Suns Rintarou x Kita Shinsuke
[SunaKita].
.
.
Warning: Angst, Sad, Rejection, Harsh Words, Rude Behavior, Hurt/Comfort, Drama, BL.
.
.
.
Typo(s), Lil OOC and Non!AU.
(Non!AU = situasi kurang lebih sesuai dengan kondisi pada kenyataannya [anime]. Hanya saja jalan ceritanya yang akan dirubah)
.
.
.
I make this story' full with my heart so if you'll want please vote and comment this chapter.
-Cinnamon.
Happy Reading.
"Shiteiru?"
"Shitto"
"Nandesuka?"
"Hm.. nandoya?"
"Pakai I jadi nandoiya"
"Ah iya aku lupa"
Kita menutup buku yang di bawanya lantas menoleh ke arah Suna yang sepertinya sedang bergumam tentang beberapa kosakata yang baru saja ia hafalkan.
Keduanya ada di perjalanan menuju rumah mereka dan sebagai pengganti topik obrolan Kita memutuskan untuk sedikit membantu Suna untuk menambah beberapa kosakatanya.
Sejauh ini Suna tak banyak mengeluh, dia hanya patuh saat Kita menyuruhnya untuk menghafal beberapa kosakata yang biasa di gunakan.
Kita sendiri nampaknya sangat menikmati kebersamaannya dengan Suna saat keduanya berjalan beriringan seperti itu. Bisa di buktikan dari wajahnya yang merona tipis dan mata yang berbinar-binar saat menatap lawannya bicaranya.
Seperti menjadi Kita versi lain.
"Kita—"
Pemilik marga tersebut menoleh ke arah sang lawan bicara, manik cokelat keemasan miliknya terbias kecil oleh cahaya lampu yang baru saja mereka lewati membuatnya nampak lebih bersinar.
"Kita-han, benar kan? Di bukunya tertulis kalau S bisa di ganti H" Suna menunjuk ke arah buku yang sedari tadi di genggam Kita.
Pemuda dengan surai ganda itu berkedip sekali sebelum akhirnya mengangguk paham dengan apa yang di maksud pemuda tinggi disampingnya.
"Iya tapi penyebutannya di samarkan agar tak terlalu mencolok saat kamu memanggil orang lain di tengah keramaian" ucap Kita menjelaskan lebih rinci dan kemudian memberikan kembali buku tersebut ke Suna.
"Kita lanjutkan besok di perpustakaan sekolah, pastikan kamu segera tidur saat sampai ya. Istirahat lah yang cukup karena lusa kita ada latih tanding"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Him but...
RomansaKisahku tak seperti di novel kebanyakan, dimana kamu akan jatuh cinta padaku jika aku mengungkapkan perasaanku. Ini patah hati pertamaku dan kuharap ini juga yang terakhir. Terima kasih telah mengijinkan diriku mencintaimu walau kau tak membalasnya...