I Love Him but...
.
.
.
Warning: Angst, Sad, Rejection, Harsh Words, Rude Behavior, Hurt/Comfort, Drama, BL.
.
.
.
Typo(s), Lil OOC and Non!AU.
(Non!AU = situasi kurang lebih sesuai dengan kondisi pada kenyataannya [anime]. Hanya saja jalan ceritanya yang akan dirubah)
.
.
.
I make this story' full with my heart so if you'll want please vote and comment this chapter.
-Cinnamon.
Happy Reading
Kita Shinsuke POV
"Bu-buatku?"
Diriku memandang tak percaya atas apa yang baru saja di katakan Suna. Batinku bertanya-tanya mengapa ia tiba-tiba seperti ini.
Siapapun jelas akan terkejut saat ada orang lain memberi dirinya sebuah earphone dan hey sepertinya itu keluaran terbaru. Sudah terbayangkan bukan bagaimana terkejutnya dirimu?
Diam-diam aku mengigit pipi bagian dalamku, bingung atas situasi ini yang baru sekali ini aku alami.
Ini... Terlalu tiba-tiba.
Aku sampai tak bisa berpikir alasan mengapa Suna memberikanku sebuah earphone terbaru.
"Iya" aku mendongak guna menatapnya, manik matanya seolah sangat berharap aku menerimanya.
Sebegitu senangnya kah kau Suna?
Ah senyumku tak bisa kutahan, jujur ini kali pertama ada orang yang seperti ini padaku. Terlebih dia adalah orang yang aku sukai, aku senang.
"Ambil lah Kita-san" ujarnya dan dengan begitu aku pun mengambil earphone tersebut dan mendekapnya erat.
Perasaan senang serta bahagia mengalir begitu deras. Ini benar-benar menyenangkan!
Degub jantungku pun berdetak kencang kala aku melihat senyum tipis milik Suna. Sebuah senyum yang mungkin hanya bisa aku lihat seorang.
Jika di bolehkan, aku ingin meminta pada Kami-sama agar kami berdua berjodoh. Aku benar-benar mencintai pemuda itu.
"Kalau boleh.. mau aku pakaikan?"
E-eehh?!!
Ke-kenapa ya wajahku panas la-lalu tanganku juga bergemetar setelah Su-Suna berkata itu?
"Bo-boleh"
Aku gugup! A-aku tak terbiasa dengan ini. Ap-apa memang harus ya?
Wajah Suna begitu dekat, harusnya tak perlu sedekat ini bukan? Harusnya dia tak perlu mendekat kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Him but...
RomanceKisahku tak seperti di novel kebanyakan, dimana kamu akan jatuh cinta padaku jika aku mengungkapkan perasaanku. Ini patah hati pertamaku dan kuharap ini juga yang terakhir. Terima kasih telah mengijinkan diriku mencintaimu walau kau tak membalasnya...