Tangan Joonwoo sibuk menggulir feed instagram. Dirinya kini berada dalam sebuah van hitam yang akan membawanya menuju tempat yang tertulis di jadwal selanjutnya.
"Hyung? Setelah ini kemana lagi?" tanya Joonwoo tanpa mengalihkan pandangan pada pria yang juga sekaligus manager di hadapannya.
"Sebentar," pintanya. "aku akan memeriksanya lagi. Pria ini membuka kunci layar tab yang berisi semua jadwal rutinitas Joonwoo.
Krhett!
Mobil yang ditumpangi Joonwoo terhenti karena lampu kini menjelma menjadi merah. Saatnya orang-orang yang sudah menunggu di trotoar bisa melintasi zebra cross.
Joonwoo mengangkat sedikit wajah memeriksa sekelilingnya dan menemukan seorang anak yang ia kenal tak jauh dari sana. Kaca mobil mulai turun perlahan mengubah cahaya yang tadinya gelap menjadi lebih cerah.
"Youngjae-ya!" panggil Joonwoo pada anak yang terdiam menatap jalanan di depannya. "Kau sedang apa disana?"
Youngjae tersadar dari lamunannya. Lalu, berpaling menuju Joonwoo yang berada di van hitam. "Ne?" sahutnya. "Ah! Joonwoo hyung?" Youngjae berlari kecil menghampiri Joonwoo.
"Kau sedang apa disini," ulang Joonwoo. Kemudian, mata Joonwoo memeriksa sekitaran tempat Youngjae tadi terdiam. "Kau sendiri? Dimana Youngwoo hyung?"
"Tidak, aku tidak sendiri. Kakak tadi mengejar perempuan aneh disana." Youngjae mengarahkan jemari telunjuknya menuju ujung jalan yang sedari tadi ditatapnya.
"Perempuan aneh?"
"Iya, hyung. Malahan lebih mirip perempuan gila," sindir Youngjae. "Rambutnya berantakan dan juga jalannya sempoyongan. Ditambah lagi perempuan itu terus memegangi perutnya."
"Lantas, kenapa Youngwoo hyung mengejarnya?"
"Ayolah, hyung. Kau itu seperti tidak tahu dirinya saja," kesal Youngjae. "Kakak itu, kan ... Ya, beda denganku pokoknya."
"Haha," tawa dibuat Joonwoo. "Iya, iya aku juga paham denganmu."
"Joonwoo-ya!" panggil managernya setelah berhasil menemukan acara yang akan dihadiri Joonwoo.
"Ne?" Joonwoo berpaling menatap managernya.
"Jadi, setelah ini kau ada acara dengan Hyunji," tuturnya membaca hangeul yang tertulis di layar tab.
"Choi Hyunji-sunbaenim?" tanya Joonwoo.
Manager Joonwoo memberikan sebuah anggukan.
"Baiklah, Joonwoo-ya, apa sekarang kita bisa pergi?" tanyanya memberikan isyarat dengan matanya agar Joonwoo meminta Youngjae pergi karena mereka akan segera pergi.
"Ya! Youngjae-ya," panggil Joonwoo pada Youngjae yang kembali mencari kakaknya di ujung jalan tersebut.
"Ye?" Youngjae memutar sedikit pandangannya.
"Aku pergi dulu, ya?" tutur Joonwoo menautkan tangannya pada bingkai jendela mobil.
"Baiklah, hyung. Kau bisa pergi sekarang."
Mesin mobil menyala, bersiap membawa Joonwoo menuju tempat Hyunji ─ salah satu orang penting dan senior Joonwoo di agensinya saat ini ─ berada. Kaca yang tadi turun, kembali naik untuk menutup.
"Tunggu, hyung!" cegah Youngjae. "Itu perempuan aneh tadi."
Kaca yang hampir menutup terhenti di pertengahan jalannya. Joonwoo mengintip dari balik kaca tersebut sembari memeriksa perempuan yang dimaksudkan Youngjae. "Dimana?" tanya Joonwoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Part Time Cafe'
FanfictionDaripada penasaran, ayo langsung baca .... Sebagai seorang yang menyukai Negeri Ginseng, Karina pastinya juga ingin merasakan menapaki tempat tersebut. Beruntung bagi Karina, dirinya berhasil mengunjungi South Korea. Namun, kejadian selanjutnya...