Part 12 Berita Pagi 2

122 10 0
                                    

Setelah mendengar ucapan dari sahabatnya - Tania, Bella langsung menyalakan komputer miliknya dan mencari berita tersebut dengan mengetikkan nama situs milik perusahaan Zayn tersebut.

Seketika membuatnya menutup mulutnya dengan kedua tangannya karena terkejut. Ia tampak shock, melihat sebuah artikel dimana gambar seorang wanita dengan penampilan yang berantakan keluar dari kawasan apartemen. Bahkan berita itu menjadi Headline di sana, karena saking viral nya.

"Ba-bagaimana ini bisa terjadi? Apa yang harus ku lakukan? Ya Tuhan, tolonglah aku. Kenapa ini bisa jadi begini?" Ucap Bella mengeluh kepada Tuhan. Terlihat air matanya yang sudah menggenang di kedua pelupuk matanya yang indah itu.

Ia sangat terkejut melihat gambar dirinya yang tertangkap kamera, sedang berjalan keluar dari apartemen milik Zayn. Ia seakan merasa dunianya kini telah runtuh begitu saja dengan tersebarnya foto-foto tentang dirinya itu. Untung saja saat tadi ia keluar dari apartemen itu, ia menggunakan kacamata hitamnya. Sehingga membuat nya tak dapat dikenali dengan mudah, pakaian yang ia kenakan itu adalah pakaian yang baru ia beli bersama Tania kemarin.

"Bagaimana ini? Kenapa semua ini harus terjadi padaku? Apa salahku, Tuhan? Kenapa Engkau selalu memberikanku cobaan seperti ini?"  Tangis Bella pecah. Seakan ia menyalahkan Takdir yang selalu mengujinya, menguji kesabaran dan kehidupannya. Ia luapkan tangisnya sambil terus mengucapkan kekesalannya kepada sang pencipta, yang seakan tak henti-hentinya memberinya rintangan. Bahkan kali ini hingga membuat dirinya sampai menjadi headline dimana-mana.

Namun, ia juga lupa akan satu hal. Lupa jika dibalik semua kejadian pasti akan ada hikmahnya.

Setelah puas menumpahkan air matanya, ia langsung pergi ke kamar mandi lagi untuk mencuci muka nya, agar tidak tertangkap basah oleh karyawan yang lain. Setelah merasa lebih baik, ia kembali menghampiri mejanya dan menatap ke layar komputernya.

Dengan tangan gemetar, ia menekan tombol mouse kirinya untuk membuka artikel tersebut. Namun, tidak bisa.  Beberapa kali ia coba, tetap tidak bisa juga. Kemudian tiba-tiba saja artikel tersebut hilang.

"Kenapa jadi hilang? Apa yang sebenarnya telah terjadi? Apa ada orang yang sudah menghapusnya? Semoga tidak akan ada lagi berita yang muncul mengenai diriku." Ucap Bella sambil terus mengotak-atik komputer nya, memeriksa jika mungkin ada berita lain yang serupa. Namun tetap saja, nihil.

"Aku tidak mau sampai membuat karier yang sudah ku rintis dengan jerih payah selama ini menjadi hancur seketika hanya karena berita itu." Ucap Bella yang terkejut karena artikel tentangnya sudah menghilang. Namun di sisi lain ia juga merasa lega, karena berita tersebut sudah tidak ada lagi.

"Itu semua gara-gara dia! Dasar, Brengsek." Umpat Bella sambil membayangkan wajah Zayn di pikirannya.

Tok ... Tok ...

Terdengar suara ketukan dari pintu ruangannya yang membuat Bella tersentak. Kemudian ia buru-buru menutup laman browser ya, agar tidak dilihat oleh orang lain.

"Masuk" sahut Bella.
Terlihat Elsa menenteng sebuah plastik kresek berwarna hitam dan di tunjukkan padanya.

"Ayo makan, Kak. Sudah ku belikan baksonya." Ucap Elsa dengan senyum menghiasi wajah nya.
Bella pun tersenyum sambil mengangguk.

"Baiklah, aku akan segera turun." Ucap Bella.

"Oke, Kak." Jawab Elsa lalu ia segera menutup kembali pintu ruangan tersebut dan membawa bungkusan itu bersamanya.

"Huh, baiklah Bella. Tenangkan dirimu. Jangan sampai yang lain menyadarinya karena gerak-gerik mu," Ucap Bella yang berkata kepada dirinya sendiri. Ia pun menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya. Ia lakukan itu berkali-kali. Menghilangkan rasa gugup yang nantinya bisa menarik perhatian para karyawannya jika mereka melihatnya.

Setelah di rasa cukup tenang, Bella beranjak dari duduknya dan keluar dari ruangan miliknya. Tanpa ia sadari, ia meninggalkan ponselnya di atas meja kerjanya.

Sesampainya di bawah, ia bisa melihat beberapa karyawan nya yang telah duduk di sofa dengan masing-masing mempunyai semangkuk bakso di meja depannya.

"Dimana yang lain? Kenapa kalian hanya berlima?" Tanya Bella menanyakan keberadaan karyawan yang lain. Ia pun duduk bergabung dengan yang lainnya di sofa itu.

"Oh, mereka lagi makan diluar, Kak. Sekalian mencari camilan buat teman kerja nanti." Ucap Elsa sambil cengengesan. Bella hanya bisa geleng-geleng kepala mendengarnya. Bella memang tidak melarang para karyawannya jika bekerja sambil makan, yang penting kerjaan beres dan tak ada kendala.

"Ini, Kak. Pesanan Kakak" ucap Gita Sambil menunjuk ke arah mangkuk bakso milik Bella.

"Terimakasih" ucap Bella.
Kemudian mereka pun mulai menikmati bakso mereka sambil sesekali bercanda dan membicarakan seputar pekerjaan mereka.

"O iya, pagi tadi ada berita heboh di sosial media. Apa kau tahu, El?" Ucap Gita kepada Elsa.
Elsa yang memang belum membuka sosial medianya hanya bisa menggeleng.

"Kau tahu kan, Atmaja Grup? Tadi pagi ada seorang wanita yang keluar dari apartemen nya. Tapi sayangnya wajahnya tidak begitu kelihatan" ucap Gita yang memberitahu tentang berita heboh tersebut.

Uhuk ... Uhuk ...

Bella yang mendengarnya langsung tersedak oleh kuah baksonya hingga membuatnya batuk-batuk sampai mengeluarkan air mata, karena rasa pedasnya yang menusuk hingga pangkal hidungnya. Perih dan panas, itulah yang saat ini Bela rasakan.

"Kak Bella enggak apa-apa? Pelan-pelan aja Kak, makannya." Ucap Elsa yang terkejut melihat atasannya itu batuk hingga menitikkan air mata. Segera ia menuangkan air putih ke dalam sebuah gelas dan menyodorkannya pada Bella.

"Minum dulu, Kak." Ucap Elsa kepada Bella. Tanpa berkata apapun, Bella langsung mengambil gelas itu dan meminum air putih itu.

"Tenangkan dirimu, Bella. Jangan biarkan mereka merasa curiga padamu" batin Bella, berkata kepada dirinya sendiri sambil meminum air itu. Ia tampak khawatir dengan dirinya saat ini. Ia hanya bisa kikuk sambil mendengarkan obrolan karyawannya yang masih saja membicarakan tentang berita terkait dengan foto dirinya tersebut.

Di saat Bella tengah berada di tengah-tengah karyawannya sambil menikmati waktu istirahat mereka, tanpa ia sadari ponsel miliknya yang tertinggal di atas meja kerjanya terus bergetar dengan layar yang terus menyala.

Drrrttt .... Drrrttt ....

Ponsel milik Bella terlihat menyala layarnya. Terdapat nama Zayn yang tengah berusaha memanggilnya. Namun karena Bella meninggalkan ponsel itu, membuatnya tidak mengetahuinya.

Panggilan tak terjawab 20kali

Ting

"Bella,?"

Ting

"Dimana kamu sekarang?"

Ting

"BELLA"

Pesan demi pesan masuk kedalam ponsel milik Bella tersebut. Hingga disusul beberapa panggilan lagi yang juga akhirnya tak ada satupun yang dijawab oleh Bella, karena sang pemilik ponsel tersebut memang sedang tidak memegangnya.

"Sial! Kenapa dia tidak merespon,?" Ucap Zayn yang frustasi karena Bella yang tidak merespon panggilan maupun pesan darinya.
Kemudian ia beralih mencari kontak seseorang di dalam ponselnya. Setelah mendapatkan nya, ia segera memanggil nomor tersebut.

"Halo"

"Bagaimana? Apa yang kau dapatkan?" Ucap Zyan to the point' pada lawan bicaranya saat ini.
Terlihat senyum devil nya, saat mendengar penuturan dari seseorang di seberang sana.

..... TBC .....

Hati yang TersakitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang