10

1.9K 327 70
                                    

.

Untuk pertama kalinya Taehyung melihat Jiimin semanja ini.

Keduanya menikmati kasur yang sama, bedanya kali ini Jimin akan mengalah pada adik kecilnya untuk lebih dekat dengan ibu mereka. Taehyung masih setia menggenggam tangan Yoona yang baru saja berganti baju dengan baju kebesaran miliknya. Tentu saja postur tubuh Taehyung jauh kebih besar dari postur tubuh Yoona.

Jimin sudah puas menangis hingga matanya sembab, sudah puas memeluk ibunya hingga Yoona harus berganti baju karena air yang keluar dari mata maupun hidung Jimin membasahi baju wanita itu.

Yoona yang awalnya ikut menangis pun lama kelamaan merasa tingkah anaknya yang lucu. Ia hanya bisa mengulum bibirnya, ia senang.

Taehyung yang melihat itu terkekeh dan mengejek Jimin hingga kakaknya itu bungkam dan menatapnya intens. Bukannya merasa bersalah karena sudah membasahi baju ibunya, ia malah berbalik ke arah Taehyung lalu memeluk adiknya kuat-kuat. Bergumam maaf karena tidak menyadari jika adiknya ada disekitarnya. Ia menangis sesegukan dipundak adiknya.

Jimin memeluknya, Ia pun memeluk Jimin juga tak kalah kuat, menggusap punggung kakaknya lembut. Semua bayangannya mengenai bagaimana perlakuan buruk yang diberikan Jimin terhadapnya tidak terbukti sama sekali, Jimin bahkan menerimanya.

Ia kembali terkekeh saat mengingat tingkah Jimin yang sangat lucu, dan tentu saja hal itu membuat kakaknya geram.

"Ah, eomma! Lihat, adik meledekku!"

Taehyung dan Yoona terkekeh. Sebenarnya yang kakak disini siapa sih? Taehyung atau Jimin? Ia gemas saat melihat Jimin begitu manja.

Taehyung mendekatkan tubuhnya pada Jimin, memeluk pinggang kakaknya dengan senang hati sambil memejamkan mata. Ia sedikit terharu saat mendengar panggilan barunya dari Jimin, 'adik'.

"Kukira Jimin hyung akan membenciku jika tau segalanya." Ujar Taehyung pelan.

Jimin terdiam, ia memilih mengelus surai adiknya. Ia tersenyum.

"Bagaimana aku bisa marah padamu, adik? Setidaknya, jika kau tidak satu ayah denganku, kau tetap adikku karena kau juga menempati rahim yang pernah kutempati selama sembilan bulan." Ujar Jimin main-main.

Taehyung tersenyum, Yoona pun tak bisa menarik tangannya yang dengan refleks mengusap surai Jimin.

Yoona tau sebagaimana besar keinginan Jimin untuk memiliki adik. Dulu ia yang paling bersikeras ingin seorang adik karena temannya sudah punya dua adik tapi Jimin belum punya adik sama sekali.

Jimin menepuk punggung Taehyung saat mendengar suara batuk anak itu.

"Taehyungie, ayo bangun dulu. Biar Eomma berikan kau Vitamin serta obat Flu dan Batuk." Taehyung dengan berat hati melepaskan pelukannya pada Jimin. Duduk tegak dengan ingus yang hampir jatuh. Ia mengusapnya menggunakam tangan lalu dengan jahil menggosok tangannya kembali ke arah baju Jimin, sontak anak itu memekik.

"Taehyung jorok! Jauh-jauh dariku!"

Gelak tawa Taehyung langsung menggelegar saat Jimin duduk sambil bergumam kesal diujung ranjang. Ia mengeluh karena kejahilan adiknya.

"Ini, minum obatnya."

Taehyung meneguk dua butir obat dan segelas air hingga tandas. Ia segera kembali keatas tempat tidur lalu menarik Kaki Jimin sambil tertawa.

"Hyung, kemari. Jangan jauh-jauh." Jimin mengendus.

"Kau jorok, aku tidak suka." Taehyung terkekeh, ia semakin gencar menarik tangan Jimin.

Less Sugar [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang