MENU PEMBUKA [PROLOG]

463 78 0
                                    

    Siang ini kota Seoul sangat bersahabat dengan seluruh masyarakat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Siang ini kota Seoul sangat bersahabat dengan seluruh masyarakat. Temperatur juga dalam suhu yang hangat. Angin berhembus lembut menuju satu orang yang bingung mencari tempat yang akan ditujunya. Pakaian yang ia kenakan, menggambarkan satu warna yang sangat diminati olehnya. Lilac shirt dengan black pants menjadi outfit yang terpasang di tubuh Karina saat ini. Dengan tatanan long hair hitam lurus yang menjadi favoritnya.  

    Setelah mengunjungi Namsan N Tower yang merupakan ikon kota Seoul. Karina rencananya akan mengunjungi kafe yang terkenal di sekitaran sini. Kafe tersebut ramai dikunjungi dikarenakan menu yang mereka sajikan sangat instragamable.

    Karina mengamati sekitar untuk memastikan apakah dirinya sudah dekat dengan kafe yang akan ia datangi itu. Dirinya sudah berada di Mapo-gu, tapi masih belum juga menemukan kafe yang dicarinya.

    "Bukannya, kafe itu terkenal, ya? Kenapa aku tidak menemukan tempatnya?" bingung Karina. Dirinya kembali melanjutkan langkah menyusuri jalan untuk menemukan kafe yang terletak di Mapo-gu tersebut. Matanya juga terus mengamati tempat-tempat sekitar seiring langkahnya yang terus membawanya menjauhi tempatnya terdiam tadi.

    "Hey!" Seorang pria berusia 40-an dengan rambut teracak tanpa aturan memanggil Karina yang berada tak jauh dari toserba— tempat pria tersebut menikmati minuman. Bahkan, kini matanya menjadi merah karena alkohol yang diteguknya. "Gadis cantik, sini," suruhnya dengan bahasa Korea.

    Karina merasa heran, kenapa pria tersebut memanggil dan meminta untuk menghampirinya. Padahal tidak ada satupun kenalan Karina di Negeri Ginseng ini. Lalu, Karina memutar kepala mengamati sekitar untuk memastikan yang dimaksud pria tersebut bukanlah dirinya. Namun, disana tidak ada siapapun. Hanya Karina yang mungkin dipanggil pria itu.

    "Saya?" tanya Karina sembari menunjuk dirinya sendiri.

    "Iya kau, memangnya siapa lagi." Pria ini kembali meneguk minuman yang berada di hadapannya.

    Karina tak menanggapi lagi ucapan pria tersebut. Dirinya lebih memilih pergi menuju tempat yang sedari tadi dicarinya. Untuk apa juga Karina menanggapi pria yang baru dikenalnya dan juga pria tersebut sedang dalam keadaan mabuk.

    Namun, Karina tidak bisa melanjutkan membawa langkahnya. Sebuah tangan berhasil meraih tangan Karina, hingga ia harus berhenti.

    "Kau mau kemana gadis cantik? Sini ikut minum denganku," ajak pria yang kini memegang lengan Karina. Pria ini tak salah lagi, pria yang berada di toserba tadi. Dirinya bahkan sengaja menghampiri Karina hanya untuk mengajak minum.

    Karina menghempaskan tangan yang terus menggenggam lengannya itu. "Mohon maaf, Pak! Saya tidak mau minum alkohol," tolak Karina. Karina memutar tubuhnya untuk meninggalkan pria ini.

    Lagi-lagi, tangan Karina berhasil diraihnya sebelum Karina bisa menjauhinya. "Kau jangan pergi dulu, ayo ikut denganku, sini," bujuknya menarik lengan Karina.

Part Time Cafe'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang