ACCEPT ME AGAIN, SAKURA 3

5.3K 605 32
                                    

Happy Reading!






Dengan kepala tertunduk, Sasuke menatap lantai dengan raut tanpa ekspresi. Beberapa menit sudah berlalu, dan suasana di sekitarnya masih saja terasa panas, bahkan pipinya juga masih terasa panas, tamparan Fugaku tidak main-main, menandakan betapa murkanya kepala keluarga Uchiha itu.

"Jelaskan pada kami, Sasuke-kun. Hiks hiks. Aku merasa sangat bersalah pada Mebuki-san hiks hiks," isak Mikoto, menatap pilu pada Sasuke.

Kepala Sasuke terangkat, apakah ia harus mengatakan apa yang sudah ia perbuat pada Sakura? Tapi, jika ia hanya diam saja, semua ini tidak akan segera berakhir. Lagi pula, bukankah saat ini adalah waktu yang tepat untuk dirinya mengatakan; bahwa ia menolak untuk menikah dengan Sakura.

"Semalam ... aku mengatakan padanya ...," katanya dengan raut datar, "aku tidak mau bertunangan dengannya," lanjutnya dengan tegas.

Fugaku dan Mikoto tertegun, tak terkecuali Mebuki, yang baru saja sadar dari pingsannya. "A-apa?" tanya ibu Sakura itu tak percaya. Sontak saja, semua mata tertuju padanya.

"Sasuke-kun? Kenapa kau mengatakan hal sekejam itu pada Sakura-chan ... setelah empat tahun kalian selalu bersama," ucap Mikoto shock.

"Sakura huhuhu hiks hiks ... putriku hiks." Mebuki kembali terisak pilu setelah mendengar perkataan Sasuke. Hatinya sakit, membayangkan betapa hancurnya hati Sakura; begitu tahu Sasuke tidak ingin menikah dengannya, dan memilih untuk bunuh diri karena terlalu terpukul. Bagaimanapun juga, usia Sakura masih tujuh belas tahun.

"Dulu hiks ... ketika ayahnya meninggal ... Sakura juga melakukan hal yang sama hiks. Dia terjun ke sungai hiks hiks. Untung saja hiks, ada orang yang melihatnya hiks, dan sekarang ... hal itu terjadi lagi hiks hiks," racau Mebuki.

Fugaku yang sedari tadi menahan amarahnya, menarik lengan Sasuke, lalu menyeretnya dengan kasar, menuju salah satu ruangan. Ia pikir, tidak seharusnya ia melakukan tindakan kekerasan pada Sasuke di depan polisi, istri, dan calon besannya. Hatinya sudah dongkol setengah mati, mengetahui sikap putranya yang begitu bodoh.

BRAK

Dengan keras, Fugaku menutup pintu kamar tamu, lalu mendorong Sasuke ke lantai. "KE MANA AKAL SEHATMU, UCHIHA SASUKE!" teriaknya tanpa khaeatir suaranya akan terdengar, karena ruangan yang kedap suara.

Sementara Sasuke hanya terdiam, menunduk menatap kakinya dengan kedua alis yang menyatu dalam. Ia tidak menyangka, kalau Fugaku akan semurka ini padanya.

"TIDAKKAH KAU BERPIKIR—"

"AKU HANYA MENGATAKAN BAHWA AKU SAMA SEKALI TIDAK INGIN MENIKAH DENGAN SAKURA! TIDAKKAH KAU MENGERTI! SAMPAI KAPAN AKU HARUS SELALU MENURUTI KEINGINAN KALIAN! AKU BUKAN BENDA YANG BISA KALIAN ATUR DENGAN SESUKA HATI!"

PLAK

Sebuah tamparan kembali Sasuke terima, membuat darah mengalir dari sudut bibirnya.

"Kau ... berani berteriak padaku ...," desis Fugaku, "tidakkah kau tahu ... kami melakukannya bukan karena keegoisan kami semata. Sejak Sakura lahir ... kami memikirkan perjodohanmu dengan matang-matang. Jika saja ayah Sakura tidak menyelamatkanku waktu itu ... aku tidak akan bisa berdiri di hadapanmu sekarang. Kapan kau akan membalas budi padaku dan ibumu? Apa jantung yang diberikan Itachi ... tidak bisa membuatmu mengerti arti dari balas budi?"

Sasuke diam membatu. Ini adalah kedua kalinya, Fugaku mengungkit perihal Itachi kembali.

"Jika saja Itachi masih hidup saat ini ... dia yang akan menikah dengan Sakura. Aku sangat yakin, dia mampu melindungi Sakura dengan baik, tidak sepertimu. Pengorbanan yang diberikan oleh keluarga Haruno ... sangatlah besar. Merenunglah ... sampai ketika Sakura ditemukan ... berharaplah dia sudah mati ... bukankah itu keinginanmu. Kau tidak perlu menikah dengannya."

ACCEPT ME AGAIN, SAKURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang