PART V

267 51 1
                                    

    "Bukan, Kim uisanim," tampik Youngjae. "Mana mungkin Youngwoo hyung pacaran dengan perempuan aneh sepertinya."

    "Astaga, lagi-lagi julukan itu." Karina menepuk pelan dahinya. Kemudian, mendongakkan wajah sembari merekahkan senyum pada wanita tersebut. "Annyeonghaseyo," sapa Karina.

    "Ye, annyeonghaseyo," sapa Bu Kim balik.

    Anehnya perut Karina yang sedari tadi sakit, selama ia berada di tempat ini tidak pernah lagi merasa sakit.

    Arghh!" ringis Karina seraya memegang perut. Perutnya yang sudah tenang, kini kembali melilit kuat.

    "Eh? Kau kenapa?" Bu Kim mendekati Karina dan menghentikan langkahnya tepat di hadapan Karina.

    "Hm, perutku sakit sedari tadi," jawab Karina.

    "Kenapa kau tidak bilang dari tadi, sih? Cepat ikuti aku, sini. Aku akan memeriksamu."

    Karina menatap Bu Kim yang mendekatinya untuk memapahnya menuju ruangannya. "Sudah berapa lama kau merasakan sakitnya?" tanya Bu Kim seraya membantu Karina berjalan.

    "Baru saja, setelah aku meminum americano," terang Karina.

@@@

    Ruangan tempat pengambilan gambar untuk acara Joonwoo sudah di penuhi staf yang sibuk mengatur peralatan. Sekitar 10 menit lagi akan dimulai pengambilan gambar dengan Hyunji.

    "Ya! Joonwoo-ya. Kenapa kau bengong gitu, sih." Panggil kakak Joonwoo─ Park Jinwoo yang sekaligus merangkap menjadi manager sang adik.

    "Heh?" sadar Joonwoo. "Hyung, kenapa kau masih disini?"

    "Ini, kau minum dulu." Jinwoo memberinya sebotol air mineral. Kemudian duduk di kursi kosong yang berada di sebelah Joonwoo. "Joonwoo-ya, mianhae," cetus Jinwoo sembari meneguk minuman di tangannya.

    "Untuk apa?"

    "Waktu aku melarangmu tadi," ungkap Jinwoo. "Kau tahu, kan. Aku orangnya seperti itu."

    Joonwoo mengambil botol minuman yang tadi diletakkannya di meja. Membawanya ke depan tubuhnya, lalu memutar tutupnya. "Hmm, gwaenchana hyung," sahut Joonwoo tanpa menatap Jinwoo. Kemudian meneguk air dari botol.

    "Sebenarnya siapa yang kau khawatirkan, sih? Aku pikir itu Youngwoo-ssi, tapi waktu itu kau bilang bukan dia," tanya Jinwoo penasaran.

    "Memang bukan Youngwoo hyung, tapi perempuan yang bersamanya itu."

     Prushh!! Air menyembur keluar dari mulut Jinwoo.

    "Apa kau bilang?" kaget Jinwoo. "Apa kau kenal dengan perempuan itu?"

    "Tidak."

    Jinwoo menepuk kuat bahu Joonwoo. "Hahaha, kalau kau tidak mengenalnya, terus kenapa kau khawatir dengannya."

    "Sakit hyung!" marah Joonwoo, lalu menjauhkan tangan Jinwoo dari punggungnya. "Bukan begitu hyung, tapi dia itu sepertinya cinta pertamaku."

    "Ooo~" seru Jinwoo. "Joonwoo-ya, kau sudah besar sekarang, ya?" Lagi-lagi Jinwoo mencoba memukul bahu adiknya. Namun, kali ini Joonwoo menangkap basah dirinya seraya menatap tajam.

    Jinwoo segera memutar kepalanya sembari membuat siulan palsu menatap sekitaran ruangan ini.

    "Joonwoo-ssi," panggil salah satu staf.

Part Time Cafe'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang