Disisi lain
Setelah menyelesaikan meeting nya dengan orang dari perusahaan Wijaya, Zayn dan Andre kembali ke ruangan milik Zayn.
"Untung saja si Tua Bangka itu tidak ikut! Aku malas sekali jika bertemu dengannya" ucap Andre kepada Zayn saat keduanya sudah duduk di sofa yang ada di dalam ruangan itu.
"Kau saja malas, apalagi aku!" Ucap Zayn sambil menghempaskan tubuhnya bersandar di sofa itu.
Tok ... Tok ...
Terdengar suara ketukan dari luar ruangan itu. Dengan malas Zayn mempersilakan masuk.
"Masuk" ucap Zayn dengan nada sedikit meninggi.
Tak lama kemudian terlihat asistennya yang masuk ke dalam sana dengan wajah khawatir nya."Ma-maaf tuan! Ada masalah besar!" Ucap asistennya itu dengan wajah menunduk.
Mendengar ucapan itu seketika membuat Zayn dan Andre menoleh seketika."Ada apa?" Tanya Andre. Sedangkan Zayn yang berada di sampingnya terlihat biasa saja.
"Itu Tuan, ada berita heboh di situs perusahaan pagi ini" ucap asisten itu dengan wajah tertunduk karena ketakutan.
Mendengar ucapan itu, membuat Andre seketika mengambil ponsel miliknya dan membuka situs perusahaan milik sahabatnya itu. Seketika mata Andre terbelalak melihat beberapa foto seorang wanita.
"Zayn, i-ini siapa? Kenapa dia ada di depan apartemen mu?" Tanya Andre sambil memberikan ponsel miliknya kepada Zayn. Zayn yang penasaran melihat ekspresi wajah sahabatnya itu kemudian menerima ponsel itu. Sedetik kemudian ekspresi wajah Zayn pun berubah terkejut melihat foto-foto tersebut.
"I-ini bagaimana bisa terjadi? Ini adalah Bella. Kenapa bisa seperti ini?" Ucap Zayn saat melihat beberapa foto Bella yang tengah keluar dari apartemen milik nya dengan penampilan yang sedikit berantakan.
"Jangan bilang, ini kejadian tadi pagi?" Tanya Andre lagi. Zayn hanya menjawab pertanyaan tersebut dengan anggukan kepala nya saja sambil terus memandangi foto itu.
"Bagaimana ini bisa terjadi? Siapa yang berani mengunggah foto ini di situs perusahaan?" Ucap Zayn dalam hati sambil terus menatap foto-foto tersebut.
"Siapa yang berani mengusik ketenanganku? Apa karena aku belum pernah memperlihatkan kemarahanku, sehingga banyak orang yang meremehkanku? Kurang ajar." Desis Zayn yang geram melihat foto wanitanya yang kini telah tersebar luas di media sosial.
Andre tidak habis pikir kepada orang yang telah mengunggah foto tersebut, bisa-bisanya ia menggali lubangnya sendiri. Ia bisa melihat jelas raut wajah Zayn yang kini telah berubah datar dan tak bersahabat.
Asistennya yang melihat wajah dari bosnya itu, hanya bisa menundukkan kepala sambil menunggu perintah apa yang akan diberikan padanya.
"Tapi beruntung Bella memakai kacamata hitam, jadi bagi orang yang tidak kenal dia mereka tidak akan mengetahui siapa dia. Kalau saja Bella tidak pakai kacamata, aku tidak bisa membayangkan itu semua Zayn," ucap Andre sambil geleng-geleng kepala membayangkan apa yang ada di pikirannya itu. Andre sendiri juga terkejut dengan kejadian hari ini, terlihat jelas ia juga tengah memikirkan sesuatu.
tring ....
Terdengar suara telepon dari meja kerja Zayn. ketiga orang yang ada di sana seketika saling tukar pandang. Seakan-akan ketiganya tengah berkomunikasi dalam keterdiaman mereka. Setelah beberapa saat kemudian, dering telepon itu telah berhenti.
Belum sempat Zayn ingin membuka mulutnya, kembali terdengar suara dering telepon itu memenuhi seluruh ruangan kerja milik Zayn. Zayn yang sudah tidak tahan lagi, akhirnya beranjak dari duduknya.
"Kau pergilah! Urus semua telepon yang masuk. Cari alasan yang tepat untuk menjawab seputar kejadian itu. Ingat! Jangan sampai membuat nama perusahaan hancur! Jika ada yang menanyakan siapa wanita itu? Bilang kalau tidak tahu. Mengerti?" ucap Zayn sambil menatap tajam ke arah asistennya.
"Baik, Tuan" sahut asistennya sambil membungkukkan badannya. setelah itu, asisten tersebut undur diri dan pergi meninggalkan ruangan tersebut. Sepeninggal asistennya, kini tinggallah Zayn dan Andre yang masih setia duduk di sofa tersebut.
"Bagaimana sekarang? Apa rencanamu?" tanya Andre kepada Zayn. Zayn kini tengah memijit pelipisnya sambil memikirkan sesuatu.
"Aku mau kau selidiki kasus ini, Ndre. Aku penasaran, siapa yang berani mengusikku. Aku yakin orang itu sengaja mencari kesalahanku agar bisa menjatuhkan nama perusahaan ataupun nama baikku." ujar Zayn dengan yakin. Pandangannya lurus kedepan, menerwang jauh memikirkan yang saat ini tengah dipikirkan oleh orang yang sudah mencemarkan nama baiknya itu.
Mendengar ucapan dari sahabatnya itu, Andre hanya bisa menganggukkan kepalanya. Sambil berpikir, ia mengambil ponselnya dan mencari kontak seseorang yang bisa ia hubungi saat ini.
"Okay! Tenang saja. Aku akan mengurus semuanya. Sekarang yang harus kamu pikirkan bagaimana dengan Bella. Aku yakin, dia pasti sudah melihat berita ini. Aku takut nantinya ada orang yang akan berbuat jahat padanya, mengingat ia adalah wanita itu. Bisa dipastikan, bagi orang yang tidak menyukaimu bahkan musuhmu juga pasti akan mengincarnya" ucap Andre kepada Zayn.
Zayn yang mendengarnya, seketika tersadar dan langsung menatap ke arah Andre. Ia baru sadar kalau yang paling rawan saat ini adalah keselamatan Bella, karena ia tahu musuhnya dari kalangan pebisnis berkeliaran diluar sana.
"Aku pasti akan melindungimu! Maafkan aku, Bella. Karena aku, keselamatanmu menjadi terancam," ucap Zayn dalam hati, memikirkan keselamatan Bella akibat kejadian pagi ini.
"Aku mau, kau perintahkan orangmu untuk mengawasi Bella dari kejauhan. Ingat! Jangan sampai ia menyadarinya. Keselamatannya adalah poin utama!" ucap Zayn kepada Andre. Anre yang mengerti maksud dari ucapan sahabatnya itu hanya menganggukkan kepalanya.
"Oke. Aku akan mengurusnya nanti." ucap Andre. Zayn hanya menganggukkan kepalanya. Zayn yang hendak berbicara, tertahan karena mendengar dering ponsel miliknya dari dalam sakunya.
drrrt .... drrrt ....
Dengan cepat Zayn mengambil ponsel itu dan melihat ke layar pipih itu. Ia bisa melihat nama Mamanya yang saat ini tengah mencoba menghubunginya. Melihat itu, ia memperlihatkannya kepada Andre.
"See?" ucap Zayn sambil menujukkan ponselnya ke depan wajah Andre. Andre hanya bisa menghela nafasnya sambil memijat kedua sisi pelipisnya. Beberapa saat kemudian ia beranjak dari duduknya.
"Baiklah, kalau begitu aku kembali ke ruangan ku dulu. Aku pastikan dalam satu jam ini berita ini akan hilang dari seluruh sosial media" ucap Andre yang menjanjikan itu kepada Zayn. Mendengar hal itu membuat Zayn mengangguk.
"Aku mengandalkanmu bro." ucap Zayn sambil menghempaskan tubuhnya bersandar di sofa itu. Melihat keadaan sahabatnya itu, Andre hanya bisa menghela nafasnya lalu ia pergi meninggalkan ruangan itu.
Karena Zayn yang merasa pusing karena mendengar suara panggilan itu terus-terusan, mau tak mau ia harus mengangkatnya. Karena kalau ia tak mengangkat, bisa-bisa Mamanya akan mendatangi kantornya. Dan bisa di pastikan mamanya itu pasti akan menginterogasi nya tentang berita yang saat ini tengah ramai diperbincangkan itu.
Sebelum menjawab panggilan itu, Zayn menghela napasnya terlebih dahulu agar menetralkan mimik mukanya dan nada bicaranya.
"Halo Ma,"
..... TBC .....
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati yang Tersakiti
RomanceMemiliki paras cantik serta karier yang cemerlang nyatanya tak cukup membuat Isabella Putri Wijaya merasakan kebahagiaan dalam hidup. Penghianatan yang dilakukan oleh ayahnya menjadikan Bella tumbuh menjadi seorang gadis yang dingin dan tak tersentu...