.
Siwon duduk disofa ujung ruangan kerjanya. Hatinya tidak tenang sekali saat ini, entah kenapa ia sangat terbebani dengan perkataan Taehyung kemarin sore.
Sejatinya Siwon tidak peduli, toh tidak ada lagi alasan untuk bekerja sama dengan anak pembawa sial yang menghancurkan pernikahannya.
Siwon menghela nafasnya sekali lagi, menatap rumah besar dihadapannya yang terlihat sepi. Sekitar satu jam yang lalu ia melihat mobil merah milik Taehyung keluar dari pekarangan rumah, entah mungkin Yoona yang menyetir atau bagaimana, ia melihat Taehyung duduk di kursi sambil pengemudi.
"Appa."
Siwon berbalik menatap ketiga putranya yang berdiri disana. Ia segera mengambil posisi duduk dikursi kerjanya.
"Masuklah anak-anak." Ketiga putranya segera duduk disofa panjang menghadap Siwon.
"Ada apa ini?"
"Kami ingin berbicara mengenai Taehyung." Siwon menatap ketiganya.
"Bukankah sudah appa bilang? Jangan bicarakan dia lagi." Ujar Siwon cuek.
"Appa, mungkin adik-adikku tidak akan banyak bicara, tapi aku... aku akan jujur untuk appa. Aku ingin dekat dengan adikku, Taehyung."
Siwon menatap Jin tajam."Kau ingin membangkang pada ayahmu sendiri?" Seokjin segera menggeleng.
"Aku hanya ingin adil pada semua adikku, appa. Dari kecil kami bertiga yang meminta seorang adik lagi untuk dimanjakan, lantas jika kami sudah mendapatkannnya kenapa harus kami lepaskan?"
Siwon diam.
"Awalnya aku marah, aku kesal. Tapi terlepas dari itu, Taehyung serahim dengan kami meski mungkin dia bukan anak appa. Dan ya, Taehyung juga tidak tau apapun. Aku percaya, jika bisa memilih, ia pasti tidak ingin lahir dengan hubungan seperti itu." Ujar Seokjin.
"Anak itu sendiri, dia tidak punya siapa-siapa selain eomma dan paman Jihan. Setidaknya bisakah kami berkunjung sekedar menanyakan kabarnya? Anak itu terlihat tidak baik-baik saja selama ini, dia kesepian." Lanjut Seokjin.
Siwon tidak mampu menjawab, ia masih memikirkan hal yang terjadi kemarin malam. Apa ia salah?
Melihat keadaan Taehyung yang sudah-sudah, Siwon sejatinya merasakan sesuatu pada anak itu tapi entah apa itu. Ia merasakan ada hal lain dengan anak itu, sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan.
Haruskah ia mendengar alasannya? Haruskah ia berbicara dengan masa lalunya? Tapi rasanya Siwon tak ingin merasakan sakit yang sama untuk kedua kalinya saat mengetahui semuanya.
Siwon hanya tidak ingin menumpuk harapan untuk Taehyung, dan berakhir semuanya tidak sesuai dengan keinginannya. Ia tidak ingin tersakiti dan menyakiti, ia tidak ingin membuka luka lama yang sudah diperban sebaik mungkin.
Mendengar ini semua, apakah siwon bisa? Dia juga tidak ingin egois dengan putranya sendiri, sama sekali tidak. Ia menatap Jimin, Namjoon, dan Jin.
"Baiklah. Tapi jangan bawa dia kemari jika kalian tidak ingin dia dipermalukan." Ujar Siwon. Detik itu juga senyum merekah dari wajah ketiganya.
"Appa harus siap-siap ke agensi. Kalian keluarlah."
Oh, Siwon hampir melupakan satu lagi urusan yang harus ia selesaikan hari ini, masalah kontrak itu.
.
"Akan eomma jemput setengah jam lagi, oke? Ingat, apapun yang terjadi Taehyungie harus kuat." Taehyung tersenyum kecil, ia berbalik ke arah Yoona lalu memeluk wanita itu dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Less Sugar [Kim Taehyung]
FanfictionGenre: Brothership Main Cast: Kim Brothers With Jimin Taehyung tidak bisa memberontak saat hidupnya tidak bisa semanis dulu. Cover by Canva.