10

2.2K 323 21
                                    

Typo masih setia menghantui bagai bayangan mantan.
Happy reading.....
*
*
*
*
*
*

Fanxing bergerak gelisah dan sedikit meronta, Gao Han hanya tersenyum tipis, perlahan mengangkat telapak tangannya saat Fanxing sudah diam tak bergerak lagi.

"Mimpi indah anakku..."

Langit timur masih kemerahan saat Yibo tiba di Apartemen Xiao Zhan bersama Haikuan, Xingchen membuka pintu, saat melihat Yibo, Xiao Zhan langsung menghambur memeluknya dengan tangis yang tak bisa di bendung lagi.

Langit timur masih kemerahan saat Yibo tiba di Apartemen Xiao Zhan bersama Haikuan, Xingchen membuka pintu, saat melihat Yibo, Xiao Zhan langsung menghambur memeluknya dengan tangis yang tak bisa di bendung lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku disini, aku disini..." Bisik Yibo lembut.

Yibo memeluk erat tubuh yang bergetar itu, dadanya terasa sakit melihat keadaan orang yang sangat dia cintai.

Yibo membawa Zhan untuk duduk, lalu mencoba merebahkan kepala lelaki itu di pangkuannya, mengusap rambutnya pelan, rasa lelah dan nyaman membuat Xiao Zhan tertidur beberapa saat kemudian.

"Ada perkembangan yang kita dapat?"

Tanya Yibo pada dua orang yang tengah memperhatikan rekaman CCTV kedai.

"Wajahnya tidak terlihat jelas, tapi Guocheng benar, kemungkinan besar dia adalah wanita."

Jelas lelaki yang duduk di sisi kanan Xingchen.

"Tapi yang menelpon ke kedai jelas suara laki laki."

Haoxuan lelaki yang baru berbicara mengangguk.

"Benar, jadi kemungkinan ada dua orang dalam kasus ini, dan wanita ini adalah sang eksekutor."

"Apa Xiao Zhan punya musuh?" Tanya lelaki bernama Bowen melirik Xingchen, yang di lirik menatap Darren yang duduk tak jauh dari mereka.

"Kau pikir aku musuh ge?"

Xingchen menarik napas.

"Bisa saja kan kau menyuruh orang lain, sedangkan kau berpura pura khawatir bersama kami di sini."

Darren menggelengkan kepala tak percaya.

Yibo yang mendengar, menatap tajam ke arah Darren.

"Jaga pandangan mu Tuan Wang, aku tidak setega itu membawa anak anak untuk urusan orang dewasa."

"Aku tidak tahu apa masalah mu dengan Zhan ku, tapi jika benar kau dalang di balik semua ini, ucapkan selamat tinggal pada dunia." Terdengar dingin nada suara Yibo.

Keduanya saling tatap, Haikuan menepuk bahu Yibo.

"Sudah cukup, tidak ada gunanya kita saling curiga, lebih baik kita fokus saja."

"Haikuan benar, berhenti bersikap seperti anak kecil."

Yibo menyandarkan tubuh nya pada sofa, tangannya masih mengelus lembut kepala Xiao Zhan.

WHEN LION BECAME A CAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang