Xiao Zhan keluar dari kamar, dilihat nya Wang yibo masih tertidur pulas, senyum manis terkembang dibibir Xiao Zhan, perlahan dia mendekati pemuda tampan itu memperhatikan wajah teduh dan damai itu seksama.
"Kau sangat tampan saat sedang tidur begini, apa kau tahu aku menyukaimu, tapi aku sadar aku tidak pantas untukmu, dan aku juga tidak mau berharap lebih atas kebaikanmu."
Xiao Zhan menyingkirkan anak rambut yang jatuh di kening Yibo, dan membiarkan pemuda itu tidur.
Mengapa Yibo bisa tidur di apartemen Xiao Zhan? Jadi begini ceritanya, setelah seharian bermain di taman bermain mereka pulang, karena Fanxing tidak mau makan diluar akhirnya Xiao Zhan memasak untuk mereka.
Setelah acara makan malam 'keluarga' itu selesai, Fanxing tidak mau di tinggal Yibo, hingga bocah itu tertidur di pangkuan Yibo, saat akan pamit pulang hujan turun dengan deras, apa Xiao Zhan tega membiarkan 'pujaan hatinya' kehujanan?
Tentu tidak, maka dia menawarkan Yibo untuk menginap, dia tidak ingin pemuda itu pulang kehujanan dengan motornya.
Dengan 'berat hati', Yibo menyetujui usul itu, walau dengan hasrat yang harus dia pendam mengingat diluar hujan deras dan dingin.
Sebenarnya apartemen itu memiliki dua kamar, tapi karena Fanxing masih kecil, Xiao Zhan belum merapikannya. Xiao Zhan sebenarnya meminta Yibo yang menemani Fanxing di dalam kamar, tentu tidak sopan tamunya menginap tapi tidur di sofa yang pasti tidak nyaman.
Tapi Yibo menolak, dia tidak ingin Kelincinya kedinginan dan tidak nyaman bila tidur di sofa, sebagai singa yang baik biarlah dia yang mengalah, dalam hati dia sedikit berharap tidur bersama di kamar, sedikit lho, hanya sedikit.
Harum masakan mengusik indra penciuman Wang Yibo, perlahan dia mengerjapkan mata, samar matanya melihat sosok berbaju putih sedang asyik berkutat di dapur, sementara di meja telah berjajar beberapa masakan.
Bidadari mana yang pagi pagi sudah turun?
Masih setengah mengantuk pemuda itu bangun, meraih handphone yang tergeletak di meja. Sesaat kemudian dia mengetik pesan pada seseorang yang telah menelponnya sejak semalam.
' maaf ge, aku menginap di rumah teman semalam, hujan deras aku tidak bisa pulang, hari ini aku izin tidak kekantor ya, jika ada hal yang mendesak dan urgent baru hubungi aku.'
Pesan terkirim, Yibo meletakkan benda pipih itu lalu melangkah mendekati Xiao Zhan, matanya tak lepas memandang tubuh indah itu, lihatlah pinggangnya yang ramping, sangat pas untuk dia peluk, dan bongkahan indah yang sangat menggoda itu mendadak membuat tenggorokannya terasa kering.
Xiao Zhan menoleh dan tersenyum.
"Kau sudah bangun? Cucilah mukamu lalu kita sarapan, sebentar lagi makanannya siap."
Yibo berdiri di belakang Xiao Zhan, meletakkan dagunya di bahu lelaki itu, hembusan napasnya menerpa leher mulus Xiao Zhan, membuat lelaki itu menaikan sedikit bahunya karena geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN LION BECAME A CAT
Fiksi Penggemarsbenernya udah lama nongkrong di draft... cuma ff kehaluan sebagai shipper tidak bermaksud menyinggung pihak manapun murni karena cinta sama yizhan 😅 WARNING!!!! fujho area Homophobic please menjauh no rusuh hargai setiap pemikiran karena ide seper...