▒᳢𝟶 𝟹 .᳢᳟⇀

169 24 4
                                    


6 tahun kemudian.
Arlene side'

Apa yang akan orang lain lakukan saat sedang berulang tahun? Merayakan, bersenang senang, dan berkumpul untuk melakukan hal yang menyenangkan.

Ya, itu yang seharusnya dilakukan orang normal.

Bagaimana denganku? Hari ulang tahunku bertepatan dengan hari duka. Hari dimana seorang malaikat yang cantik nan baik dicabut nyawanya. Membuatnya meninggalkan seorang gadis kecil, bernama choi arlene.

"Arlene!"

Aku menoleh begitu yves memanggilku dari jendela mobil sedan hitamnya. Aku segera berlari menuju mobil itu sambil menenteng ranselku, kemudian memasuki mobil itu. Rasanya mommy seperti menitipkanku pada Yves, tanteku yang tidak suka dipanggil tante atau bibi.

"Aku ingin membeli waffle ice cream. Apa kau mau?" Tanyanya sambil memakai kacamata hitam, dan siap menjalankan mobilnya.

"With strawberry topping?" Tawarku sambil menyatukan kedua telapak tangan.

"As u wish, princess." Balasnya sambil menancap gas.




Sesampainya kami pada toko waffle, yves langsung memesan 2 menu. Kami berbincang sedikit, seperti menanyakan bagaimana keadaan sekolahku, atau lainnya selagi menunggu wafflenya datang.

"Yves." Panggilku.

"Yes, princess?"

"Kamu inget besok hari apa?" Lirihku.

"Inget lah! Ulang tahun tuan putri kan?? Tapi kok kamu kek sedih gitu sihh?" Serunya.

"Salah. Besok hari peringatan kematian mommy yang ke 6 tahun.. masa kamu lupa??"

"Honey bunny baby princess.. mommy udah tenang disana.. dia bakalan ngerasa bersalah kalau kamu sedih terus di hari ulang tahun kamu.."

Aku menunjukkan senyum, yang sedikit terpaksa sebagai balasan ucapannya. Itu membuatnya sedikit lebih tenang. Tak lama, waffle ice cream kami datang, dan langsung kami santap.

"Eum.. oiya yves. Daddy pulang jam berapa hari ini??" Tanyaku sambil mengunyah waffle.

"Gatau juga.. tapi katanya dia mau lembur.."

Aku hanya mengangguk, dan lanjut memakan ice cream wafflenya. Tapi, beberapa helai rambutku turun, agak mengganggu.

Yves yang melihat itu, langsung mengeluarkan sesuatu dari tasnya, dan membenarkan helaian rambutku. Ternyata itu adalah sebuah jepit rambut.

"Aku beli pas pergi ke swiss minggu lalu. Cantik. Cocok dipake sama kamu."

Aku tak bisa berkata kata, karena saat meraba jepit itu saja, jepitnya terasa cantik. Kini bukan senyum paksa yang kukeluarkan, melainkan senyum lebar.

"Aggep aja kado ulang tahun.." lanjutnya.

"Thank u yves!!" Yves tersenyum mendengar seruanku.

➿➿➿

'Ceklek!'

Mataku kembali terbuka mendengar suara pintu rumah yang terbuka. Aku menyingkirkan selimut tebal yang menutupi tubuhku, dan memasang jepit pemberian yves.

"Daddy harus liat jepit baru arlene." Monologku.

Aku perlahan membuka pintu kamarku, dan mengendap endap pergi ke kamar daddy. Untuk memberikan kejutan padanya.

Diantara seluruh ruangan yang gelap ini, hanya ada satu sumber cahaya. Yaitu dari celah pintu kamar daddy yang tidak tertutup sempurna.

Aku tersenyum, dan mendekati pintu kamar daddy. Menunggu waktu yang tepat untuk memberinya kejutan. Dari celah pintu itu, aku melihat daddy dengan kemeja putihnya. Tapi--

Tunggu.

Lengan lentik milik siapa yang memeluk pinggang daddy..?

Aku sangat yakin itu bukan lengan yves.

Lagian.. mana berani yves menyentuh daddy seperti itu?

Badanku melemas begitu wajah wanita itu terlihat. Bahkan ia bukanlah seseorang yang kukenal.. emosiku meluap.

Daddy.. menghianati mommy?

Setetes airmata mengalir bebas diatas pipiku. Aku.. kecewa..

Aku melepas paksa jepit pemberian yves, dan membantingkan jepit itu ke lantai untuk melampiaskan emosiku.

"Suara apa itu?!" Wanita itu berteriak karena kaget.

"Bukan apa apa, mungkin itu chloe.."

Apa hak daddy menyalahkan kucing manis itu?! Aku marah. Aku memutuskan untuk kembali ke kamar, tapi sebelum benar benar pergi, aku mendengar..

"udah aku bilang.. ayo ke apartemen aku aja, gimana kalau itu bukan chloe, tapi arlene..?"

"Okay.. aku periksa keadaan arlene dulu, baru kita pergi."


Setelah daddy membuka pintu kamarku dan melihat aku yang berpura pura tertidur, aku menangis semalaman. Hatiku saja terasa hancur seperti ini.. bagaimana dengan mommy..?

➿➿➿

➿➿➿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➿➿➿

My Perfect Daddy || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang