8

2K 335 68
                                    

.

"Appa, kurasa ada yang tidak beres dirumah Taehyung."

Keluarga Kim kini berada dibalkon rumah mereka. Empat namja dan satu Yeoja parubaya disana terlihat khawatir saat mendengar suara gaduh dari rumah depan.

Bisa dikatakan jika rumah mereka hanya berjarak sekitar dua puluh langkah menuju rumah Taehyung, jadi sedikit saja kegaduhan pasti terdengar.

Sejak anak itu pulang, suara gaduh terdengar sangat jelas dari depan, hingga membuat mereka semua tiba-tiba beralih profesi menjadi mata-mata.

Prang!

"Astaga appa, sepertinya ini bukan masalah kecil." Ujar Namjoon dari samping sang ayah, suara benda pecah itu membuatnya khawatir. Bukan hanya Namjoon yang khawatir, sejujurnya mereka semua ikut khawatir.

"Tunggu sebentar, Joon-ah. Mungkin saja ini masalah keluarga, kita tidak bisa mencampuri urusan mereka." Ujar Siwon.

"Tapi appa, bagaimana jika Taehyung menjadi korban kekerasan?" Siwon menghela nafas saat matanya saling bersitatap dengan anak pertamanya.

"Itu tidak akan terjadi, Seok—"

"EOMMA ANDWAE!"

Siwon menoleh sejenak lalu berlari turun dari atas sana. Hatinya kalut, entah kenapa.  Anak itu membuatnya sangat ketakutan saat mendengar suara teriakannya, padahal siwon tidak punya hubungan dengannya.

Ia memacu langkahnya cepat, membuka pintu utama lalu menemukan sebuah mobil merah keluar dari pekarangan rumah Taehyung dengan kecepatan tinggi. Ia tidak ambil pusing akan hal itu, ia langsung berlari masuk kedalam sana.

Sedangkan yang lain dibelakangnya mengikuti kepala rumah tangga, Ryn dan trio Kim juga tidak kala panik.

Siwon segera naik kelantai atas, mengabaikan kondisi rumah yang terlihat sangat berantakan. Ia menemukan pintu kamar yang terbuka lebar. Nafasnya tercekat saat melihat anak itu kejang dibawah lantai.

"Ya Tuhan, Taehyung!"

Siwon mengangkat tubuh anak itu kedalam dekapannya, menampar pelan pipi Taehyung agar kembali sadar. Ia bisa merasakan tubuh anak itu gemetar.

Taehyung tak mampu bergeming, matanya kabur dan mulai gelap. Suara yang masuk ketelinganya sudah sangat tidak jelas.

Ryn yang menatap itu syok bukan main, ia masuk kedalam sana.

"Siwon-ah, Insulinnya. Gula darah Taehyung pasti tinggi hingga kejang seperti ini. Segera suntikkan insulinnya." Pekik Ryn. Siwon yang tidak tau apapun hanya mengernyit.

"Helmeoni, barang-barangnya sudah hancur!" Ujar Jin bingung.

Ryn meremat tangannya, ia sangat takut.

"Taehyung-ah, kau dengar paman, nak?"

Anak itu tak merespon, membuat mereka semua panik.

"Ah! Tas, tas yang sering ia bawa keagensi berisi barang-barang keperluannya." Ujar Namjoon. Anak itu ingat saat Hyuno mengambil tas Taehyung saat anak itu kambu diagensi beberapa minggu lalu.

Tanpa menunggu Jimin langsung masuk kedalam kamar Taehyung, mencari tas itu dengan hati-hati. Masih ada serpihan alat-alat yang dipecahkan oleh Yoona tadi.

Siwon pun langsung membawa anak itu keatas tempat tidur, senantiasa menggenggam tangan Taehyung dengan erat.

"Bertahanlah hum? Jimin, Jimin pasti menemukannya."

"Aku dapat!" Pekik Jimin. Ryn menghela nafas.

Sejenak Jimin merasa lega, masih tersisa dua Insulin didalamnya.

Less Sugar [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang