01. JAEMIN FERNANDEZ

9.8K 491 47
                                    

Pagi ini jam menunjukkan pukul 10 pagi. Seorang gadis tengah tergesa-gesa mengumpulkan beberapa berkas-berkas yang harus ia bawa untuk hari pertamanya bekerja. Sampai-sampai harus berulang kali bolak-balik antara kamar dan ruang kerjanya.

Sial! Ini sudah terlambat! Langsung saja ia keluar dari kamarnya dan bergegas untuk pergi ke cafe tempatnya bekerja. Dia memilih berlari dari pada harus menunggu taxi yang lama datang. Apalagi ini juga hari pertamanya bekerja. Bisa mati jika sudah melebihi jam yang sudah ditentukan!

Gadis ini bernama, Livya Morgalian, yang akrab dipanggil Livy. Gadis yang memiliki rambut panjang dan lurus, sangat cocok untuk dirinya yang memiliki wajah cantik nan cerah. Dia terlihat seperti orang baik dan polos (?). Tidak! Itu hanya wajahnya saja.. dia tidak sepolos itu.

Kini, ia masih terus berlari di trotoar. Melewati beberapa orang yang juga jalan di sana. Hampir saja dirinya menabrak seseorang yang juga berjalan di tempat yang sama sepertinya. Tapi, berlawan arah.

"Sial! Waktu berjalan begitu cepat. Kenapa tidak ada taxi yang lewat?!" ucap gadis itu setelah melihat jam tangannya.

Tak memperdulikan sekitar, ia terus berlari.

Dengan tidak sengaja, dirinya menabrak seorang lelaki yang saat itu tengah berdiri dipinggir jalan. Dipinggiran trotoar. Membuat beberapa berkasnya berserakan di mana-mana. Dia berjongkok mengambil beberapa kertas itu dan menatanya. Lelaki itu juga ikut membantu dirinya, tapi gadis ini sama sekali tidak melihat atau menatap sedikitpun wajahnya.

"Terima kasih," ucap Livy yang berlalu pergi begitu saja tanpa meminta maaf kepada seseorang yang tak sengaja ia tabrak.

Lelaki itu menatap punggung gadis yang perlahan menghilang dari pandangannya. "Hanya itu yang dia katakan?"

"Maaf, Tuan. Sepertinya ini akan berlangsung lebih lama. Bagaimana jika saya memanggilkan taxi untuk anda?" tanya supir lelaki itu berdiri disampingnya, sehabis membenarkan beberapa mesin mobil yang menjadi penyebab mogoknya mobil di pinggir jalan ini.

"Tidak perlu, saya akan menghubungi asisten saya."

"Sekali lagi maaf, Tuan. Saya kurang teliti dalam pengecekan tadi pagi."

Setelah menghubungi asistennya. Ia menurunkan ponselnya dari telinga lalu memasukkannya kembali ke dalam saku celananya.

Lelaki itu memutar badannya ke kiri untuk pergi ke suatu tempat. Tapi, langkahnya terhenti saat dirinya merasa telah menginjak sesuatu yang lunak dan lembut. Dirinya melihat ke bawah. Benar saja, dirinya menginjak sebuah boneka beruang kecil berwarna putih yang kini sedikit kotor karena cap sepatunya.

Karena menurutnya sedikit mengganggu. Dia mengambil boneka tersebut dan hendak melemparnya kesembarang tempat. Namun, ia urungkan saat dirinya merasa ini bukan barang sampah. Sebab, barang itu tidak ada di sana sebelumnya.

Pria berjas itu akhirnya membolak-balikan boneka itu sambil melihatnya lamat-lamat.

"Kurasa ini milik gadis itu," ucapnya sembari menyapu noda hitam di boneka itu dengan ibu jarinya.

Dirinya begitu yakin ini milik gadis itu yang terjatuh dari tasnya. Boneka itu juga masih terlihat cantik.

"Sepertinya aku tidak akan menyia-nyiakan pertemuan ini. Kita segera bertemu lagi, gadis cantik."

SIT DOWN! | JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang