu. Harusnya kamu bilang makasih sama aku."

"But, ningning, dia lagi sama anaknya." Balas winter yang sedang terbaring pucat diatas kasurnya.

"Not my business. Kamu harus sembuh buat cari uang."

'Ding! Dong!'

"Oww, he's coming. Bye winter, enjoy ur time, aku ke tempat les dulu ya."

Ningning keluar dari kamar winter. Tak lama masuklah san dengan wajah khawatirnya.

"Are u okay, honey???" Tanya san panik.

"I-i'm okaayyyy, but.. u need to go home. Arlene sendirian."

"Gapapa, dia udah biasa--"

"Jangan jadiin kebiasaan ninggalin anak gadis dirumah sendirian!" Potong winter dengan tatapan serius.

Melihat sikap winter, ia buru buru mengambil ponselnya dari saku mantel. Ia terkejut begitu melihat banyak notifikasi masuk.

'38 missed call from 'my sweety arlene'

'DAD!!!! ITS MY FIRST TIME!!! I DON'T KNOW WHAT TO DO! '

"Kenapa?" Tanya winter.

"Aku gatau kalau arlene belum pernah menstruasi.." gumam san sambil menatap winter.

"SO, SHE'S ON FIST PERIOD AND U STILL HERE?!"

"I can't leave you alone too!"

Fokus san kembali pada telfonnya, dan ia menelfon seseorang.

➿➿➿

"Gajelas banget pak choi minta obat malem malem." Gerutu karina.

Setelah memarkirkan mobilnya, ia turun untuk memasuki sebuah minimarket. Kebetulan obat yang diminta san ada di minimarket.

Saat ia masuk, ia melirik seseorang yang berada kasir. Seorang pria dengan rambut hitam tersisir rapih.

"Eh? Seonghwa?"

Pria itu menoleh, dan tersenyum setelah melihat karina. Kebetulan seonghwa sudah selesai membayar belanjaannya.

"Selamat malam nona yoo."

"Elah, diluar kantor ini. Santai aja kali. Panggil aja karina."

"Okay, karina."

Karina melirik kantung belanjaan di tangan seonghwa.

"Kamu suka kacang merah?" Tanya karina begitu melihat berbagai macam makanan berbahan utama kacang merah di plastik seonghwa.

"And.. are u buy some p--"

"Eh?? Bukan, jangan salah paham. Ini pesenan pacarku." Sela seonghwa.

"Oh.. u have a girlfriend?"

"Uhm hum. Kalau gitu, aku pergi ya, dia pasti udah nungguin."

"Okay, bye."

Karina menggeleng dengan wajah cemberut.

"Udah punya pacar guys.." gumamnya sambil melihat rak obat.

'Ddddrrrrtttttt!!'

"Arrghh apalagi si?" Ia mengangkat telfon dari san.

'Sekalian beliin makanan juga ya.'
'Tuuutt!'

"KURANG AJAR! BELOM GUE IYAIN MAIN TUTUP AJA! untung bos..."




Karina mengikuti arah lokasi yang dikirim san. Dan berhenti tepat didepan rumah yang cukup besar.

"Nyusahin.."

Karina keluar dari mobil, dengan membawa belanjaannya. Ia menekan bel rumah itu, dan tak lama san keluar membukan pagar.

Tangan karina ditarik san, dan langsung ia bawa ke kamar winter.

"Bantu aku rawat dia malem ini."

"WHAT?! WINTER?!"

"Uhuk!"

"Okay karina? I'll give u some bonus tomorrow. Thank u."

"Tapi pak--arrggh!"

San sudah menghilang dari sisinya. Meninggalkan karina bersama winter di ruangan ini.

"Berapa totalnya? Biar aku ganti sekarang."

"Kamu pacaran sama pak choi?" Tanya karina dengan aura mengintimidasi.

"E-enggak tuh."

"Terus, kenapa dia ada disini cuman berdua sama kamu?"

"Dia cuman nengok keadaan sekertarisnya yang sakit, karina."

"Aa... okay, masuk akal."

"Nih obat. Gausah diganti, aku masih mampu beli ginian mah."

➿➿➿

"ARLENE!!"

"Here.."

San menuju ke sumber suara, yaitu kamar mandi.

"Ini sayang, daddy beliin pembalut."

Arlene keluar dengan membawa sampah pelastik.

"Tadi jeno lebih dulu beliin."

San terdiam. Kantung pelastik bawaannya terlepas karena tangannya melemas. Ia tiba tiba memeluk arlene.

"D-daddy kenapa nangis?" Tanya arlene begitu mendengar isakan san.

"Daddy minta maaf-hiks! Maaf daddy kurang perhatian sama kamu hiks!"

"Seorang ayah gaboleh terlihat lemah dihadapan anak gadisnya."

Lagi lagi san terdiam. Ia menjauhkan badannya dan menatap wajah arlene dengan mata, dan pipi yang basah.

"Its okay.." arlene mengelap pipi san yang basah.

"..i'm still ur priority, right? daddy?" Arlene tersenyum.

➿➿➿

➿➿➿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➿➿➿


Gue baru menyadari ke-sok inggris-an gue selama nie:")

My Perfect Daddy || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang