Seperti yang sudah Asahi katakan pada Hyunsuk dan Mashiho, ia akan menjelaskan sesuatu ketika masuk sekolah.
Dan disinilah mereka, tengah duduk bersama dipinggir lapangan sambil menyaksikan Jaehyuk dan Yoshi berlatih bola basket.
Tidak usah bertanya Jihoon dimana, anak aneh itu bisa berada dimana saja yang dia inginkan.
"Kalian mungkin akan menganggapku gila ketika aku selesai menceritakannya."
"Katakan saja cepat!" desak Mashiho tak sabaran, sedangkan Hyunsuk hanya diam menunggu.
"Aku yakin kalian sering menonton film dengan tema fantasi. Vampir, manusia serigala, dan yang lainnya."
"..."
"Dan kalian harus percaya bahwa mereka benar-benar ada didunia nyata. Vampir dan manusia serigala itu ada."
"..."
"..."
"..."
"Apa? Kenapa kalian diam saja?"
"Kau?... Sudah berapa lama kau tidak meminum obatmu?"
Asahi berdiri dan berjalan kasar meninggalkan kedua orang itu, sudah ia duga jika mereka akan meledeknya.
"Hey tunggu!" Hyunsuk dan Mashiho mengejar Asahi yang sudah cukup jauh. Well, Asahi lebih tinggi dari mereka meski hanya beberapa senti, dan itu berpengaruh pada kecepatan jalan mereka.
"Asahi!"
"Baiklah, kami percaya!" Hyunsuk ngos-ngosan setelah mengejar Asahi. Kini si robot itu diam dan berbalik mendekatinya dan Mashiho.
"Buktikan jika kalian percaya padaku!"
"Buktikan jika apa yang kau bicarakan benar-benar nyata!"
"Yak!"
"Asahi dengar, tak apa jika kau tidak ingin mengatakan rahasiamu, tapi, kau tidak perlu berbohong seperti itu."
Seharusnya Asahi sakit hati dan terluka karena tidak dipercayai oleh sahabat sehidup sematinya, Asahi bahkan dituding gila, tapi, tidak.
Tidak ada gunanya merasa sakit hati dan terluka atas apa yang dilakukan orang-orang sinting ini. Buang-buang tenaga saja.
Asahi mengajak Hyunsuk dan Mashiho kembali duduk, kali ini ia serius.
Ia melirik sekitar, memastikan tidak ada orang lain yang terlalu dekat dengannya untuk bisa mendengar atau melihat apa yang akan ia katakan.
Asahi menarik lengan bajunya, sampai melewati pundak. Dan di atas sikutnya terdapat bekas gigitan yang terlihat aneh.
"Alasan kenapa aku selalu mengenakan pakaian dengan lengan panjang." Asahi mengusap bekas itu kemudian menutupnya kembali.
Ia menemukan raut terkejut terpatri pada wajah kedua sahabatnya. Wajar saja, bekas luka itu terlihat seperti bekas gigitan. Dan ia tidak pernah memperlihatkannya pada siapa kecuali Jaehyuk karena, ya-lupakan.
"Asahi, kau bersungguh-sungguh?"
"Demi Tuhan, aku tidak akan menggigit diriku sendiri hanya agar kalian percaya."
"..."
"Itulah kenapa aku menjaga jarak dengan orang baru. Ingat saat aku begitu resah ketika Jaehyuk tidak pulang pukul sepuluh?"
Hyunsuk dan Mashiho mengangguk.
"Karena aku mengkhawatirkannya." Asahi terdengar murung dengan sorot mata teduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare [✓]
Fantasía"Seharusnya aku tidak menolongmu!" ↺BxB || Homo || Gay || Yaoi ↺Ft. Harukyu