3. MY BESTIE

90 26 4
                                    

Jam menunjukkan pukul 10.30 WIB yang menandakan Elenna terlambat pulang ke rumah. Dikarenakan suara knalpot motor miliknya dan ketiga sahabatnya terlalu berisik dan bisa menganggu para tetangga sekitar, mereka pun menuntun motornya dari depan gang sampai depan gerbang rumah Elenna.

"Hah capek gue."
Felsya mengeluh sambil duduk di motornya.

"Sama hah."
Lanjut Arasely.

"Eh kak Cia udah pulang apa belum sih. Gue takutnya ketahuan nih, mana lagi handphone gue baterai nya abis."
Elenna mencoba menghidupkan handphone namun mustahil tetap saja berlayar hitam alias mati.

Elenna dengan hati-hati mengendap-endap membuka gerbang rumah nya dengan pelan, ternyata Alicia sudah pulang dengan tandanya mobil mewah berwarna putih sudah terpampang rapi disana. Elenna segera putar balik langkah dan menutup gerbang kembali.

Untungnya Elenna punya jalan pintas masuk ke kamar nya langsung lewat jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untungnya Elenna punya jalan pintas masuk ke kamar nya langsung lewat jendela. Sebenarnya kamar Elenna yang dulu ada di lantai dua, namun karena Elenna sekarang sering pulang malam, akhirnya memutuskan untuk merenovasi kamar lantai satu yang dulunya sebagai tempat koleksi sepatu maupun tas Alicia dan Elenna lalu menjadikannya kamar utama milik dirinya.

"Heh bantuin gue woy, gue nggak bisa naik."
Dengan cepat Tasya, Felsya, dan Arasely membantu Elenna naik ke jendela.

Dengan membuat posisi, Felsya menggendong Elenna di pundak, sedangkan Tasya dan Arasely menjaga kanan dan kiri Elenna agar seimbang. Arasely malah tidak sengaja menampar pipi Felsya lantaran ada nyamuk menempel disana.
Alhasil Felsya melepaskan pegangan kaki Elenna dan terjatuh bersama.

"Ah Araa! Gue nyungsep kan. Tadi pas balap hampir aja nyungsep eh nyungsep nya malah sekarang."
Elenna sesekali mengibas-ngibaskan rambutnya yang terkena kotoran daun samping rumahnya.

"Maaf kan tadi ada nyamuk. Nanti bentol nangees."

"Nggak gitu juga konsepnya!."

Terdengar suara ceklekan kunci pintu, yang menandakan kemungkinan Alicia keluar sebab mungkin mendengar keributan mereka berempat.

"Sssttt, udah diem kita ngumpet sini. Lo Felsya nggak usah kentut ya, kalo lo kentut bunyi nya seperti kodok kepledet."
Ucap Elenna menyuruh ketiga sahabatnya menunduk sejajar dengan semak-semak tak terlalu lebat, untung saja ini malam jadi gelap tidak kelihatan.

Terlihat sinar senter handphone berjalan mengarah ke tempat persembunyian mereka, sudah jelas itu adalah Alicia yang mencoba mengecek suara sesuatu yang terdengar dari dalam rumah.

"Perasaan tadi ada suara orang berisik deh."
Alicia tampak menoleh sekitarnya.

Dengan pengalihan, Ara membunyikan suara seperti kucing. "Meooww..."
Membuat ketiga sahabat disebelahnya melotot kaget kearahnya.

"Oh cuma kucing ternyata."
Alicia pergi dengan cepat dan segera mengunci pintu lagi.

Mereka berempat mulai lagi menyusun rencana agar Elenna bisa masuk kamar nya dengan selamat, beruntungnya ia tidak mengunci jendela dari dalam. Selang beberapa menit, Elenna akhirnya bisa masuk ke kamarnya dengan hati-hati, melambaikan salam dan terimakasih kepada tiga sahabatnya dan menutup serta mengunci jendela kembali.

Terdengar suara tepakan sandal yang sudah pasti itu Alicia, dengan cepat ia melepaskan helm nya dan perlengkapan lain, lalu langsung pura-pura tidur. Dan tersadar akan sesuatu.

"Aduh lupa! Motor gue masih diluar gerbang, gimana ini, kalo dicolong orang gimana!."

☁️☁️☁️


Sinar matahari pagi telah menembus dari balik jendela kamar Elenna membuat dirinya terbangun sedikit menyipitkan matanya. Bukan malah bangun dan keluar kamar, Elenna malah menutupi seluruh badan nya dengan selimut dan memejamkan matanya kembali.

