15

2.3K 341 106
                                    

Part panjang⚠️

.

"Eomma punya obat sakit kepala?"

Jungkook menoleh ke arah sang ibu, ia berjalan mendekat ke arah bar dapur sambil mengurut pelipisnya. Keduanya baru sampai rumah setelah menempuh perjalanan kurang lebih sepuluh menit dari agensi menuju rumah.

Dari tadi memang Jungkook mengeluh kurang enak badan, dan puncaknya saat di mobil tadi. Lagi-lagi ia merutuki pencipta pengharum ruangan aroma jeruk yang membuatnya ingin muntah, kepalanya semakin terasa berat.

Wanita yang saat itu duduk di kursi rodanya menatap Jungkook. Ia membawa kursi rodanya ke arah Jungkook, menatap wajah anak itu dengan saksama.

"Jungkookie, mana yang sak- Astaga Jungkook!"

Bunyi gelas beradu dengan lantai terdengar. Gelas itu pecah berkeping-keping dengan Jungkook yang kini tidak sadarkan diri.

"Paman Min! Kemarilah! Jungkook-ah, kau dengar eomma? Jungkookie!"

Jungkook tak merasakan apapun, anak itu terlihat pucat sekali.

Paman Min, supir Jungkook datang dengan gestur sedikit berlari. Sejak semalam memang Jungkook terlihat kurang enak badan, entah kenapa anak itu seperti banyak pikiran. Ditambah lagi anak itu pulang dari agensi hampir subuh untuk memeriksa lagunya yang akan debut.

"Paman Min, bawa dia ke kamarnya. Tinggikan bantal dibagian kakinya, usahakan kaki Jungkook lebih tinggi dari kepalanya."

Jungkook segera dibawa kekamar. Sang ibu pun tidak sama sekali melepaskan pandangan dari Jungkook. Anak yang ia rawat sejak dari kandungan hingga kini sebesar ini, sedang dalam keadaan kurang baik.

Sang ibu mengambil air diatas nakas Jungkook lalu menyemprotkan sedikit ke arah wajah anak itu, membuatnya sedikit meleguh. Kepala Jungkook mulai seidkit bergerak, ia sadar.

Maniknya terbuka, menampakkan senyum sang ibu yang merekah ke arahnya.

"Kenapa Jungkookie? Ada yang kau pikirkan?" Jungkook menggeleng.

"Sepertinya kelelahan, dua hari ini aku kurang tidur Eomma." Ujarnya lemas. Sang ibu mengangguk, mengusap surai Jungkook lalu memberikannya segelas air.

"Jika kau masih merasa tidak enak, biar kita ke rumah sakit saja, bagaimana?" Jungkook menggeleng.

"Tidur sejenak aku pasti akan sembuh." Ujarnya. Sang ibu hanya bisa mengangguk, ia mengecup surai Jungkook lalu pergi dari sana.

"Istirahatlah. Eomma akan mengecek lagi satu jam nanti, oke?" Jungkook mengangguk.

"Tentu." Ujar Jungkook pada ibunya, tidak tau jika hatinya sedang gelisah saat ini.

.

"Taehyung dan Eomma belum pulang ya? Aku ingin segera bertemu mereka." Ujar Seokjin.

Kini ketiganya berada diruang tamu, menonton tv sambil katanya menunggu tetangga depan pulang. Jin baru selesai memasak, ia ingin makan bersama Yoona dan Taehyung setelah keduanya kembali.

Membayangkan ia bisa makan bersama adik dan ibunya selama hampir dua puluh tahun tidak pernah satu meja makan, membuat Seokjin merasa ingin terbang.

Namjoon pun sama halnya dengan Seokjin. Tangan anak itu berkeringat banyak jika mengingat ia akan makan bersama adik dan ibunya. Rasa-rasanya sangat bahagia.

Tring!

Jimin menoleh ke arah Jin dan Namjoon, "Biar aku yang angkat." Ujar Jimin lalu beranjak ke arah telepon rumah. Anak itu berjalan sambil bersenandung.

Less Sugar [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang