ACCEPT ME AGAIN, SAKURA 8

3.7K 464 18
                                    

Happy Reading!










"Hiks hiks hiks ... g-gomennasai hiks hiks ... gomennasai, S-Sasu," isak Sakura dengan suara lirih.

Tak pernah terbayangkan semua ini akan terjadi. Ia takut, resah, dan khawatir, Sasuke masih tidak bergerak. Air matanya terus berjatuhan, membasahi dada bidang Sasuke. Ia tak mengharapkan semuanya menjadi seperti ini.

Apa ini salahnya? Salahnya karena mencoba untuk melarikan diri dari masa lalunya. Ia tidak ingin merasakan rasa sakit lagi, ia takut tidak bisa menahan diri, dan berakhir bunuh diri.

Ya. Ia sama sekali tidak kehilangan ingatannya, semuanya masih tersimpan di memorinya, tak terkecuali tentang perbuatan Sasuke pada malam itu. Ia masih ingat semuanya.

Rasa sakit yang ia rasakan, membuatnya tidak bisa berpikir dengan jernih, hingga ia memutuskan untuk menenangkan dirinya, dengan cara terjun ke sungai. Air dingin yang menyelimuti seluruh tubuhnya, membuatnya merasa jauh lebih tenang. Tidak ada hal lain yang ia inginkan, selain lari dari semua fakta yang menyakitkan. Ya. Ia ingin mati.

Akan tetapi, ia tidak tahu, kalau Kami-sama masih tidak mengizinkan dirinya mati, nyawanya berhasil selamat, dan semua itu berkat Teuchi. Teuchi yang menyelamatkan dirinya, dan membawanya ke rumah sakit.

Beberapa hari ia tak sadarkan diri, dan hanya terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Hingga saat di mana ia sadar, ia terkejut sekaligus bingung, mengapa ia bisa berada di rumah sakit. Tapi, ia tak berniat untuk mencari tahu. Ia sudah lelah dengan semua hal yang menimpa dirinya.

Suster yang melihat ia sudah sadar, segera memanggil dokter. Ia menjalani pemeriksaan, dan dilempari segala macam pertanyaan oleh dokter. Ia ingin menjawabnya, tetapi suaranya tidak keluar sama sekali. Ia terkejut. Ada apa dengan suaranya?

Mengetahui permasalahan yang ia terima, dokter segera memeriksanya secara lebih intensif. Dan satu kenyataan lagi yang ia terima, karena insiden bunuh dirinya, ia kehilangan suaranya. Dokter berkata, semua itu mungkin disebabkan karena guncangan yang ia terima. Tapi, semua itu tidak bersifat permanen.

Pada saat itu juga, Teuchi datang. Pria paruh baya itu terlihat sangat khawatir, dan memberinya banyak pertanyaan; bagaimana keadaannya; dari mana ia berasal; mengapa ia bisa berada di tepi sungai; dan siapa namanya?

Semua pertanyaan itu, membuatnya teringat pada penyebab ia terjun ke sungai. Hatinya berdenyut nyeri, ia tidak mau mengingat semuanya. Maka dari itu, ia hanya menggelengkan kepalanya. Dan Teuchi langsung beranggapan, bahwa ia telah hilang ingatan. Pria paruh baya itu terlihat iba padanya, dan memberinya sebuah tawaran, apakah ia bersedia tinggal bersama pria paruh baya itu?

Ia tertegun, tak percaya dengan apa yang ia dengar. Ternyata, masih ada orang baik di dunia ini, padahal ia dan Teuchi tidak saling mengenal, pria paruh baya itu hanya menyelamatkannya, tapi, dia berinisiatif untuk membantunya juga. Hatinya merasa tersentuh. Apakah Teuchi memberinya pilihan untuk mengubah kehidupannya?

Ia pun memutuskan untuk menerima tawaran dari Teuchi. Setelah ia diperbolehkan pulang oleh dokter, pria paruh baya itu membawanya ke gunung. Teuchi menjelaskan, kalau pria paruh baya itu tinggal dan membuka usaha di gunung. Tempatnya cukup jauh dari kota Tokyo. Tapi, ia tidak peduli.

Misaki Haruka, itulah nama yang diberikan Teuchi untuknya. Pria paruh baya itu juga memiliki keponakan laki-laki, bernama Inuzuka Kiba. Tapi, pada saat itu ia seakan takut saat melihat Kiba, bayang-bayang Sasuke sedang bercumbu dengan wanita lain, membuatnya merasa takut berhadapan dengan laki-laki.

Hal itu mulai ia rasakan, saat ia membuka matanya di rumah sakit. Pada saat dokter yang notabenenya berjenis kelamin laki-laki ingin memeriksanya, tubuhnya bergetar, perasaan cemas memenuhi dirinya. Begitu pula saat Teuchi mendekatinya.

ACCEPT ME AGAIN, SAKURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang