Kini mobil yang dikendarai Bella dan Tania sudah berada di tempat parkir khusus tamu yang ada di halaman perusahaan Atmaja Grup itu. Terlihat bangunannya besar dan menjulang tinggi, membuat Bella terkagum-kagum melihat bangunan itu.
"Kamu tunggu saja disini. Aku tidak akan lama," ucap Bella kepada Tania. Tania hanya menganggukkan kepalanya sambil mengambil handphone nya dan memainkannya demi menghilangkan rasa bosannya.
Bella kemudian melangkahkan kakinya menuju ke pintu masuk utama kantor itu. Terlihat seorang laki-laki yang sedang menunggu seseorang.
"Selamat siang, Nona! Silahkan ikut saya! Tuan sudah menunggu anda di ruangan nya," ucap laki-laki itu kepada Bella.
Bella sedikit kaget pasalnya ia diperlakukan seperti itu. Ia berpikir mungkin laki-laki itu sedang salah mengenali orang.
"Maaf, Tuan. Sepertinya anda salah orang," ucap Bella sopan.
"Tidak, Nona. Tuan Zayn yang memerintahkan saya untuk mengantar anda ke ruangannya," ucap Andre sopan.
"Tap-tapi" ucap Bella terpotong karena Andre sudah menyelanya.
"Nona ingin mengambil handphone nona, bukan?" Tanya Andre. Seketika Bella merasa memang laki-laki itu tengah menunggunya.
"Bagaimana anda mengetahuinya?" Tanya Bella dengan wajah bingung nya.
Andre hanya membalasnya dengan senyuman."Baiklah, Nona. Silahkan anda ikuti saya, " ucap Andre kepadanya.
Kini keduanya berjalan masuk ke dalam perusahaan tersebut. Banyak orang yang melihat ke arah Bella. Mereka terlihat penasaran dengan sosok wanita itu. Pasalnya Andre yang notabene adalah seorang yang berkuasa no 2 setelah Zayn di perusahaan tersebut sampai menjemputnya.
Bella yang memang orangnya sedikit cuek hanya diam saja dan memasang wajah datar nya sambil terus berjalan mengikutinya langkah Andre. Keduanya masuk ke dalam lift khusus yang hanya di peruntukan bagi Presdir dan keluarga besar saja.
Setelah beberapa saat kemudian pintu lift itu terbuka. Keduanya sampai di lantai paling atas tempat ruangan milik Zayn berada. Terlihat di sebuah meja satu-satunya disana terdapat seorang wanita cantik yang tengah tersenyum menyambut kedatangan keduanya.
"Selamat sore, Nona. Tuan sudah menunggu kedatangan anda," ucap sekretaris tersebut sambil membungkukkan badannya.
Andre hanya menganggukkan kepalanya lalu berjalan mendekati pintu ruangan besar tersebut.
Tok...tok...
"Masuk" suara dari dalam ruangan itu.
Andre pun membukakan pintu untuk Bella agar memasuki ruangan itu.
"Silakan, Nona." Ucap Andre sambil memegang handle pintu itu.
Bella hanya menganggukkan kepalanya sambil melangkah menuju ke dalam ruangan itu.
Setelah memastikan Bella sudah masuk, Andre pun segera keluar dari ruangan itu dan menutup pintunya.Di dalam ruangan
Bella yang pertama kali masuk ke dalam perusahaan besar hanya bisa diam memperhatikan betapa besar dan megahnya ruangan itu.
"Ruangan nya indah sekali. Aroma khas yang membuat ku nyaman berada di sini," batin Bella sambil mengedarkan pandangannya melihat ke seluruh dalam ruangan itu.
Ia bisa melihat seorang laki-laki yang sedang berdiri membelakangi mejanya sambil menerima panggilan. Bella hanya bisa diam dan berdiri di tempatnya sambil menunggu laki-laki itu selesai dengan panggilan tersebut.
Beberapa saat kemudian terlihat laki-laki itu mengakhiri panggilan tersebut lalu membalikkan badannya menatap wajah Bella yang berdiri di tengah-tengah ruangan nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati yang Tersakiti
RomanceMemiliki paras cantik serta karier yang cemerlang nyatanya tak cukup membuat Isabella Putri Wijaya merasakan kebahagiaan dalam hidup. Penghianatan yang dilakukan oleh ayahnya menjadikan Bella tumbuh menjadi seorang gadis yang dingin dan tak tersentu...