ACCEPT ME AGAIN, SAKURA 13

3.5K 433 18
                                    

Happy Reading!










Di dalam kamar mandi.

Sakura melepas semua pakaian yang melekat di tubuhnya. Matanya memerhatikan bajunya yang sudah tidak berbentuk dan sangat kotor, ada bercak darah juga di sana, membuatnya menghela napas, lalu membuang bajunya ke tempat sampah.

Pandangannya beralih ke arah bak air, kemudian ia mengambil gayung, lalu mengguyur seluruh tubuhnya dengan air. "Aku sangat lelah," batinnya.

Ya. Ia sangat lelah setelah; lari dari masa lalunya, bertemu dengan Sasuke, dan mengalami hal yang tidak pernah ia bayangkan——jatuh ke jurang. Dan jika Sasuke tidak mengejarnya, lalu menyelamatkannya, ia pastikan bahwa nyawanya tidak akan bisa selamat, kalaupun bisa selamat, ia pasti dalam keadaan sekarat.

Akan tetapi, karena peristiwa itu, ia merasa sangat sulit untuk menghindari Sasuke lagi, apalagi setelah bungsu Uchiha itu tahu, bahwa ia mengingat semuanya. Tapi, entah kenapa, di dasar hatinya terasa bergejolak, seolah hal itulah yang ia inginkan.

Sejak dulu, ia selalu ingin bersama Sasuke; menghabiskan waktu bersama, melakukan hal-hal manis, saling menyayangi satu sama lain dengan hati yang tulus, dan melalui waktu hingga mereka tua.

Namun, harapannya itu seakan jauh dari jangkauannya. Sasuke terlihat tidak memiliki keinginan yang sama dengannya. Walaupun pria itu kerap kali berada di sisinya, hanya ada raut datar, dan jarang berbicara padanya. Sasuke seperti sebuah robot yang bertugas untuk menemaninya setiap diperintahkan.

Akan tetapi, kini semuanya seolah berbanding terbalik. Sasuke yang dulu tak menghiraukan dirinya, kini balik mengejarnya. Kata maaf yang pria itu utarakan, terdengar tulus dari hatinya.

"Ada apa denganku?"  tanyanya dalam hati, saat merasakan ada yang aneh dengan dirinya.

Padahal, Sasuke sudah menghancurkan hatinya, tapi, ia tidak membenci pria itu. Apakah karena rasa cinta yang ia miliki untuk pria itu jauh lebih besar? Dan lagi, hatinya berdenyut nyeri, saat melihat Sasuke menitikkan air mata.

"Huft. Apa yang harus kulakukan?" bisiknya. Ia pun menyudahi acara mandinya, lalu mengulurkan tangannya ke arah jubah mandi yang tergantung di dekat pintu.

Akan tetapi, belum sempat ia meraih jubah mandi itu, ia terdiam hingga tangannya mengambang di udara. Kedua matanya sedikit melebar, saat baru menyadari sesuatu. Ia hanya berdua saja dengan Sasuke. Dan di kamar tamu, tentu saja tidak ada pakaiannya. Apakah ia harus keluar dengan menggunakan jubah mandi?

"Kenapa aku begitu ceroboh?" keluhnya.

Dengan raut cemas, Sakura memakai jubah mandi, lalu meraih knop pintu kamar mandi. Jantung gadis itu berdegub kencang, saat ia membuka pintu. Dan begitu pintu terbuka, ia mengalihkan pandangannya ke arah lain, ketika melihat Sasuke menoleh ke arahnya berada. Ia mencengkeram jubah mandinya dengan erat.

"Ochitsuke (tenanglah), Sakura. Lagipula, kau tidak sedang telanjang," batin Sakura menyemangati.

Sambil menekan rasa gugupnya, Sakura berjalan keluar dari kamar mandi. Mata zamrudnya beberapa kali mencuri pandang ke arah Sasuke, dan ia mendapati pria itu masih menatapnya. Tanpa sadar, ia menggigit bibir bawahnya.

"A-aku ... sudah selesai," lirihnya tanpa menatap Sasuke. Ia berusaha untuk bersikap tenang, dan menunggu Sasuke memasuki kamar mandi, dengan begitu, ia bisa keluar.

Sasuke mengulas senyum untuk beberapa detik, sebelum kembali berekspresi datar. "Lalu?" tanyanya.

Pertanyaan Sasuke, membuat Sakura menatap pria itu. Ia bingung, kenapa Sasuke tak mengerti apa yang ia maksud? "K-kau ... tidak ingin membersihkan ... diri?"

ACCEPT ME AGAIN, SAKURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang