Part 20 (End)

561 47 1
                                    

Vote comment jangan lupaaa
Maaf klo ada typo
Enjoy reading~❤️

Suasana pagi di rumah keluarga Jeon nampak sedikit berisik, itu karena terdengar celotehan yang sedari tadi mengalun bagaikan radio pagi hari. Bukan dari Yerin melainkan sang kepala rumah tangga Jeon Wonwoo.

Pada dasar nya Yerin tetaplah Yerin, seorang perempuan yang tidak bisa duduk diam di rumah tanpa mengerjakan apapun, di usia kandungan nya yang sudah memasuki usia 7 bulan ia memutuskan untuk tetap bekerja seperti biasa.

Perempuan hamil itu duduk santai di meja makan sembari menyantap makanan pagi nya dengan menonton tv yang ada di ruang tamu milik mereka tanpa memperdulikan ucapan Wonwoo yang bila di tulis di kertas sudah bisa membuat isi makalah skripsi.

"Tidak boleh bekerja", putus Wonwoo saat ia mendudukkan diri nya di kursi meja makan depan Yerin.

Wanita yang tadi nya fokus dengan tv itu langsung mengalihkan pandangan nya pada sang suami, "AAAAAAA WONWOOOOO", Yerin berteriak kesal setelah mendengar ucapan Wonwoo.

"Jeon Yerin", oke baiklah Yerin diam jika Wonwoo sudah memanggil nama nya dengan marga Jeon serta nada yang dingin dan datar.

"Ayolah nonu, cuman ke rumah sakit seperti biasa, lagipula itukan tidak berat sama sekali. Daripada aku harus di rumah setiap hari? Sejujur nya itu membuat ku stres", Yerin mendumal kesal. "Bukti nya Sojung eonnie masih boleh bekerja".

"Itukan keputusan Jeonghan hyung, kalau keputusan ku tidak boleh", Wonwoo memulai sesi makan pagi nya.

"Huh, harus nya dulu aku menikah dengan Jeonghan oppa saja iya kan?", Yerin memfokuskan diri nya menonton tayangan di tv lagi.

Wonwoo mendengar ucapan sang istri dan terkekeh kecil, istri nya ini memang tidak bisa dicegah sama sekali, bukan tanpa alasan tapi Yerin adalah orang yang tidak bisa mengkontrol diri nya jika sedang bersemangat bahkan ia beberapa kali drop entah karena kelelahan bolak balik menemui Aerin atau sibuk merecoki Joshua yang akan segera menikah atau bahkan tiba-tiba saja kaki nya membengkak di malam hari karena ia melakukan operasi di siang hari dan berdiri dalam waktu yang lama.

Sejujur nya bagi Wonwoo kehamilan Yerin yang kedua lebih membuat nya stres daripada kehamilan pertama, mungkin karena Yerin sudah lebih bebas sekarang. Dengan segala macam rayuan maut dari Yerin, Wonwoo dengan berat hati mengiyakan keinginan Yerin yang ingin bekerja lagi dengan perjanjian hanya sampai usia 8 bulan saja.

Sebelum pergi ke kantor milik nya, Wonwoo menyempatkan untuk mengantarkan Yerin sampai ke ruangan. Walaupun jam sudah melewati batas masuk kantor tolong jangan lupakan jika Wonwoo adalah CEO dari perusahaan nya sendiri sekarang.

"Jangan kelelahan, jang-"

"Jangan lewat makan siang, jika ada perlu langsung telfon Jeon Wonwoo. Jika terlalu kelelahan lebih baik pulang, jangan lakukan operasi yang berat, itukan yang ingin kamu ucapkan lagi?", potong Yerin sebelum Wonwoo sempat menyelesaikan ucapan nya.

"Kenapa kamu bisa hafal?", Wonwoo mengerutkan kening nya.

"Kamu udah ngomong itu lebih dari 20x, gimana coba ga hafal Jeon nonuuu", Yerin memutar bola mata nya jengah.

Wonwoo tersenyum kecil, "Pinter nya anak akuu. Kan kalo gini aku tenang pergi kerja nya juga", setelah itu Wonwoo dengan cepat mencuri satu ciuman dari bibir Yerin.

"HEH, kalo ada yang liat gimana? Ishh dasar Jeon nonuuu mesum", Yerin memukul lengan Wonwoo pelan.

"Masa ganteng gini dikatain mesum sih astagahh", Wonwoo menepuk jidat nya.

Our Little Family (Wonrin) End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang