Happy Reading!
Sakura menatap jendela mobil dengan kedua tangan bersedekap dada, bibir mungilnya yang mengerucut kecil, membuat gadis berambut merah muda itu terlihat manis——berbanding terbalik dengan perasaan kesal yang dirasakan gadis itu.
Bagaimana tidak kesal? Saat ini, ia sedang berada di mobil Sasuke karena ibunya mendadak memiliki urusan penting, dan beliau harus segera pergi, menyerahkan dirinya pada Sasuke.
Ia yang pada saat itu ingin menolak, dan berniat untuk naik taksi saja, dihentikan oleh Sasuke. Bungsu Uchiha itu menyanggupi permintaan ibunya, untuk membawanya pulang dengan selamat.
Namun, ia juga tidak kehilangan akal. Selepas kepergian ibunya, ia berniat untuk memesan taksi online. Akan tetapi, Sasuke langsung merebut smartphonenya, lalu mengantongi benda itu di saku celananya. Mengingat itu semua, membuatnya semakin kesal.
"Ingin mampir ke suatu tempat sebelum pulang?" tanya Sasuke, memecah keheningan yang ada.
Akan tetapi, Sakura tak menghiraukan bungsu Uchiha itu. Membuat Sasuke menghela napas pelan, lalu memutar kemudinya. "Sakura ... mau sampai kapan kau akan mengabaikanku? Apa aku sudah berbuat salah tanpa kusadari?" tanyanya. Tapi, Sakura masih saja tak mau menyahut.
"Huft. Apa dia mogok bicara padaku lagi?" tanya Sasuke dalam hati. Pria itu menatap jalanan yang ia lalui, hingga tanpa sengaja, ia melihat sebuah stand permen kapas di pinggir jalan. Sontak ia menepikan mobilnya. Ia ingat, Sakura sangat menyukai permen kapas. Jika ia membelikannya, mungkin saja Sakura mau bicara lagi.
Dahi Sakura mengerut saat Sasuke mematikan mesin mobilnya. Mereka belum sampai, lantas mengapa Sasuke menghentikan mobilnya? Di pinggir jalan yang sepi pula. Seketika ia merasa paranoid. Apakah Sasuke akan melakukan sesuatu yang buruk padanya, karena ia sudah mengabaikan pria itu?
Sasuke melepas sabuk pengamannya, lalu menoleh ke arah Sakura. "Kautunggu sebentar. Ada sesuatu yang harus kubeli," katanya, kemudian membuka pintu mobilnya.
Sakura melirik ke arah Sasuke, hingga saat pria itu keluar dari mobil, ia menolehkan kepalanya. Tanpa sadar, ia menghela napas. Tampaknya, ia sudah berburuk sangka pada Sasuke.
Ia memainkan kedua ibu jarinya, lalu melirik ke arah kunci mobil Sasuke yang masih terpasang. Ia berpikir, andai saja ia bisa mengendarai mobil, ia akan membawa kabur mobil Sasuke, meninggalkan bungsu Uchiha itu di jalanan. Tapi, pada kenyataannya, ia sama sekali tidak bisa mengendarai mobil. Mebuki melarang keras dirinya belajar mengendarai mobil.
Dengan raut lesu, Sakura menghela napas. Hingga sesaat kemudian, gadis itu mendengar suara getaran, membuatnya mencari asal suara tersebut, dan suara itu berada dari smartphone Sasuke yang ada di atas jok. Sepertinya, benda persegi itu terjatuh dari saku celana Sasuke.
Smartphone Sasuke tak berhenti bergetar, membuat Sakura mengerutkan dahinya, lalu mengambil benda itu. Entah apa yang membuatnya melakukan itu. Ia cukup penasaran, siapa yang sudah menghubungi Sasuke. Sepertinya penting.
"Nomor tidak dikenal?" gumamnya, saat melihat deretan nomor tidak dikenal di layar smartphone Sasuke.
Sakura berniat untuk mengembalikan smartphone Sasuke, tak peduli dengan siapa yang sedang menghubungi Sasuke. Akan tetapi, ia juga penasaran, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menerima panggilan tersebut.
Tanpa mengeluarkan suaranya, Sakura menempelkan smartphone Sasuke di telinganya. Ia ingin mendengar suara si penelepon terlebih dahulu. Jika si penelepon adalah orang penting, ia akan membalasnya dengan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCEPT ME AGAIN, SAKURA [END]
Romance18+ Fanart Cover by Strife_Nana (dont use, screenshoot, or tracing my art pose!)⚔⚠️ "Aku ... sudah melakukan kesalahan yang tak termaafkan padanya." "Apa seorang Uchiha sangat mudah putus asa? Tidak. Aku tidak mau memiliki sahabat yang mudah putus...