"Cantik bangun, udah pagi mau sekolah apa nggak hey! Udah dulu cosplay jadi kepompong nya ayo sarapan."
Alicia datang menghampiri Elenna yang terbungkus selimut seperti kepompong, menggulingkan badan Elenna ke kanan dan kiri sampai terjatuh ke karpet bulu.

"Kakak! Apa sih jatuh nih."
Elenna tampak cemberut mengelus ujung kepalanya yang sempat terkena pinggiran kasur, namun disusul dengan tawa dan dengan isengnya Elenna membungkus Alicia dengan selimutnya, sekarang giliran Elenna balas dendam, bukan digulingkan melainkan ia naiki dan sesekali mereka tertawa bersama.

"Wooy lepas, badan kamu berat El!."

"Gantian, El berasa naik ulat jumbo tau."

"Turun! Kalo nggak, ulat jumbo ini akan memakan mu whaa!."
Dengan cepat Elenna langsung berhenti naik dipunggung Alicia dan berlari cepat keluar kamar dengan rambut berantakan tak terkontrol.

"ELENNA! RAPIIN DULU TEMPAT TIDURMU WOY!."
Teriak Alicia yang mungkin tidak didengar Elenna lagi karena ia sudah ada di kamar mandi.

☁️☁️☁️

Seperti biasa suasana sekolah di pagi hari memang lah sangat sepi dan bahkan dingin sekali. Elenna yang baru saja turun dari mobil Alicia segera memakai jaket nya kembali yang sempat ia lepas di mobil.

"Dingin banget sih hari ini, bisa-bisa mules lagi nih."

"Dorr! Kaget nggak? Kaget nggak? Kagetlah masa nggak ahaha."
Dari belakang gadis berambut hitam pekat itu menyusul Elenna didepan.

"Apaan sih nggak jelas."

"Badmood lagi nih ceritanya? Mesti lagi kebelet."
Ucap Felsya sambil merangkul bahu Elenna.

"Plis ya nggak usah doain gitu dong, gue mencoba untuk tidak mules nih."

"Gue nebak, bukan doain yee."

Mereka berdua pun berjalan menuju kelas, namun perjalanan mereka ke kelas terhenti ketika Elenna yang memutuskan putar balik ke arah kantin. Biasa lah nongkrong sebelum masuk pelajaran.

"Gue mau sarapan ulang, lo mau juga nggak? Gue traktir nih pumpung lagi baik hati haha."
Elenna mengambil dua buah nasi bungkus dan memesan satu teh hangat.

"Lo sarapan ulang? Nggak kenyang apa. Btw gue ambil permen aja nih dua ya thank you!."

"Bodoamat, nanti ada pelajaran matematika harus banget isi tenaga yang banyak."
Ucap Elenna sambil menggigit sate telur puyuh kesukaannya.

Beberapa menit kemudian kedua sahabatnya, Tasya dan Arasely menghampiri mereka berdua. Tasya langsung mengambil sendok berisi nasi dan lauk yang ada digenggaman Elenna dan menyantap nya tanpa persetujuan.

"Eh kok enak, beli aja ah. Kalo kalian udah selesai gue jangan ditinggal ya."
Tasya langsung berlari kecil menuju dalam kantin yang biasa untuk pesan makanan. Hanya ada beberapa anak yang berani masuk kedalam termasuk keempat geng cewek badas ini dan lebih banyak anak yang menunggu pesanan mereka diluar.

"Eh katanya di kelas kita bakal ada murid baru loh, katanya cowok ganteng!."
Arasely dengan tanpa sadar mengambil satu permen disebelah Felsya mengupasnya dan ia jilat sambil melanjutkan ceritanya. Felsya yang sedari tadi melirik sinis akan kelakuan Ara pun langsung menjitak tangannya.

"Sopan banget kau! Ini punya gue."

"Ya kan gue minta, terus ngomong ijin minta nya nanti bentar lagi."
Ucap Arasely sambil sesekali menjilati permen dengan tatapan mengejek.

"Nih aku balikin haha."

"Sssttt! biarlah ratu makan dengan tenang wahai babu ku diperintahkan untuk diam."
Elenna yang hanya berkata bercanda, sekarang mendapat tatapan sinis Felsya dan Ara, disusul Felsya yang memulai mengacak-acak rambut serta wajah Elenna dengan tangannya.

"Gue bercanda doang plis! Rambut gue kusut lagi nih ah."
"Bodoamat!."
Ucap Ara dan Felsya hampir bersamaan.

🌼🌼🌼

[TERIMAKASIH BANYAK YANG SUDAH MAMPIR!!! JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE YAA KAWAN HEHE] Thanks ☁️

DARLENNA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang