"Bella ..."
Bella yang mengenali suara itu langsung membeku di tempatnya. Ia tidak tahu harus bagaimana, pasalnya ia pasti sudah ketahuan kalau ia telah memblokir nomor nya.
Tapi ia kemudian teringat dengan kejadian demi kejadian yang terjadi setelah pertemuan nya dengan laki-laki itu sehingga membuatnya tidak perlu takut padanya."Ada apa lagi, Tuan? Saya mohon jangan hubungi saya lagi" ucap Bella dengan tegas kemudian ia menutup sambungan telepon tersebut secara sepihak.
"Aku sangat membencimu, brengsek." umpat Bella setelah panggilan itu berakhir.
Ia tak habis pikir dengan laki-laki itu, selalu saja mengganggu hidupnya.Tak mau terus menerus memikirkan laki-laki itu, ia beralih menghubungi mamanya. Ia berniat menjelaskan kepada mamanya tentang dirinya yang semalam tidak pulang ke rumah. Tentu saja ia tidak akan mengatakan yang sebenarnya, melainkan mencari sebuah alasan agar tidak membuat mamanya cemas kepadanya.
_ _ _ _ _
Seorang wanita muda terlihat tengah menikmati keindahan puncak, Bogor. Suasana sedikit dingin di siang hari tidak membuat wanita itu merasa kedinginan walaupun ia hanya menggunakan celana jeans pendek dan cardigan tipis.
Wanita tersebut memegang secangkir cokelat hangat sambil menatap hijaunya pemandangan yang ada di depan kedua matanya, tak lupa sesekali ia menyesap cokelat hangat miliknya itu.
Saat ia sedang asyik menikmati pemandangan alam itu, tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan yang melingkar di perut datarnya. Sedetik kemudian ia juga merasakan aroma parfum yang sangat ia kenali disertai hembusan nafas hangat di sekitar area lehernya itu. Ia pun menyunggingkan senyumnya.
"Apa yang sedang kau lakukan, Sayang? Di sini dingin, kamu bisa masuk angin" suara bariton dari seorang laki-laki dari belakang tubuh wanita itu.
"Sebentar saja, Melvin. Aku sedang menikmati pemandangan indah di sini." Ucap wanita itu kepada Melvin yang tak lain adalah kekasihnya.
Wanita itu adalah Stefani Wijaya. Artis tanah air yang diam-diam menjalin hubungan dengan salah satu pria tampan bernama Melvin Emerson. Keduanya saat ini tengah menikmati waktu luang bersama di sela-sela jadwal pekerjaan mereka.Keduanya menjalin hubungan hanya sebatas saling melepaskan hasrat seksual mereka, tanpa menggunakan hati. Apalagi Melvin sendiri adalah seorang pengusaha sekaligus suami dari seorang dokter bedah wanita terkenal di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta.
Karena kesibukan sang istri, membuat Melvin merasa kurang puas dengan pelayanan nya sehingga membuatnya suka mencari kepuasan di luar rumah. Dan pertemuan nya dengan Stefani yang tak sengaja di sebuah pesta pernikahan seorang artis beberapa bulan lalu, membuat Melvin merasa tertarik padanya.
Stefani yang mengetahui Melvin yang mencuri pandang padanya kala itu, tentu saja tidak menyia-nyiakan nya, apalagi ia tahu jika Melvin itu merupakan salah satu pengusaha sukses di Jakarta.
Dan setelah pertemuan itu, keduanya mulai menjalin hubungan mereka dan tentunya tidak diketahui oleh siapapun, kecuali Rio- asisten Melvin. Yang selalu mengatur pertemuan antara keduanya.
"Ayo masuk, aku tidak mau kalau kamu nanti sakit. Kalau kamu sakit, siapa yang akan memuaskan ku nanti?" Ucap Melvin berbisik tepat di telinga Stefani disertai jilatan nakal di sana hingga membuat tubuh wanita itu meremang merasakan hembusan nafas hangat sang kekasih itu.
Ia pun mau tak mau hanya bisa pasrah mengikuti langkah Melvin yang mengajaknya untuk kembali masuk ke dalam vila milik Melvin yang sengaja ia beli untuk menghabiskan waktu bersama dengan Stefani.
_ _ _ _ _
Zayn yang mendengar ucapan Bella di telepon itu langsung terlihat menahan emosi. Seketika ia meletakkan gagang telepon miliknya itu dengan kasar.
"Sial! Semua gara-gara berita sialan itu! Siapa yang telah berani mencoba mengusikku? Aku tidak akan mengampuninya, sekalipun ia bersujud di kaki ku." Ucap Zayn kesal, mengira bahwa karena berita itulah yang membuat Bella meminta dirinya untuk tidak menghubunginya lagi.
Padahal sebenarnya bukan karena berita tersebut, melainkan dirinya lah penyebab Bella yang memutus akses komunikasi dengannya.
Tok ... Tok ...
"Masuk" ucap Zayn.
Setelah mengatakan itu, pintu ruangan nya itu terbuka, menampilkan asistennya- Andreas yang masuk ke dalam sana."Aku sudah mendapatkan informasi nya. Menurut orang ku, orang yang memotret Bella itu adalah orang suruhan dari Emerson Company." Ucap Andreas. Seketika membuat Zayn mengerutkan keningnya heran. Ia merasa bingung, karena sepengetahuannya, ia tidak pernah punya masalah dengan perusahaan tersebut.
"Melvin Emerson. Apa motif nya?" Tanya Zayn. Andreas tampak berpikir sejenak sebelum ia menjawabnya.
"Aku juga belum mengetahui apa motifnya, yang jelas dia-lah orang dibalik berita itu. Aku yakin." Ucap Andreas. Zayn tampak mengangguk mendengar penuturan dari asisten sekaligus sahabatnya itu.
"Baiklah," ucap Zayn akhirnya.
"O iya, tadi mamamu menelepon, ia memintamu untuk datang ke restoran xxx lusa. Memang ada apa?" Ucap Andreas penasaran.
"Astaga! Sepertinya dia tidak sedang main-main" ucap Zayn. Terlihat Zayn memijit pelipisnya.
"Apa maksudmu?" Tanya Andre. Zayn terlihat beranjak dari tempat duduknya.
"Mama berusaha untuk menjodohkan ku, Ndre" ucap Zayn sambil berjalan menuju sofa. Setibanya di sana ia menghempaskan tubuhnya dengan kasar di sofa itu.
"Serius? Dan kau menyetujuinya?" Tanya Andre kepada Zayn. Ia tak menyangka jika masih ada perjodohan di jaman modern seperti sekarang, apalagi itu menimpa atasan sekaligus sahabatnya sendiri.
"Gila loe! Mana mungkin aku menyetujuinya. Tapi sebelum aku menolak, Mama lebih dulu mematikan panggilan nya sehingga membuatku tak bisa berbuat apa-apa lagi." ucap Zayn sedikit meninggi diawal namun menurun diakhir nya.
"Apa kau mengetahui siapa wanita itu?" Tanya Andre penasaran. Ia penasaran dengan calon istri yang dijodohkan oleh orang tua Zayn.
"Mana ku tahu!" Sewot Zayn yang kesal karena Andre yang terus saja bertanya kepadanya, di saat ia tengah pusing memikirkan ucapan Mamanya dan juga Bella.
"Lah, kenapa jadi sewot ke gue? Dasar!" Umpat Andre dalam hati.
Zayn yang mengetahui kalau sahabatnya itu sedang mengumpat kepadanya, terlihat menyunggingkan senyumnya."Aku tahu kau sedang mengumpat padaku, kan?" Ucap Zayn dengan entengnya.
"Ehem," ucap Andre yang tertangkap basah sedang mengumpat atasannya itu.
"Baiklah, kalau begitu aku kembali ke ruangan ku dulu. Jangan lupa nanti sore ada pertemuan lagi dengan Wijaya" ucap Andre yang mengingatkan kepada Zayn. Zayn hanya mengangguk mengerti.
Setelah itu Andre beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu ruangan tersebut. Meninggalkan Zayn yang masih berada di sofa tersebut sambil memejamkan matanya.
"Kasihan sekali kau, Zayn." Batin Andre saat ia menoleh ke arah Zayn yang tengah bersandar di sofa itu. Lalu ia pun keluar dari ruangan mewah itu untuk melanjutkan pekerjaannya kembali.
..... TBC .....
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati yang Tersakiti
RomanceMemiliki paras cantik serta karier yang cemerlang nyatanya tak cukup membuat Isabella Putri Wijaya merasakan kebahagiaan dalam hidup. Penghianatan yang dilakukan oleh ayahnya menjadikan Bella tumbuh menjadi seorang gadis yang dingin dan tak tersentu...