Part 14

2.5K 332 37
                                    

Asahi dan Hyunsuk memutuskan untuk menginap di flat kecil milik Haruto, begitu pula dengan Jaehyuk, Yoshi, dan Mashiho.

Membuat tempat kecil itu terlihat semakin sesak nan sempit. Terima kasih kepada Jaehyuk dan Yoshi yang tidak ingin pergi meninggalkan kekasih mereka.

Malang bagi Hyunsuk harus menyaksikan yang lain saling memeluk sementara dirinya hanya terbaring seorang diri dengan selimut tipis.

Tapi, bukan itu masalahnya.

Karena saat ini mereka semua sedang berkumpul dengan Haruto yang berbaring di atas paha Asahi sementara yang lain duduk lesehan di atas lantai.

Asahi memainkan rambut Haruto, tersirat rasa sayang penuh khawatir di sana.

"Ch!" tentu saja seseorang cemburu melihat itu.

"Haruto, beberapa hari yang lalu Hyunsuk mengalami kejadian aneh," Asahi memulai pembicaraan sebelum Jaehyuk memberontak.

"Dan itu ada hubungannya dengan permasalahan kita."

Pundak Haruto langsung menegang, syarat akan rasa gugup dan panik.

"Hyunsuk bilang, Jihoon adalah seorang vampir..."

Jika Asahi atau yang lain memiliki kemampuan mendengar layaknya kaum abadi, mereka pasti bisa mendengar detak jantung Haruto yang begitu cepat,

Bertalu ribut kala nama sang pangeran teralun dalam pendengarannya.

"Apa kau tahu sesuatu?"

Hati dan pikirannya ingin melindungi yang lain, ingin memberitahu mereka untuk menjauh dari Jihoon dan Junkyu.

Tapi, posisinya memukul telak keinginan itu.

"Tidak, hyung." jawab Haruto pasti.

"Kupikir Jihoon pernah bertemu denganmu, dia pernah mengatakannya padaku. Seharusnya kau tahu sesuatu karena Asahi bilang kau lebih terkait dengan mereka." Hyunsuk bersuara kecil, sedikit mendesak karena Haruto malah terlihat bimbang.

"Aku tidak tahu apa-apa." Haruto bangun, "Aku akan pergi tidur." kemudian ia berlalu pergi begitu saja, menghilang di balik pintu,

Menyisakan keheningan diliputi rasa heran bagi yang tersisa.

"Haruto tahu sesuatu."

***

Tidak ada sesuatu yang janggal terjadi selama beberapa minggu ini, yah, tentunya selain rasa curiga pada Haruto yang terus menutup hidung setiap saat seolah ia berada di tempat sampah.

Di luar itu, semuanya biasa saja.

Apa mungkin saat itu Hyunsuk benar-benar hanya berhalusinasi?

Tapi rasa sakitnya terasa sangat nyata.

Hyunsuk bernafas gusar, daripada menganggunya dengan keanehan, Jihoon lebih sering menganggunya dengan terus berputar dalam pikirannya,

Hyunsuk sulit menghilangkan Jihoon dari pikirannya.

Terlalu lelah, Hyunsuk memilih untuk memejamkan matanya, mengerjap beberapa kali sebelum kantuk datang menyerang.

Nightmare [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang