ACCEPT ME AGAIN, SAKURA 14

3.6K 448 16
                                    

Happy Reading!













"Hmmmp!"

Sasuke segera membekap mulut Sakura dengan tangannya. "Kau mau semua orang datang kemari?" tanyanya.

Sakura menatap Sasuke dengan wajah merah sempurna. Tubuhnya kaku, dan jantungnya seakan berdetak di depan telinganya. Hingga ia bisa melihat Sasuke mendekatkan wajahnya.

"Kau ... melihat semuanya?" tanya Sasuke penuh intimidasi.

Wajah Sakura semakin terasa panas, dan bayang-bayang ujung benda panjang yang beberapa detik lalu ia lihat, bermunculan di ingatannya, membuat napasnya tak beraturan karena gugup.

Dengan semakin mendekatkan wajahnya, Sasuke mengunci kedua mata Sakura, agar selalu menatapnya. Ia melepaskan bekapannya, lalu mengelus bibir bawah Sakura dengan ibu jarinya. "Jawab aku, Sakura. Kenapa kau diam seperti patung?"

"..." Jantung Sakura semakin berdetak keras, seakan ingin melompat keluar dari dadanya. Ekspresi sayu yang ditampakkan Sasuke, membuat hatinya berdesir.

"Apa karena kau masih membayangkan juniorku ... kau diam seperti ini?" tanya Sasuke lagi, sembari semakin mendekatkan wajahnya, hingga ujung hidungnya bersentuhan dengan ujung hidung Sakura.

Mendengar hal itu, sontak Sakura mendorong dada bidang Sasuke dengan kuat, membuat bungsu Uchiha itu tersentak dan terjungkal dari kursi, kemudian Sakura melemparkan handuk yang ia pegang ke arah pria itu dengan mata terpejam.

"Sasuke no hentai (dasar Sasuke mesum)! Tsukebe (cabul)!" teriak Sakura, lalu segera beranjak dari posisinya, dan berlari keluar dari kamar mandi.

Sasuke menatap kepergian Sakura seraya meringis, hingga setelah gadisnya itu sudah sepenuhnya keluar, ia tak bisa menahan dirinya untuk tidak terkekeh geli. "Gadis yang polos," bisiknya.

Bungsu Uchiha itu mengalihkan pandangannya ke arah benda kebanggaannya. "Semuanya akan berjalan mudah," pikirnya.

Sementara itu, di luar kamar mandi. Sakura berjalan ke arah lemari pakaian, lalu membukanya. Di dalam sana, ada beberapa baju kemeja, yang memang disiapkan Teuchi untuk berjaga-jaga jika ada pendaki yang ingin menginap.

Dengan cepat, Sakura mengambil salah satu kemeja, lalu memerhatikannya dengan lekat-lekat. "Aku harus memakai ini, lalu mencari jalan keluar untuk keluar dari sini," pikirnya.

Dengan menolehkan kepalanya ke arah kamar mandi, ia tak mendapati tanda-tanda Sasuke akan keluar, membuatnya segera membuka jubah mandi yang ia pakai, lalu mengenakan kemeja yang ia ambil dari lemari.

Ukuran kemeja yang ia pakai sangat besar hingga menutupi setengah pahanya. Helaan napas keluar dari celah bibirnya, saat di dalam lemari hanya ada celana ukuran pria dewasa.

"Aku harus segera keluar," batinnya, lalu berjalan ke arah pintu.

Sesampainya, Sakura mencoba untuk membuka pintunya kembali, akan tetapi, masih tidak bisa dibuka. "Bagaimana ini? Sebenarnya, siapa yang sudah mengunci pintunya?" tanyanya dalam hati.

Sakura tidak menyadari kalau Sasuke keluar dari kamar mandi dengan jalan tertatih-tatih, gadis itu masih berusaha untuk membuka pintu, hingga suara Sasuke membuat bahu gadis itu menegang.

"Daripada melakukan hal yang sia-sia, lebih baik kau membantuku membalut luka ini," kata Sasuke. Sebelah alis pria itu terangkat, karena mendapati Sakura bergeming di tempatnya bak patung.

Dengan menghela napas, bungsu Uchiha itu berjalan ke arah ranjang, lalu mendudukkan dirinya. "Ssssssttttt sakit sekali," bisiknya, seraya melirik ke arah Sakura.

ACCEPT ME AGAIN, SAKURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang