Youngwoo masih terdiam belum menjawab pertanyaan Bu Kim. Kemudian menghembuskan napasnya. "Masih sama seperti yang Anda tahu," ungkap Joonwoo pelan.
"Apa obat itu tak banyak membantunya?"
Joonwoo memberikan pernyataan dalam sebuah anggukannya. "Sepertinya ... begitu."
"Aku yakin dengan berjalannya waktu, semuanya akan membaik seperti dulu, Youngwoo-ya." Bu Kim merekahkan senyum tulusnya.
"Semoga saja," balas Youngwoo. Lalu, kembali melepas rem yang menghentikannya dan membuka pintu di depannya. "Youngjae-ya, ayo."
"Ne, hyung."
Cklek!
Pintu berhasil membuka, lantas Youngwoo melangkahkan kakinya menuju dunia luar.
Brugh!
Youngwoo menabrak seseorang yang juga membuka pintu tersebut di saat yang sama.
"Joesonghamnida," maafnya sembari mengangkat wajahnya.
Namun, kini malahan wajah mereka berdua sangat dekat sebab tadinya Youngwoo menundukkan wajahnya. Hanya berjarak satu telapak tangan antara Youngwoo dan orang ini. Tatapan lama penuh kebingungan terjadi antara mereka berdua.
"Karina-ssi?" heran Youngwoo menatap Karina.
"Eh, Perempuan aneh?" Youngjae juga bingung dengan kedatangan Karina.
Segera Karina menjauhkan wajahnya dari wajah Youngwoo dan memperbaiki rambutnya. "Joesonghamnida," ulang Karina meminta maaf.
"Kau kenapa kembali lagi?"
"Iya," sela Youngjae. "Kau sakit perut lagi?" Youngjae mengarahkan pandanganya pada Karina, lalu berubah meledeknya sembari menirukan Karina yang sakit perut.
Karina beralih pada Youngjae sembari menggelengkan kepala. "I, itu ... Ada yang mau kucari. Apa Kim uisanim masih disini?"
Youngwoo mengganguk. Lalu memutar sedikit kepalanya. "Dia masih di dalam," terang Youngwoo.
"KIM UISANIM PEREMPUAN ANEH TADI DATANG LAGI," teriak Youngjae memanggil Bu Kim. "KATANYA ADA YANG INGIN DICARI."
"Kau tidak perlu berteriak memanggilnya." Karina melukiskan senyum terpaksa pada Youngjae. "Aku bisa menghampirinya sendiri, kok."
"Eh!? Karina-ssi? Kenapa kau kembali kesini?" tanya Bu Kim di belakang Youngjae.
Teriakkan Youngjae membuat Bu Kim segera menghampiri mereka yang berada di pintu tersebut. Khawatir suatu masalah besar mungkin terjadi di sini.
"Hm." Karina bingung dengan apa yang akan ia sampaikan. "Apa Kim uisanim melihat tas saya di dalam?"
Bu Kim memalingkan kepalanya dan memeriksa meja yang tadi mereka duduki. Namun, tas Karina tidak berada di sana. "Tunggu dulu," pinta Bu Kim. "Aku akan mencari di ruanganku."
"Baiklah."
Bu Kim kembali memasuki apotek miliknya dan menuju ruangan yang dimaksudkannya.
Suasana canggung menyelimuti mereka bertiga. Youngwoo hanya terdiam tanpa mengelurkan kata, begitupun Karina. Bahkan beberapa kali Youngwoo dan Karina menatap singkat lalu segera berpaling.
Sedangkan Youngjae dengan earphone terpasang kembali memainkan game online. "Kenapa dengan mereka?" heran Youngjae mendapati kakaknya dan Karina saling memalingkan badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Part Time Cafe'
FanfictionDaripada penasaran, ayo langsung baca .... Sebagai seorang yang menyukai Negeri Ginseng, Karina pastinya juga ingin merasakan menapaki tempat tersebut. Beruntung bagi Karina, dirinya berhasil mengunjungi South Korea. Namun, kejadian selanjutnya...