Vote.
Luna menatap lembaran ujian soal fisika di depannya. Jangan kalian kira bahwa luna sedang menunggu jawaban dari tema-temannya ya!
"Ayo luna semangat tinggal 5 soal lagi!"ujar luna dalam hati menyemangati dirinya saat melihat kertas essay yang masih belum terisi dengan jawaban.
Ia menoleh ke belakang saat ada seseorang yang melemparnya menggunakan gulungan kertas kecil tepat mengenai telinganya.
"Lun liat 1-40 boleh ya, cuma sedikit kok?" Tanya panji tanpa mengeluarkan suaranya dan mengkode luna dengan jarinya.
Luna mendengus, saat mengerti gerakan mulut ketua kelasnya yang oon itu.
Ia mengambil selembar kertas kosong dan menulis sesuatu di kertas itu, setelah selesai membulatkan kertasnya kecil-kecil ia langsung melemparkannya pada meja panji. Dan kebetulan pengawas ujiannya sedang keluar menjawab telpon yang sempat berdering.
Panji langsung membukanya dan membaca isi kertas yang luna lemparkan padanya. Membaca satu persatu tulisan luna.
Begitu lah isinya, panji menatap luna memohon pasalnya selembar kertas jawabannya masih kosong belum tercoret apapun.
"Lun liat dong lo kan udah! Tinggal essay nya doang" Ucap dylan bising ikut-ikutan menyontek ketika pengawas izin ke ruang guru setelah di panggil.
"1.a, 2.d, 3.c, 4...," Luna menyebutkan jawabannya satu persatu, tapi tenang ia hanya memberinya setengah bukan semua isi jawabannya.
"Lagi dong!"
Luna mendengus. "Kerjain sendiri lah! Enak banget lo nyontek ke gue semua! " Kesal luna.dan langsung memfokuskan dirinya kembali untuk mengerjakan essay tak lama bapak pengawas ujian sudah kembali lagi tepat saat bel pulang berbunyi ia langsung mengumpulkan selembar kertasnya tidak peduli dengan dylan yang terus merengek minta jawaban.
*****
"Pelit banget si lo gue minta jawaban gak di kasih!" Rajuk panji seperti anak kecil.
Luna menggetok kepala pemuda itu."terus tadi satu sampe empat puluh apa goblok"kesalnya menatap panji jengah.
Pemuda itu terkekeh ringan menatap sahabatnya yang kesal.
"Udahlah gue mau balik!"
"Ikut" Pekik panji dan sahabatnya yang lain.
"Gak!"
"Gue ada urusan" Potong luna cepat ketika melihat ezra yang ingin berbicara lagi.
Mereka mendesah kecewa padahal di rumah luna itu enak banyak makanan kasur empuk dan lainnya yang bikin mereka betah tanpa ingin pulang ke rumah masing-masing.
Ia beranjak begitu saja ketika sudah berpamitan. Dan melajukan motornya ke suatu tempat.
Setelah sampai ia segera turun dari motornya dan masuk ke TPU yang hanya menempuh jarak sekitar 10 meteran dari rumah arga papi kandungnya.
Ia berjongkok ketika sampai di salah satu makam bertuliskan 'Aluna Felicia Zamora' gadis itu mengusap nanar baru nisannya.
"Kasian banget si gue gara-gara si sempak kuda gue jadi mati!" Gerutu luna mulai mencabuti rumput yang mulai tumbuh tinggi di sekitar makamnya. Sepertinya makam ini sudah lama tidak di jenguk siapapun.
Sekitar 15 menitan ia berjongkok membersihkan makamnya lalu langsung beranjak dan bersembunyi di sebuah pohon dekat makamnya ketika melihat dua orang paruh baya berjalan ke arahnya.
Wanita di sebelah pria paruh baya menangis sesegukan sembari di tenangkan oleh suaminya.
"Udah hampir satu tahun kamu ninggalin mami tapi kenapa kamu gak pernah muncul di mimpi mami licia kenapa? Kamu gak kangen mami ya sayang?" Ucap wanita yang tak lain dan tak bukan adalah tari mami kandungnya.
"Licia juga kangen di omelin mami, sama papi"
"Terus galen gimana sekarang udah punya pacar gak? Pasti nggak bang galen kan burik mana ada yang mau sama dia"kekeh luna mengusap air mata yang mengalir dari sudut matanya.
"Licia janji, kalo licia bakal temuin mami sama papi setelah urusan ini selesai "gumamnya lalu beranjak meninggalkan pemakaman.
Sungguh hatinya seperti teriris pisau ketika melihat tubuh ringkih maminya bahkan wajahnya terlihat sangat pucat seperti tidak ada gairah hidup apalagi di tambah tatapan kosong dan selalu memeluk foto dirinya.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA (Hiatus)
FantasyGak suka skip aja oke [Dimohon follow terlebih dahulu jika ingin membaca terima kasih] Aluna Felicia Zamora gadis cantik,periang, humoris namun agak jutek jika mood nya tidak baik-baik saja.gadis itu berakhlak minus petakilan dan bar-bar.setiap hari...