10. Sakit

263 34 2
                                    

Arkan melamun menatap jendela kamarnya. Apakah selama ini dia salah menilai Laura. Tapi apa itu hanya cara Laura agar bisa menarik simpati darinya.

Lamunannya buyar saat terdengar langkah kaki memasuki kamar.

"Apa?" tanya dingin Arkan kepada Papanya.

"Papa izinkan kamu untuk ikut geng motor. Jangan sia-siakan kepercayaan Papa." Setelah mengatakan itu, Bayu keluar dari kamar anaknya.

Ada apa dengan papanya, kenapa dia mengizinkannya?

Handphone Arkan berbunyi menampilkan room chat para teman-temannya.

Dari kelas sepuluh, Arkan memang membentuk geng motor bernama Laskar. Arkan, Dendi, Edo, Faris, dan Garry merupakan anggota inti dari  geng Laskar.

LASKAR

Edo
Woi kumpul kuy

Garry
Gaskeun

Faris
Mlz

Edo
Woilah, biar gak ngenes-ngenes
amat lah jadi jomblo.

Dendi
Itu sih Lo Do

Faris
2in

Garry
3in

Edo
Kalian mah tega ama babang
Edo, gak suka gelay

Dendi
Mampus

Garry
Kuy lah, bosen gue
di rumah.

Faris
Gue ngikut Arkan

Anda
Happy Cafe

Setelah mengirimkan pesan itu, Arkan bersiap-siap menganti pakaiannya. Memakai jaket kebesarannya sebagai ketua Laskar. Dan mengendarai motor sport nya membelah jalanan ibu kota.

Di sisi lain, Laura baru saja memarkirkan mobilnya di garasi rumah keluarga Aditama. Namun, anehnya banyak sekali mobil di sana. Apakah orang tua dan saudaranya sudah pulang dari Swedia. Melangkah dengan santai memasuki rumah, Laura dapat melihat semua keluarganya berkumpul di sana. Pandangan Laura terkunci dengan manik mata seseorang yang saat ini juga sedang memandanginya.

Lando, kembarannya telah kembali pulang. Ingin rasanya Laura memeluk dia. Tapi melihat tatapan sinis keluarganya membuat dirinya tak jadi melangkah menghampirinya.

"Jam berapa ini? Dari mana kamu?"
tanya Arendra geram.

"Bukan urusan anda," ucap dingin Laura.

"Jangan jadi anak pembangkang kamu, kenapa saya memiliki anak seperti kamu," ucap Mirna.

"Di mana sopan santun mu, apa kamu tidak di ajari sopan santun?"

Inginnya Laura pergi ke kamarnya, namun, ucapan Mamanya membuat dirinya urung.

"Maaf nyonya Arendra, jika anda menyesal. Kenapa anda membuat saya, saya juga tidak berharap lahir di keluarga ini. Saya juga tidak mengharapkan memiliki orang tua seperti kalian. Dan apa tadi? Sopan santun? Apakah anda pernah mengajari  sopan santun kepada saya?" Setelah mengatakan itu Laura bergegas menaiki tangga. Meninggal semua keluarganya yang terdiam menatap kepergiannya.

"Apa aku salah mas?"

"Kamu tidak salah, anak itu yang salah."

"Dia siapa Mah?" tanya Lando penasaran.

Alone AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang