EPILOG

51 1 0
                                    

Malam itu Ricko sengaja menyewa sebuah gedung untuk perayaan keluarga barunya dengan makan malam bersama.

Alicia, Ericka dan Elenna memakai baju dengan motif dan merk yang sama.

Ricko mengundang kerabat dekat dan rekan kerjanya, Alicia hanya mengundang tunangannya yaitu Kevin, Ericka tidak mengundang siapapun, dan Elenna mengundang ketiga sahabatnya juga Darren.

"Ciee yang mau nikah, ciee."
Elenna dan Ericka kompak ngeledek Alicia dan Kevin yang sedari tadi sibuk berduaan terus.

"Diam ah, malu!."

"Cielah pakai malu segala."

"Elenna!."
Ucapan itu membuat Elenna menoleh ke belakang.

"Eh Ren, ada apa?."

"Sini. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu."

Darren mengajak Elenna di tempat yang tidak terlalu ramai, dan duduk bersama.

"Emm, maafin gue ya."

"Maafin kenapa? Justru gue yang minta maaf, minta maaf banget dan terimakasih udah nolongin gue saat itu."

Darren memandangi mata Elenna, membuat Elenna sedikit gugup.

"El, aku tahu ini lucu. Tapi sebenarnya aku cinta banget sama kamu. Alasan aku pindah sekolah juga gara-gara kamu."

"Aku minta maaf dulu pernah bikin kamu jadi lupa ingatan, dan itu murni salahku."

"Rendra, itu masa lalu."

"Kamu masih ingat nama itu?."
Elenna mengangguk.

"Andai saja lo ngenalin diri ke kita dengan nama Rendra bukan Darren, mungkin gue sedikit curiga dan berharap lo itu emang sahabat gue yang gue cari selama ini."

"Jadi lo jomblo kan?."

"Emang kenapa?."

"Keluar bentar yuk, ada pasar malam di lapangan dekat gedung ini. Katanya kamu pengen naik komedi putar? Terus beli es krim, Boba, apa aja yang kamu mau deh yuk?."

Elenna menoleh ke kanan dan kirinya.

"Tapi gimana kita keluar dari sini nya? Ayah punya bodyguard banyak di sini. Tapi gue pengen banget."

"Ijin dulu aja, om Ricko pasti bolehin kita keluar, kalau ada aku."

"Yee, masa sih. Yaudah yuk ijin dulu."

☁️☁️☁️

"Waahh, indah banget lampu-lampunya! Tadi juga seru banget naik ini, sumpah nostalgia gue jadi inget masa lalu, kita pernah naik ini berkali-kali kan ya?."

Darren tersenyum senang.

"Betul banget ahahah, sampai aku pusing kayak gini."

"Hahah maaf."

Darren tiba-tiba menggandeng tangan Elenna.

"El."
Darren berlutut.

"Eh ngapain?."

"Elenna, mau nggak kamu jadi pacarku?."
Darren menyodorkan buket bunga dan sebuah kotak hitam yang sepertinya itu adalah kalung dengan liontin kupu-kupu.

"TERIMA! TERIMA! TERIMA!."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DARLENNA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang