"Tsitt!" potong Bu Kim menghentikan ucapan Youngjae.
"Apa katamu?" Karina masih belum mengerti.
"Sudahlah, jangan dengarkan anak itu. Sebaiknya cepat keringkan bajumu ini."
"Ta, tapi memangnya kenapa dengan Youngwoo?"
"Bukan apa-apa," kilah Bu Kim. Lalu mendorong-dorong bahu Karina untuk ikut bersamanya. "Ayo, nanti kau masuk angin."
@@@
Minuman panas terhidang di hadapan Karina. Bahkan, uapnya masih terlihat menguap. Cokelat panas pada mug putih, menjadi minuman yang disajikan Bu Kim untuk Karina.
Ruangan semakin terasa hangat dengan penghangat yang dinyalakan di ruangan ini. Baju Karina yang tertutup handuk dari Bu Kim mulai mengering.
"Kau jangan malu, silakan di minum cokelatnya," saran Bu Kim di depan Karina.
"Hmm, baiklah akan kuminum." Tangan Karina mulai meraih mug putih di atas meja dan mendekatkannya menuju mulut, lalu menyeruput sedikit. Rasa manis yang pas menyentuh lidah Karina, ditambah hangatnya yang cocok menemani dingin dari hujan.
"Bagaimana? Apa terlalu panas atau terlalu manis?"
"A, Anieyo. Tidak panas, kok. Rasanya juga pas." Karina menaikkan ujung bibirnya dan kembali menyeruput cokelat tersebut.
"Benarkah?"
"Ne, cokelat yang Kim uisanim buat enak, kok."
"Ahh, syukurlah kalau begitu," lega Bu Kim, kemudian ikut menyeruput cokelat di gelasnya.
Di samping Karina, dengan tangan melipat di depan dada, bibir yang ia buat pun ikut terlipat menurun. Youngjae masih kesal dengan orang di sebelahnya, bahkan ia juga masih kesal dengan Youngwoo, kakaknya yang meninggalkannya itu. Cokelat masih menguap di depannya, belum tersentuh oleh Youngjae.
"Ya! Youngjae-ya, kenapa kau tidak meminum cokelatmu?" panggil Bu Kim.
"Aku tidak mau."
"Benarkah kau tidak mau?"
"Ye ...."
"Baiklah kalau begitu. Karina-ssi cokelat itu untukmu saja," usul Bu Kim.
Segera Youngjae meraih mug putih berisi cokelat di depannya untuk menjauhkannya dari Karina. "Sekarang aku berubah pikiran," cetus Youngjae.
Bu Kim menghela nafas melihat kelakuan Youngjae tersebut, lalu beralih menatap Karina. "Karina-ssi, sebaiknya kau beritahu dia kemana perginya Youngwoo," saran Bu Kim.
"Ahh ... Ye." Karina mengangguk segera setelah menyeruput cokelat di mugnya.
"Youngjae-ya, kau berhenti merajuk. Karina-ssi akan memberitahu dimana kakakmu itu."
"Sudahlah, aku tidak ingin tahu lagi." Youngjae membuang mukanya menghindari Karina.
"Aigoya ... Kalian berdua memang tidak bisa dipisahkan, ya ..." Bu Kim kembali menghela nafasnya.
"Ne?" sahut Karina tanpa sadar. "Bukan, bukan apa-apa."
Untung saja Bu Kim tidak mendengar hal tersebut. Ia malahan meminta Karina untuk langsung memberitahu dimana Youngwoo. "Karina-ssi, kau langsung katakan saja padanya dimana Youngwoo. Youngjae memang selalu seperti itu jika ditinggal kakaknya."
![](https://img.wattpad.com/cover/267751439-288-k585971.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Part Time Cafe'
Fiksi PenggemarDaripada penasaran, ayo langsung baca .... Sebagai seorang yang menyukai Negeri Ginseng, Karina pastinya juga ingin merasakan menapaki tempat tersebut. Beruntung bagi Karina, dirinya berhasil mengunjungi South Korea. Namun, kejadian selanjutnya...