26. FIGHTING DARREN!

23 7 0
                                    

"jangan pernah menyerah dalam menggapai sesuatu, karena impian tidak akan mudah di gapai tanpa sebuah perjuangan"
- Sbfp.

Hayy terimakasih yang udah baca sampai saat ini, siapapun kalian thnk u!

Dan jangan lupa vote, komen, dan follow akun aku yaa <3 enjoyy!

Happy Reading :)

☁️

"Hayoo abis pacaran mesti ya Lo!."
Felsya yang tadinya sedang duduk diam gabut mencoret-coret di buku Arasely pun kini berlari mendekati Elenna dan Darren yang baru saja masuk kelas.

"Iya! Kenapa? Cemburu lo ya, hahah."
Elenna langsung menyeret Felsya untuk kembali duduk di tempatnya. Karena biasa anak ini selalu usil jika sedang gabut.

"Yang bener, Lo jadian sama Darren El?."
Arasely menoleh dan mendekatkan wajah nya tepat di didepan Elenna.

"Astaghfirullah Araselayy! Kaget gue."
"Nggak ya Allah bercanda doang, sorry ya Ren dengan ketiga monyetku ini yaa."
Darren menoleh dan hanya tersenyum tipis.

"Felsyod! Buku gue penuh dengan gambar cacing gini. Apa maksud lo sih ah."
Arasely mulai sadar jika buku tulisnya kini penuh dengan karya kreasi Felsya yang luar biasa.

"Eh itu tanda tangan calon artis. Bersyukur seharusnya lo tuh Ra, dapet special gift dari artis ternama di masa depan."
Felsya berlari sambil nyengir setelah Arasely mengepalkan tangan kanannya.

Elenna dan ketiga sahabatnya berjalan menuju parkir dengan sesekali menertawakan apapun yang mereka lewati. Bahkan kucing sedang pup saja bisa membuat mereka berempat tertawa tanpa henti.

"Itu kucing ekspresi nya mirip Elennoy lagi eek sumpah."
Ucap Felsya sambil berdiri di belakang Tasya karena takut Elenna akan menyerang.

"Kayak pernah liat gue eek aja lo."

"Pernah, hi bukan Elennoy. Yang dulu pernah satu WC sama gue siapa ya pas MOS  ahahah, jijik banget kalau inget sumpah."

"Gue ah apa. Udah lah move on dong sama masa lalu menyebalkan itu plis."

"Oh iya gue sama Araselay ya! Jijik asli."
Felsya mencubit pipi Arasely.

"Udah lah jijik banget sih kalian masalah tai aja di bahas terooos."
Tasya menggandeng tangan Elenna dan menyeretnya untuk menjauh dari mereka berdua, dan segera ke tempat dimana motor Tasya di parkirkan.

Elenna memang jarang bahkan tidak pernah menaiki motor kesayangannya ketika sekolah, karena alasan malas. Padahal jujur, ia tidak ingin jika motornya itu lecet terkena motor lain, simple kan?.

Sehingga kadang Elenna bersama Tasya atau bahkan sering diantar Alicia kakaknya.

"Darren!."
Elenna berlari kecil mendekati Darren yang baru saja muncul di parkiran, dan tampak sesekali kebingungan.

"Pulang sama siapa?."

"Sendiri."
Ucap Darren singkat.

"Bawa motor sendiri atau naik bus?."

"Bentar diam dulu, ada sesuatu di rambutmu."
Darren dengan pelan menghelai rambut Elenna dan mengambil sebuah serpihan kayu kecil di sela-sela rambutnya. Wajah polos Elenna bahkan mengatakan bahwa sekarang ia nervous sedekat ini dengan pria tampan selain Gibran.

"Ma--makasih."

"Aku naik bus, emang ada apa?."

"Yahh, kirain naik motor keren mu itu. Sekali-kali naikin ke sekolah kek, ntar aku nebeng hahah. Yaudah deh nggak jadi, oh iya aku minta nomor mu dong Ren."
Elenna merogoh handphonenya di saku kecil di jaket Hoodie yang ia pakai itu. Dan bersiap mengetikkan tombol nomor di layarnya.

DARLENNA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang