ACCEPT ME AGAIN, SAKURA 18

3.3K 411 12
                                    

Happy Reading!













"Sayang, bagaimana kalau kau coba dress ini? Modelnya sangat lucu," kata Mebuki, seraya menunjukkan dress bermotif polkadot pada Sakura.

Akan tetapi, tampaknya Sakura tak mendengarkan. Gadis merah muda itu menatap ke arah patung manekin——melamun. Hal tersebut, tentu saja membuat Mebuki mengerutkan dahinya.

"Sakura?" panggil wanita paruh baya itu, lalu menyentuh bahu Sakura.

Apa yang Mebuki lakukan, membuat Sakura tersentak, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Mebuki. "Ada apa, Okaa-san?" tanyanya bingung.

"Kau melamun? Apa ada yang menganggu pikiranmu, Sayang?" tanya Mebuki balik.

Sakura tersentak, lalu menggelengkan kepalanya dengan lemah. "Iie (tidak). Aku hanya merasa tidak enak badan," ujarnya.

Mendengar itu, Mebuki menampilkan raut cemas. "Apa kita perlu pergi ke dokter?"

"T-tidak perlu, Okaa-san ...," tolak Sakura, kemudian merangkul lengan Mebuki, matanya menatap dress yang dipegang ibunya itu, "dress ini lucu sekali. Aku mau mencobanya bersama Okaa-san, ya," lanjutnya.

"Benar ... tidak mau ke rumah sakit?" tanya Mebuki lagi.

"Tidak perlu. Lebih baik kita bersenang-senang di sini," kata Sakura, lalu menarik lengan Mebuki ke arah ruang ganti.

Mebuki hanya bisa menghela napas panjang, lalu menggumam, "Baiklah. Tapi, kalau kau merasa sakit ... beritahu okaa-san, ya."

"Haik." Sakura menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat. "Maaf karena sudah membuat Okaa-san khawatir."

"Tentu saja. Kau putriku satu-satunya."

Mendengar itu, Sakura mengulas senyum. Tak seharusnya ia membuat Mebuki khawatir. Gara-gara perkataan Karin, ia tak bisa untuk tidak memikirkannya. Bayang-bayang apa saja yang dilakukan Sasuke tanpa dirinya selama tiga bulan ini, menciptakan praduga negative di pikirannya.

Kalau dipikir-pikir lagi, perkataan Karin ada benarnya. Sasuke seakan berubah seratus sembilan puluh derajat, setelah tiga bulan mereka tidak bertemu. Perlakuan Sasuke berbanding terbalik dengan yang dulu.

"Apakah kau tidak merasa aneh? Bukankah dulu Sasuke-kun tidak menyukaimu? Lalu, bagaimana dia bisa mengejar-ngejarmu seperti anjing yang sudah menemukan tuannya?"

Perkataan Karin terus terulang-ulang di kepalanya, membuatnya menggigit bibir bawahnya——mencoba untuk menyingkirkan kata-kata Karin dari pikirannya.

"Lupakan saja. Lebih baik aku menikmati waktu bersama Okaa-san saja," pikirnya.

Dengan masih menyimpan banyak pertanyaan di kepalanya, Sakura berusaha bersikap biasa di depan Mebuki. Beberapa kali gadis itu mengalihkan pikirannya dengan mencoba baju-baju yang dipilih oleh Mebuki.

Pasangan ibu dan anak itu menghabiskan waktu dengan berbelanja pakaian, aksesoris, dan cemilan untuk stok di rumah. Dan seolah waktu berjalan dengan sangat cepat, saat mereka keluar dari mall dengan kedua tangan penuh tas belanjaan, langit sudah gelap sepenuhnya.

"Sayang, bagaimana kalau kita makan malam di luar sekalian saja? Kau ingin makan apa?" tanya Mebuki, lalu membuka pintu bagasi mobilnya.

"Hmmm. Bagaimana kalau yakiniku?" tanya Sakura balik, sembari meletakkan tas belanjaannya ke dalam bagasi.

ACCEPT ME AGAIN, SAKURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang