Vote.
Terdengar lenguhan kecil keluar dari bibir seorang gadis yang tengah berbaring di kasurnya.mata gadis itu mengerjap menyesuaikan cahaya silau yang masuk ke dalam netranya menatap sekitar dengan kening berkerut. Oh ini kamarnya!ia pikir dirinya masih dirundung di gudang sekolah tapi siapa yang membawanya pulang?
"Loh dad kok luna udah di rumah?"
"Iya sagara yang bawa kamu kesini"ucap aron menatap sagara yang tengah tersenyum kecil.
"Sagara tau rumah kita dari mana?"
"Kebetulan tadi daddy nelpon mau jemput kamu, dan ya dia yang angkat"
"Oh, thanks ya gar lo udah nolongin gue"
"Iya sama-sama"
"Terus hp gue mana?"
"Itu lagi dicas, tadi hpnya lowbat" Luna mengangguk seraya tersenyum kecil.
"Kalo gitu om,lun gara pamit ya takut bunda nyariin soalnya" Pamit sagara mengambil ranselnya yang tergeletak di sofa kamar.
"Mending kita makan bareng aja,kamu belum makan dari siang kan?" Ucap aron seraya menepuk bahunya pelan.
"Gak usah om,gara bisa makan di rumah aja"
"Gara pamit Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam" Balas keduanya lalu sagara beranjak keluar dikuti bi isah.
Keheningan Menyelimuti mereka berdua sehingga aron memecahkan keheningan itu."kamu sering dirundung luna?"tanya aron
Luna menggeleng."nggak dad"
"Jangan bohong sama daddy" Tekan aron menatap putri bungsunya tajam.
"Luna beneran gak bohong"
"Luna!"bentak aron kelepasan.
Huft, gadis itu menghembuskan napasnya pelan kemudian mengangguk dan langsung memalingkan wajahnya ke arah lain ketika melihat wajah aron yang datar dan tatapan tajamnya yang menusuk.
"Tapi luna bisa jagain diri luna sendiri dad jadi daddy gak usah khawatir"
"Dad" Cicit gadis itu pelan karena aron tidak mengatakan apapun dan malah melengos pergi dari kamar luna.
*****
Keana merebahkan tubuhnya di atas kasur pikirannya sedari tadi tertuju pada sahabatnya. Bagaimana kondisi gadis itu? Saat kabur dari pertengkaran nya dengan milka, bahkan tidak kembali ke kelas sampai jam pelajaran berakhir.
Tuk
Tuk
Tuk
Lamunannya tersadar saat seseorang mengetuk pintu kamarnya. "Masuk aja gak di kunci kok!"ujar keana bangkit dari rebahannya, duduk bersila di kasur
Ayana masuk membawa satu nampan makanan ia tahu adiknya belum makan dari tadi karena terlalu sibuk memikirkan luna. "Ke makan dulu"
Keana menggeleng. "Gak usah ya gue belum laper"
Ayana mendongak adiknya itu memang pendiam tapi sangat keras kepala. "Lo masih mikirin luna?" Tanya Ayana
"Maybe"
"Kalo lo khawatir telpon aja" Ujar ayana mengaduk-ngaduk buburnya.
"Masalahnya nomer dia gak aktif"
Ayana berhenti menyuapkan makanannya menghadap ke arah keana yang tengah mengigit kukunya, kebiasaan dari kecil itu tidak pernah hilang dari diri keana.
"Terus kita harus gimana ya apalagi kita gak tau dia sekarang tinggal dimana,kalo luna kenapa-kenapa gimana?!"
"Lo yang tenang ke mungkin dia lagi banyak pikiran makanya dia matiin hpnya" Ujar ayana menenangkan namun tidak membuat keana tenang dan malah semakin gelisah.
"Gue telpon dylan, mungkin dia tau luna dimana"putus ayana meraih ponselnya.
"Hallo lan" Ucap ayana saat panggilannya sudah terhubung.
"Kenapa ya?"
"Lo tau dimana luna tinggal sekarang?"
"Gue juga gak tau,papa sama mama gue aja lagi nyariin dia"
Suara dylan terdengar sangat lirih, sepertinya pemuda jangkung itu sangat frustasi karena sepupunya menghilang begitu saja.
"Yaudah gapapa, lo yang sabar ya"
"Iya"
"Kalo gitu gue matiin ya lan, jangan terlalu dipikirin mungkin dia mau sendiri jadi ngilang gak tau kemana"
"Iya makasih"
Tut
Sambungan terputus, keana menatap kakaknya sendu membuat ayana menghela napasnya pelan. Jujur ia tidak pernah melihat adiknya secemas ini apalagi pada luna gadis yang baru menjadi sahabat mereka.
Tak lama terdengar suara bel berbunyi. Ayana dan keana beranjak dari duduknya. Sesampainya di sana kedua gadis itu membuka pintu menampilkan wanita paruh baya yang terlihat masih cantik dengan seorang pemuda yang membelakangi keduanya.
"Eh tante mesya, ayo tan masuk mama ada di dalam" Sapa ayana menyalami telapak tangan wanita itu di ikuti keana.
Mesya tersenyum hangat mengelus puncak kepala kedua putri sahabatnya dengan sayang secara bergantian. "Eh si kembar gimana kalian sehat sayang?"
"Alhamdulillah sehat tan" Sahut keana.
"Bentar ya tan aya panggil mama dulu"
"Iya"
"Tante sama siapa kok orang tadi gak di ajak masuk?"ucap keana mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu.
"Oh itu anak tante"
"Yaudah ajak masuk aja tan"
"Katanya ntar nyusul ke" Jawab mesya
Keana mengangguk mengerti. Tak lama teriakan sangat mama masuk ke gendang telinganya. "Mesyaaa apaa kabarrrrr"
"Ma berisik deh" Sahut ayana mengorek telinganya yang sedikit berdengung membuat mesya terkekeh kecil
"Beb gue kangen, kemana aja lo!"
"Gue banyak urusan jadi baru main lagi"
Keduanya berpelukan ala ibu-ibu, kosakata nya membuat kedua gadis itu menahan senyumnya. Sudah ibu-ibu masih saja memakai kosakata lo-gue gaul amat tuh emak-emak.
"Assalamu'alaikum"
Tbc.
Sumpah ni otak buntu banget sampe kepikiran mau hiatus bentar aihh😭
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA (Hiatus)
FantasyGak suka skip aja oke [Dimohon follow terlebih dahulu jika ingin membaca terima kasih] Aluna Felicia Zamora gadis cantik,periang, humoris namun agak jutek jika mood nya tidak baik-baik saja.gadis itu berakhlak minus petakilan dan bar-bar.setiap hari...