VOTE.
Pagi ini luna sudah rapi dengan seragam yang melekat di tubuh kurusnya dengan balutan hoodie hitam,dan rambutnya juga di kucir kuda.luka kemarin sudah ia obati,sekarang waktunya ia berangkat sekolah karena tidak ingin berlama-lama di rumah neraka ini.
Menuruni satu persatu anak tangga luna menatap datar meja makan yang sudah di isi tiga orang yang tengah menjalankan rutinitas pagi sambil tertawa renyah tanpa dirinya.miris sekali mereka tertawa tanpa gadis malang ini
Di anak tangga terakhir ia langsung melengos pergi keluar tanpa berpamitan pada kedua orang tuanya,kemudian di susul dengan cherryl dan darwin."kak aku ikut ya sama kakak sama bang dylan"cherryl tersenyum manis sembari memilin-milin jari-jari lentiknya.
"Gak!"ketus luna lalu masuk ke dalam mobil,dylan diam menatap datar adik sepupu dan om nya yang tengah menahan emosi.
"Saya pamit om"ucap dylan dingin tak menghiraukan panggilan cherryl
"Pelipis lo kenapa?"tanya dylan saat masuk ke dalam mobil dan melihat perban di pelipis kanannya.
"Biasalah"
Dylan menghela napasnya pelan menatap gadis itu yang selalu mendapat kekerasan dari omnya setelah kejadian abang sepupunya kecelakaan beberapa tahun yang lalu.
"Yahh!"cherryl mengeluarkan air mata buatannya membuat luna yang di dalam mobil mencibir.
"Anak ayah gak boleh nangis dong,biar ayah yang anterin kamu oke?"
Darwin mengusap kelopak mata cherryl yang basah sambil menjawil hidungnya.
"Halah dasar drama queen gitu doang nangis"
"Lo juga dulu sering nangis"
"Itu mah dulu sekarang mah nggak!"
"Masa sih"
"Diem lo dylanda masalah!cepetan jalan!"dengus luna sambil melotot ke arah dylan yang tengah terkekeh.
Mobil melaju dengan kecepatan di atas rata-rata,reaksi luna biasa saja karena dirinya pun selalu melakukan seperti ini dengan teman-temannya.
Oh ya,jika mengingat sahabatnya ia jadi merindukan mereka.jadi bagaimana keadaannya sekarang apakah mereka juga merindukan dirinya?ah tentu saja mereka pasti merindukan dirinya.
Tanpa luna rasakan mobil mereka sudah sampai di parkiran SMA Venus.luna tersentak kaget saat dylan menepuk pundaknya."heh lo gak mau turun?"
"Lah udah nyampe?"
"Menurut lo!"sewot dylan menatap luna jengah
"Biasa aja monyet!bibirnya gak usah monyong-monyong juga kali!"
Luna menggeplak bibir dylan pelan menggunakan kipasnya yang ia bawa dari rumah.katanya buat ngilangin gerah dari manusia-manusia yang gak ada abisnya ngurusin hidup orang lain.
Melangkah pergi meninggalkan dylan yang tengah mengusap bibirnya ia berjalan di Koridor yang sepertinya barusan di pel.dan tanpa sadar ia tergelincir di lantai basah yang licin.
Gubrakk
"Aww pantat gue!yang cantik cetar membahana sakit huaaa"pekik Luna nyaring membuat orang yang sedang berlalu lalang menertawakan nya.
Luna terjatuh kejengkang.rasa ngilu di pantatnya menjalar di tambah dengan pekikan seluruh murid SMA Venus yang menertawai nya membuat ia semakin malu sampai ubun-ubun.ah sialan!rasanya ia ingin sekali menenggelamkan dirinya di air lagi pula kenapa dirinya jadi apes seperti ini sih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA (Hiatus)
FantasyGak suka skip aja oke [Dimohon follow terlebih dahulu jika ingin membaca terima kasih] Aluna Felicia Zamora gadis cantik,periang, humoris namun agak jutek jika mood nya tidak baik-baik saja.gadis itu berakhlak minus petakilan dan bar-bar.setiap hari...