ACCEPT ME AGAIN, SAKURA 6

4.2K 499 8
                                    

Happy Reading!










"Apa maksudmu, anak muda?" tanya Teuchi tak paham.

Sasuke menatap Teuchi dengan raut serius. "Oji-san, gadis yang semalam membantu di sini ... adalah tunanganku yang sudah tiga bulan hilang," jelasnya.

Teuchi terdiam untuk beberapa saat, kemudian menghela napas pelan. "Tunggu aku menyelesaikan pekerjaanku terlebih dahulu. Aku perlu berbicara serius denganmu."

Mendengar hal itu, Sasuke menganggukkan kepalanya. Sejujurnya, ia ingin berbicara lebih serius dengan Teuchi. Tapi, ia tidak bisa bersikap egois, ia harus bersabar, dan menghargai orang lain.

Dengan langkah pelan, ia berjalan ke arah kursi panjang yang terletak di sisi kedai, lalu bersedekap dada dengan kedua mata terpejam. Berlari menuruni gunung, rasanya lelah bukan main. Ia ingin mengistirahatkan tubuhnya barang sejenak.

Beberapa jam pun berlalu.

Teuchi berjalan keluar dari kedainya, seraya membawa semangkuk ramen dan segelas ocha panas di kedua tangannya. Kepala pria paruh baya itu menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari keberadaan lelaki yang sejak tadi sudah membuatnya berpikir dengan keras. Dan ia pun menemukan lelaki itu ada di samping kedainya.

"Apa dia sedang tidur sambil duduk?" tanyanya dalam hati. Ia pun berjalan mendekat.

Sesampainya, ia meletakkan ramen dan ocha yang ia bawa di samping Sasuke, lalu mendudukkan dirinya. "Ehem!" dehamnya. Dan ia bisa melihat kedua mata Sasuke terbuka. "Apa aku mengganggu waktu istirahatmu?"

Sasuke menegakkan tubuhnya, lalu mengusap mengurut pangkal hidungnya dengan mata terpejam. "Iie (tidak)."

"Haaaah. Anak muda, siapa namamu?" tanya Teuchi.

"Uchiha ... Sasuke," kata Sasuke, seraya menatap Teuchi dengan raut serius. "Apa yang ingin Anda bicarakan?"

Teuchi kembali menghela napas, lalu berkata, "Kenapa kau sangat yakin, kalau Haruka adalah tunanganmu yang hilang?"

Bibir Sasuke terkatup rapat, tampak memikirkan jawaban untuk pertanyaan Teuchi. Hingga pada akhirnya, ia mengeluarkan smartphonenya, lalu memainkan benda persegi itu untuk sesaat. Setelah menemukan apa yang ia cari, ia menunjukkan smartphonenya pada Teuchi.

"Apa sekarang Anda percaya. Gadis di foto ini adalah Sakura."

Kedua mata Teuchi tampak menyipit. "Sangat mirip dengan Haruka," pikirnya.

"Oji-san, apakah Haruka benar-benar putrimu?" tanya Sasuke, mencoba untuk memastikan.

Pandangan Teuchi beralih ke arah Sasuke. Raut serius yang tertera di wajah pria di depannya itu, membuatnya berpikir. Hingga sesaat kemudian, ia pun berkata, "Bukan. Tapi, aku sudah menganggapnya seperti putri kandungku sendiri."

Perasaan lega langsung hinggap di diri Sasuke. Setidaknya, apa yang ia yakini benar adanya. Ia seakan menemukan secercah harapan.

Teuchi mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Tiga bulan yang lalu, aku menemukan Haruka di pinggir sungai saat hujan lebat. Kondisinya sangat memprihatinkan. Andai saja aku terlambat menolongnya, nyawanya tidak akan bisa diselamatkan."

Hati Sasuke berdenyut nyeri, ia tidak bisa membayangkan, seperti apa kondisi Sakura saat itu. Dan semua itu terjadi karena dirinya.

"Setelah berhari-hari dia tak sadarkan diri, akhirnya dia siuman juga. Tapi, dia terlihat kesakitan hingga menangis tanpa suara, dan dokter mengatakan, jika pita suaranya ada masalah." Teuchi mengingat pada saat ia melihat gadis yang sudah ia tolong, berurai air mata seraya memegang kepala.

ACCEPT ME AGAIN, SAKURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang