2

2.3K 346 60
                                    

Yang merasa belum vote dua chapter yang lalu, Vote dulu yuk.

.

Tetesan air hujan jatuh tepat saat pagi menyingsing. Akhir pekan kali ini memang sangat cocok digunakan untuk tidur, udara dingin sangat mendukung. Tapi tidak dengan Jimin, dengan malas ia melangkahkan kakinya turun ke lantai bawah, ia masih setia menggunakan kaos kaki dan sandal rumah yang melindungi kaki dari dinginnya pijakan marmer.

Ia berjalan ke arah bar dapur, mengambil segelas susu lalu menarik kursi tinggi untuk duduk disana sambil melamun ke arah dinding. Ia masih kelihatan mengantuk, tetapi suara hujan menghantam genteng rumah membuatnya sulit untuk tidur nyenyak.

Jimin meraih susu dingin yang ia ambil dari kulkas, ia menoleh saat melihat Namjoon yang turun dengan piyama panjang yang menghiasi tubuh kekarnya.

"Selamat pagi, Hyung."

"Selamat pagi, Jimin-ah. Tidurmu nyenyak?"

Anak itu mengangguk sebagai jawabannya. Namjoon mengusak surai Jimin lalu beranjak ke kulkas untuk mengambil Jus kesukaannya.

Ting!

Tong!

Kedua adik kakak itu saling pandang, "Hyung, siapa yang datang hujan-hujan begini?"

Namjoon mengedikkan bahunya tidak tau, hujan sangat deras tapi siapa yang menekan bell?

Keduanya langsung bangkit berdiri, Jimin berjalan lebih dahulu ke arah pintu dengan Namjoon yang mengekorinya dari belakang.

Sejenak Namjoon berpikir, apa itu ayahnya? Biasanya memang Ayahnya akan datang setiap akhir pekan, tapi kemarin malam beliau menelpon dan mengatakan jika memiliki kesibukan hingga tidak bisa pulang pagi ini, lantas siapa?

Ceklek

"Selamat pagi" Kedua kakak beradik itu menatap tamu bersurai madu yang berdiri didepan pintu.

"Taehyung-ssi?" Namjoon berujar lebih dulu. Meskipun tertutupi masker hitam pekat, Namjoon kenal sekali dengan lelaki bersurai coklat madu tersebut.

"Hujan-hujan begini kau datang kemari?"

Detik itu juga Taehyung mengangguk, ia melepaskan masker hitamnya lalu merapikan surainya yang terasa lembab karena air hujan. Ia segera menyodorkan bungkusan yang ada ditangannya ke arah Namjoon.

Lelaki tinggi itu tentu saja terkejut, ia menatap Bungkusan tersebut lalu menatap Taehyung setelahnya.

"Ini? Untuk apa?"

"Ah, ini sebagai ungkapan terima kasih karena sudah memberikanku Jus Apel kemarin."

Namjoon menghela nafas, ia pribadi pun tak ingin meminta imbalan atau balasan akan pemberiannya kemarin. Ia membantu karena kebetulan memang ia punya.

"Hei itu tidak perlu, aku sama sekali tidak meminta imbalan kok."

"Tidak sunbae, aku juga tidak menganggap ini sebuah imbalan. Kalau begitu anggap saja ini sebagai tanda perkenalan dari tetangga baru."

"Heol? Jadi rumah didepan itu milikmu?"

Taehyung mengangguk.

Namjoon tersenyum, ia menerima bungkusan tersebut. "Terima kasih ya Taehyung-ssi. Panggil saja aku hyung, kita kan tetangga."

"Ah, hyung? Baiklah. Hyung juga panggil aku Taehyung atau Tae saja ya?" Namjoon mengangguk.

Keduanya saling tersenyum, Jimin yang ada disana pun ikut tersenyum.

Less Sugar [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang