ACCEPT ME AGAIN, SAKURA 5

4.5K 524 12
                                    

Happy Reading!









Sasuke memandang pemandangan di bawah puncak gunung dengan raut tanpa ekspresi. Sinar keemasan mulai tampak secara perlahan, menandakan pagi akan segera datang——menciptakan sunrise yang selalu dinantikan oleh para pendaki pada umumnya.

Di sebelah bungsu Uchiha itu, ada Naruto, Hinata, dan Karin. Ya. Mereka berempat sudah sampai di puncak gunung, menghabiskan waktu beberapa jam setelah mereka mengisi perut.

Naruto melirik ke arah Sasuke, terlihat jelas, jiwa sahabatnya itu seolah tidak berada di tempatnya. Ia merasa, idenya mengajak Sasuke mendaki, tidak ada gunanya. Sasuke terlihat semakin tertekan, apalagi setelah bertemu dengan seorang gadis yang sangat mirip dengan Sakura.

"Aaaaah ... indah sekali! Sasuke-kun, ayo kita foto bersama!" pekik Karin dengan mata berbinar.

Namun, Sasuke tak menghiraukan wanita berambut merah maroon itu. Membuat Karin menghentakkan kakinya dengan tampang kesal. Naruto yang melihatnya, hanya bisa menggeleng pelan.

"N-Naruto-kun, ayo kita f-foto bersama," ajak Hinata dengan wajah memerah malu, yang langsung ditanggapi Naruto dengan senyum lembut.

"As you wish, Hime. Bagaimana kalau kita mencari angel yang bagus?"

"H-haik."

Hinata dan Naruto pun berjalan meninggalkan Sasuke bersama Karin. Hal tersebut membuat Karin mengulas senyum lebar, lalu mendekati Sasuke.

"Sasuke-kun? Bagaimana kalau kita juga foto bersama?" tanyanya penuh harap. Tapi, sekali lagi ia diabaikan oleh Sasuke.

Beberapa pendaki mulai berdatangan, dan mengambil tempat di samping Sasuke. Ada tiga anak muda yang tengah bersenda gurau, percakapan mereka yang cukup keras, mau tak mau memasuki gendang telinga Sasuke.

"Hei-hei, bagaimana kalau minggu depan kita kemari lagi?" tanya seorang pemuda berambut pirang spike.

"Hahaha aku tahu apa yang ada di pikiranmu ... kau tertarik pada gadis berambut merah muda itu, 'kan?" Seorang pemuda berambut hitam, balik melempar pertanyaannya.

"Hehe ... bagaimana kau bisa tahu?"

"Tentu saja ... terlihat jelas di wajahmu ... kau bahkan tidak berhenti menatap gadis itu saat makan ramen," timpal seorang pemuda berambut pirang yang dikucir rendah.

Sasuke melirikkan kedua matanya ke arah tiga pemuda di sampingnya. Ia tahu betul, siapa yang tengah ketiga pemuda itu bicarakan.

"D-dia ... terlihat sangat manis menurutku."

"Kau mau memiliki kekasih yang tidak bisa bicara?"

"Kau cukup populer, bung. Lupakan gadis berambut merah muda itu ... di sekolah kita, masih banyak gadis cantik yang dapat kaukencani. Tentu saja mereka jauh lebih baik daripada gadis bisu itu."

Mendengar hal itu, rahang Sasuke mengeras, dan tanpa bisa ia cegah, ia mendekati pemuda berambut pirang yang baru saja mengatakan hal yang membuatnya sangat marah, lalu melayangkan pukulan ke arah rahang pemuda itu.

Bugh

"SASUKE-KUN!"

"HEI!"

"APA MASALAHMU!"

Sasuke tak mengindahkan orang lain di sekitarnya, dengan wajah penuh amarah, ia menarik kerah kemeja pemuda yang baru saja ia pukul, lalu ia mencekiknya. "Jaga mulutmu sialanmu itu," geramnya.

"Uhuk-uhuk l-lephaas ... khaan."

"HEI! KAU ADA MASALAH DENGAN KAMI? LEPASKAN TEMANKU!" teriak pemuda berambut pirang spike, seraya mencoba menarik lengan Sasuke, dibantu oleh temannya yang berambut hitam.

ACCEPT ME AGAIN, SAKURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang