.
Karena terlalu kesal, Taehyung mogok makan. Dia sebenarnya bukan kesal, dia kecewa pada dirinya sendiri. Sebenarnya, apa ia hanya dilahirkan untuk menjadi beban? Anak haram, diabetes tipe 1, sekarang kelumpuhan karena benturan pada tulang ekor yang tidak main-main.
Taehyung kecewa, ia hanya menutupi wajahnya dengan bantal. Hanya tangan kanan yang menjadi temannya untuk bekerja sama, pasalnya kedua kaki tidak ingin bekerja sama, tangan kiri patah, mau bagaimana lagi?
Ia mengabaikan Jimin, Namjoon dan Jin yang terus mengajaknya mengobrol. Selain masih lemas, ia kesal dengan dirinya sendiri. Padahal kakak-kakaknya sudah ingin dekat dengannya, kenapa malah ia yang berlari menjauh?
Kemarin sore Dokter bilang jika Taehyung tidak bisa merasakan kedua kakinya karena benturan keras itu, dokter bilang akan memeriksa lebih detail apakah itu permanen atau tidak. Mendengar kata permanen sudah membuat Taehyung gemetar hingga mogok makan seperti ini.
"Makan dulu buburnya, Taehyungie." Ujar Yoona. Taehyung hanya berbaring sambil menatap jendela. Sejauh ini belum ada orang rumah yang berhasil menarik minat Seorang Kim Taehyung untuk berbicara.
Siwon duduk diujung ruangan. Konyol bukan? Taehyung pun hanya menatapnya sekilas saat ia datang pertama kali, tidak menyapa seperti biasanya.
Siwon yang masuk dengan paksaan Jihan pun mau tak mau harus duduk disofa ujung ruangan, ia hanya memantau anak itu saja. Ia sudah bilang jika ia akan mempertanggung jawabkan semuanya, bahkan hingga terapi berjalan anak itupun akan ia tanggung.
Ia menatap Yoona yang terus memanggil Taehyung tapi tidak pernah dibalas oleh anak itu. Ia tau mood Taehyung pasti berubah saat kabar itu diberitakan padanya.
"Tae-ah, ayo makan."
Siwon memutar matanya malas lalu bangkit berdiri dari sana. Ia menarik bantal yang menutupi wajah Taehyung hingga membuat brangkar tersebit ikut bergerak, terlihat jika Taehyung dan Yoona terkejut.
"Apa yang kau lakukan, Siwon-ssi!"
Siwon tak menjawab, ia menatap Taehyung.
"Makan." Ujarnya pada Taehyung. Anak itu tidak menggubris, ia menarik bantal kepala yang ia gunakan lalu menutup wajahnya kembali. Ia tidak peduli akan rasa sakit pada kepalanya yang kini sedang diperban, hatinya lebih sakit.
"Kenapa kau sangat menyusahkan?! Sudah tidak bisa berjalan, kau ingin sesuatu terjadi pada tubuhmu lagi karena mogok makan?! Aku sangat muak melihat tingkah konyolmu ini!"
Taehyung awalnya hanya diam tak menggubris, kepalanya semakin tenggelam kedalam bantal itu.
"Siwon-ssi jangan katakan itu pada anak—"
"Aku tidak peduli, Kim Yoona. Anak ini tidak bisa kalian manjakan layaknya seorang pangeran, ia akan sangat menyusahkan kalian." Ujar Siwon.
Tanpa disangka amarah anak itu meledak, bantal yang menutupi wajahnya terlempar ke arah infusnya, alhasil hantal berat itu menarik infus Taehyung hingga terlepas. Anak itu mengibaskan piring bubur yang dipegang Yoona hingga berceceran dilantai lalu menatap Siwon.
"Jika aku menyusahkan, tinggal buang aku disini! Kembalilah pada kerja kalian masing-masing dan biarkan aku mati disini dengan perlahan!" Lanjutnya.
Siwon mengepalkan tangannya, ia kesal saat melihat semua ini. "Kalau aku tau dari awal kau bukan anakku juga sudah kugugurkan kau dari awal! Tapi manusia-manusia ini menahanmu."
"Ya sudah! Bunuh aku sekarang! Suntik mati saja aku sekarang?! Appa kira hidup seperti ini mudah?! Appa kira aku bisa menahan semua ini?! Appa kira ini yang kuharapkan terjadi pada usiaku yang ke 20?!" Ujar Taehyung tanpa sadar, ia emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Less Sugar [Kim Taehyung]
FanfictionGenre: Brothership Main Cast: Kim Brothers With Jimin Taehyung tidak bisa memberontak saat hidupnya tidak bisa semanis dulu. Cover by Canva.