10. CEMBURU

50 17 3
                                    

Diletakkannya tas dengan kasar di sebuah tempat tidur berwarna hitam. Darren menghembuskan napasnya beberapa kali tanpa sebab, entah karena lelah atau ada sesuatu, yang jelas ekspresi nya sekarang menjadi dingin.

Nenek Darren sempat memanggil dirinya beberapa kali dari luar kamar, namun Darren hanya diam dan akhirnya membukakan pintu.
Neneknya sangat perhatian, membawakan makanan dan minuman untuk Darren yang terlihat kelelahan.

"Nih makan dulu, pasti lelah ya sekolahnya. Nanti kalo udah selesai makan, piring sama gelasnya taruh di dapur ya."
Ucap Nenek sambil tersenyum dan mengelus rambut Darren.

Akan kejadian ini, Darren teringat dengan Elenna yang mengelus rambut cowok tadi. Membuat Darren perlahan menurunkan tangan Nenek dari rambutnya. Dan tersenyum tipis .
Dihabiskan nya nasi beserta lauk, serta meneguk segelas air putih. Lalu membawanya ke dapur sesuai pesan Neneknya, dan tidak pula ia cuci piring dan gelasnya agar bersih.

Darren mengambil dompetnya dan pamit untuk keluar. Ia pergi membawa mobil milik Ayahnya yang memang sengaja diberikan Darren agar bisa ia pakai. Menyalakan mesin mobil, dan pergi menuju suatu tempat.

☁️☁️☁️

"Yuk foto bareng yuk. Pumpung lengkap nih."
Ucap Felsya setelah keheningan yang cukup lama.
Mereka semua berfoto bersama, tak lupa juga Alicia yang ikut nimbrung diantara para remaja ini. Namun kegiatan berfotonya terhenti setelah notifikasi dari Stagram miliknya berbunyi.

d.i.a__3 :
fel, boleh minta nomermu dan ketiga sahabatmu?

Felsya terlihat kebingungan, akan seseorang yang tiba-tiba mengiriminya pesan seperti itu.
"Bentar guys, gue bales ini dulu. Kalian pake handphone nya Elenna atau siapa dulu ya."

fels.lau__ :
ini siapa ya?

d.i.a__3 :
Darren

fels.lau__ :
oh Darren, kirain siapa oke bentar ya. Btw ngapain tadi pulang duluan. Kita aja belum pulang nih.

d.i.a__3 :
cepet kirim nya ya Fel

fels.lau__ :
sabaar dong 😑

Felsya segera memencet beberapa nomor kontak di handphone nya dan langsung ia kirim pada Darren. Sempat bingung dengan tingkah laku Darren yang sebenarnya itu orang bagaimana.

"Pesan dari siapa?."
Elenna menatap penasaran handphone Felsya.

"Adadeh ahaha."

"Cieee"
Ucap Elenna disusul yang lainnya.

"Nggak weh, ini temen gue."

☁️☁️☁️

Darren terlihat membeli sesuatu di tangannya yang tak lain adalah, Bubble tea kesukaannya dan sosis bakar ditangan kirinya. Ia duduk di hamparan kursi panjang menikmati indahnya pemandangan danau didaerahnya.

Sesekali ia melirik kearah samping kanan dan kirinya yang membuat dirinya menjadi bosan. Rata-rata yang datang taman dekat danau seperti ini adalah sepasang kekasih yang saling bermesraan, dan Darren merasa seperti jomblo ngenes banget diantara mereka. Namun, ia tidak memperdulikannya dan sibuk memakan sosis bakar yang sesekali kepedesan.

Darren memang tidak pernah punya teman laki-laki yang bisa bertahan sampai detik ini, ia sempat punya satu sahabat yang benar-benar sangat dekat dari ia duduk di bangku pertama SMP.

Namun setelah mempunyai pacar, dirinya sempat tersingkirkan padahal Darren dan sahabatnya sudah mengenal dekat dan saling percaya satu sama lain dan sekarang membuat nya harus meratapi kesepian sekian kalinya.

Maklum saja, ia adalah anak satu-satunya kedua setelah kakaknya dikabarkan meninggal di medan perang, kakak nya adalah seorang TNI angkatan laut dan meninggal sejak Darren masih berumur empat tahun.
Sejak kecil, orang tuanya sibuk bekerja dan bisa dikatakan Darren jarang dirawat oleh orangtuanya dan hanya dirawat seorang pembantu pribadi orangtuanya.

Hembusan angin danau di siang mendekati sore hari ini terasa dingin. Meneguk habis bubble tea nya, dan pergi setelahnya.
Darren sebenarnya ingin menjemput motornya yang ada di bengkel apakah sudah selesai perbaikan atau belum.

Motornya memang sudah lama tidak terpakai dan rusak karena tidak digunakan. Membuat dirinya mengharuskan berangkat sekolah naik angkutan umum atau bahkan terkadang memesan ojek online langganannya.

Darren sampai di sebuah rumah yang terkesan mewah namun, sudah terlalu tua. Rumah yang saat ini ditinggalinya dan Neneknya seorang. Dulunya rumah ini dipenuhi banyak orang seperti Kakek Darren, dan para keluarganya. Namun tahun demi tahun rumah ini perlahan menjadi sepi dan terlihat kosong yang hanya menyisakan Neneknya saja. Hingga Darren memutuskan untuk tinggal bersama di rumah ini juga.

Melemparkan kunci mobilnya ke meja belajarnya, dan kembali membuka beberapa pesan di handphone nya.
Darren tampak sibuk mengetik, entah ia sedang membalas pesan seperti apa hingga seserius ini.

Ketikannya terhenti ketika mendapati sebuah foto unggahan milik Felsya di Stagram pribadinya, yang tak lain foto mereka bersama. Namun, wajah Darren terlihat mengkerut setelah mendapati tepat sebuah foto paling belakang pojok kanan itu terdapat dua orang yang terlihat serasi dan sangat dekat. Mereka adalah Elenna dan Gibran.

Awalnya Darren sempat like postingan Felsya, namun ia unlike kembali setelah melihat foto dua cewek dan cowok ini terlihat begitu dekat.

"Dia siapa sih? Apa mungkin dia pacarnya Elenna? Nggak! Nggak mungkin, Elenna belum punya pacar."
Ucap Darren sebal sambil menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali.
Darren melempar handphone nya ke kasur namun sempat meleset jatuh ke lantai, dan membuat retakan garis di sisi handphone nya.

"Ah, pecah! Gara-gara cowok itu hpku retak gini."
Gumam Darren yang sibuk mengelus pelan handphone kesayangannya.

🌼🌼🌼


[THANK U YANG UDAH BACA :*]

Darren pas lagi cemburu nih askszsks gemoy kaan ><

[THANK U YANG UDAH BACA :*]•Darren pas lagi cemburu nih askszsks gemoy kaan ><

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DARLENNA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang