Extra chapt

2.5K 320 46
                                    

Yuhuuuuuu... Apa kabar kalean di masa pandemi ini? Stay save terus dan jalani prokes ya....
Kok update tiap hari emang g ada kerjaan di real life ya?

Jadi gaesss... Aku bisa leluasa pegang henpun karena sedang isoman he he he, karena tiba tiba dan mendadak tidak bisa mencium apa pun (bahkan kentut sendiri), makan pun agak hambar, tanpa mau membuat para tetangga dan keluarga yang masih horor sama C19 panik, aku diem diem aja, sambil rebahan bikin ff jadi sekarang tinggal up doang ha ha ha ha.

Delivery order semua kebutuhan, pake masker, dan jaga jarak sama mereka, dan bahagianya saat bisa mencium aroma lagi setelah 5 hari hampa (bahkan rindu bau mpup kocheng ku saat pagi hari bersihin kandang),

Jaga diri sama keluarga ya, C19 mungkin tidak akan berpengaruh banyak pada orang yang memiliki imun kuat, tapi kita tidak tahu dengan yang lain,

Udah ah ngocehnya.

Ingaaaatt typo masih sering nyempil bikin ilfil.

Happy reading........
*
*
*
*
*
*
*

Cklek!

Pintu apartemen terbuka, Yibo masuk dengan membawa satu tas besar berisi perlengkapan Fanxing dan Xiao Zhan saat di rumah sakit, di belakang nya Zhan memggendong Fanxing yang tertidur.

"Kau mau kemana?" Xiao Zhan urung melangkah kekamar.

"Menidurkan Fan Fan di kamar."

Yibo melangkah kearah kamar yang sudah lama di biarkan tak terpakai.

"Kemarilah."

Xiao Zhan mendekat, die tercengang melihat kamar itu.

Xiao Zhan mendekat, die tercengang melihat kamar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fanxing akan tidur disini mulai sekarang."

"Sejak kapan?"

"Sejak Fanxing di rumah sakit."

Xiao Zhan melangkah masuk, mengagumi ruangan yang kini terlihat bersih dan rapi, sudah lama dia ingin membuat kamar untuk panda kecilnya itu, namun belum bisa terwujud.

Setelah membaringkan Fanxing lelaki itu menatap Yibo.

"Terimakasih."

Kening Yibo berkerut.

"Untuk apa?"

"Semuanya, menolong Fanxing, kamar ini, semua yang telah kau berikan dan kau lakukan untuk kami."

Yibo ikut duduk di sisi pembaringan, mengusap lembut kaki bocah yang lelap tertidur, lalu berpindah mengusap pipi yang terlihat sedikit tirus itu.

"Kenapa harus berterima kasih? Ini sudah tugasku, menjaga kalian, memenuhi semua kebutuhan kalian, membahagiakan kalian, untuk apa berterima kasih."

Xiao Zhan mencium telapak tangan itu dan mendekapnya hangat.

"Aku sungguh beruntung bisa bertemu denganmu, aku tidak bisa memberikan apapun padamu, bahkan keutuhan diriku."

WHEN LION BECAME A CAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang