I Love Him but...
..
.
Warning: Angst, Sad, Rejection, Harsh Words, Rude Behavior, Hurt/Comfort, Drama, BL.
.
.
.
Typo(s), Lil OOC and Non!AU.
(Non!AU = situasi kurang lebih sesuai dengan kondisi pada kenyataannya [anime]. Hanya saja jalan ceritanya yang akan dirubah)
..
.
I make this story' full with my heart so if you'll want please vote and comment this chapter.
-Cinnamon.
Langkah kaki ia percepat, sekilas raut wajahnya menampakkan sebuah kesenangan tiada tara kala melewati beberapa siswa yang sedang berkerumun.
Saat matanya menangkap dua kepala dengan surai berbeda, ia segera mengejarnya.
"Atsumu!"
Yang di panggil menoleh, begitu pula sang kembaran yang berjalan di sampingnya. Ada raut terkejut di antara keduanya saat melihat kapten mereka berlari tergesa ke arah mereka.
"Ki-Kita-san? Ada apa?" Si surai mustard bertanya dengan heran, tak biasanya kaptennya ini akan mencarinya. Terlebih sampai di lorong angkatannya.
"Bisa ikut aku sebentar?" Kita bertanya, dengan suara senang yang ia tahan. Atsumu yang paham akan hal itu lantas mengangguk senang.
Ia menoleh ke arah adik kembarnya yang sedari tadi hanya diam di sebelahnya, "Samu, kau duluan saja ke gedung. Aku masih ada urusan dengan Kita-san"
"Ok"
Lantas si surai abu tersebut kembali berjalan, menuju gedung olahraga mereka sambil sesekali menoleh ke belakang.
Ia mengangkat bahunya acuh, "Mungkin karena ini hari pergantian kapten team" batinnya berpendapat seraya tak terlalu peduli.
Di sisi lain, kini keduanya sudah berada di kelas yang sudah terbengkalai. Kita menceritakan semua yang ia alami tadi saat istirahat dengan antusias tinggi. Sementara Atsumu beberapa kali membulatkan maniknya seraya berseru kaget.
Wajah terkejutnya benar-benar terlihat jelas adalah cerminan manik cokelat keemasan milik Kita.
"Serius? Selamat Kita-san!! Kurasa Suna juga mempunyai rasa pada Kita-san" dia berkata dengan bahagia, tanpa sadar memeluk seniornya itu.
Kita tertawa canggung, rona merahnya masih tertinggal di pipi lantas melepaskan pelukan Atsumu.
"Terima kasih Atsumu, aku sangat berterima kasih padamu karena sudah repot-repot membantuku sampai sejauh ini. Jika kau tak berkata kalau aku menyukai Suna mungkin aku hanya akan tetap diam di tempat" ujarnya yang di lanjut dengan sebuah tawa kecil dari mulutnya.
Atsumu terkekeh kecil, "Tidak apa-apa kok Kita-san! Omong-omong dalam waktu seminggu lebih mendekati orang seperti Suna itu rekor baru! Aku saja perlu 1 bulan agar bisa paham dengan tabiatnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Him but...
RomanceKisahku tak seperti di novel kebanyakan, dimana kamu akan jatuh cinta padaku jika aku mengungkapkan perasaanku. Ini patah hati pertamaku dan kuharap ini juga yang terakhir. Terima kasih telah mengijinkan diriku mencintaimu walau kau tak membalasnya...