.
Semburat jingga sore ini mendesak menembus tirai milik Kim Taehyung. Anak itu mengeliat pelan saat merasakan sinar itu mulai membuatnya terganggu.
Ia meregangkan tubuhnya diatas ranjang. Ia bersyukur keadaannya mulai membaik setelah istirahat kurang lebih tiga jam. Berawal ditemani Jimin hingga tidak mengetahui kapan Jimin pamit untuk pulang.
Taehyung senang, setidaknya Jimin ada saat ia membutuhkan seseorang disampingnya. Setidaknya bahu Jimin bisa membuat Taehyung merasa ada orang yang peduli padanya.
Tae berpikir, kalau Jimin tau kebenarannya, apakah semua masih akan sama? Masihkah pelukan itu ia terima dengan tulus? Kembali, ia merasakan bagaimana takutnya menghadapi kenyataan.
Taehyung bangkit dari tidurnya, menapakkan kaki diatas marmer motif kayu yang menghiasi kamar besar miliknya. Ia meraih sensor pengecek gula darahnya.
"170, tidak buruk." Ujar anak itu. Sudah cukup mormal dari gula darahnya tadi pagi.
Karena merasa lapar, Taehyung memutuskan untuk meraih tas kulit miliknya di samping nakas. Ia mengambil suntikan Insulin dari dalam tas, tetapi yang ia temukan adalah satu kotak Jus Apel yang diberikan Namjoon saat ia kambuh beberapa hari yang lalu.
Anak itu kembali tersenyum kala mengingat kembali wajah Namjoon saat berada di ruangannya hari itu.
Tasehyung bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah lemari pajangan yang didalamnya berisi mini figure avengers miliknya. Ia menyempilkan kotak jus itu disela-sela action figure lalu segera menutup kaca penutupnya. Pemberian Namjoon merupakan hal yang berharga.
Merk jus tersebut juga merupakan merk yang Sering Taehyung konsumsi saat gula darahnya rendah, tapi yang satu ini berbeda karena ada campuran telapak tangan Namjoon di bungkusnya. Setidaknya ia bisa memiliki satu saja kenangan dari Kakaknya.
Ia kembali kekasur, juga kembali mengambil Insulin yang ada didalam tas lalu menyuntikkannya tepat dibagian bawah perut kanan.
"Ah, aku lapar." Ujarnya dengan senyum kecil yang menghiasi bibir. Entah kenapa saat ini ia senang sekali.
.
Tapakan kaki Taehyung tiba pada tangga terakhir dilantai 1. Ia menoleh ke arah bar dapur saat mendengar suara wajan dan sendok yang saling beradu.
Ia melihat punggung seorang lelaki yang tengah membelakanginya, berdiri dengan lengan baju yang dilipat hingga sebatas siku dan apron abu-abu yang tersampir dipinggang serta leher lelaki tersebut.
Taehyung melanjutkan jalannya lalu duduk tepat di hadapan meja makan sambil melipat tangannya diatas meja.
"Heyo, bro!"
Taehyung mendengus kesal, lelaki berusia lebih dari empat puluh tahun itu berjalan ke arah Taehyung dengan senyum lebar hingga gigi-gigi putihnya sangat terlihat.
"Bagaimana keadaanmu, bro?!" Ujarnya lagi, Taehyung menghela nafas.
"Appa!"
Si pria langsung tertawa. Ia mengacak rambut Taehyung lalu kembali tersenyum.
"Bagaimana kabarmu, Taehyung-ssi?"
"Baik, Jihan-ssi." balas Taehyung.
Pria bernama lengkap Do Jihan itu langsung kembali ke dapur setelah menyubit pelan pipi milik anak muda yang barusan bermain dengannya.
Saat berusia lima tahun, tepatnya sekitar 15 tahun yang lalu, Taehyung dikenalkan dengan seorang pria. Yoona menyuruhnya agar memanggil lelaki dihadapannya itu dengan sebutan 'appa'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Less Sugar [Kim Taehyung]
FanfictionGenre: Brothership Main Cast: Kim Brothers With Jimin Taehyung tidak bisa memberontak saat hidupnya tidak bisa semanis dulu. Cover by Canva.