🔞

1.1K 31 0
                                    

"jiji suka kan kakak giniin hm?" laki-laki tampan yang memanggil dirinya kakak ini sedang mendapati pemandangan indah.

indah,sangat indah pemandangan yang ia lihat bukan semata-mata melihat awan-awan karna berada di puncak gunung ataupun melihat matahari terbenam di pesisir pantai sambil bersandar di pundak orang tersayang,melainkan adik kecil nya yang hanya berjarak 2 tahun kini sedang menungging tanpa sehelai benang pun yang melapisi tubuh nya dengan jari panjang milik dirinya yang sedang keluar masuk mencari sesuatu,kenikmatan untuk adik kecil nya.

sang empu yang merasa di tanya hanya bisa mengerang pasrah sedekali mengangguk untuk menanggapi ucapan kotor kakak nya,ia suka sangat suka hanya saja jika sehabis melakukan nya ia akan merasa bersalah dengan kedua orang tua nya yang berada di negeri orang,ia pun akan merasa bersalah dengan kekasih nya,gadis cantik bertubuh lebih pendek dari nya.

"jawab kakak sayang,jangan menjawab nya hanya dengan erangan" mata tajam dan seringaian kecil ia lemparkan membuat adik kecil nya menciut,ia ingin menjawab lantang hanya saja desahan serta erangan terus keluar membuktikan seberapa hebat nya jari panjang kakak nya yang sedang mengobrak-abrik lubang miliknya.

"enghhh kakak jiji suka mhh suka lagihh mau cum nghhh" ucapan dari sang empu membuat jari panjang yang sedang keluar-masuk kedalam lubang nya pun kian mencepat,menambahkan tempo dengan gerakan menggunting sesekali menggaruk dinding di dalam sana,menciptakan lengkingan teriakan adik kecil nya.

crottt

crott

plakk

tembakan air mani milik adik nya pertanda permainan telah selesai dan di akhiri dengan tamparan di pipi pantat nya yang sudah memerah,sangat cantik.

si mungil yang merasa lelah akibat pelepasanya segera berbaring menghadap kakak nya yang sedang tersenyum menang melihat diri nya tak berdaya seperti sekarang.

"huh ngeselin jiji padahal sebentar lagi mau pergi,ada janji sama minjae tapi kakak malah lagi pengen" si mungil mendengus sambil mengatur deru nafas nya yang memburu akibat pergulatan panas nya bersama sang kakak.

kakak nya hanya terkekeh lantas melihat jam dinding yang menunjukan pukul 16.30 sore,"masih lama ji,ini baru jam 16.30 sedangkan kamu ada janji sama minjae jam 19.00 malam,masih ada waktu 3 jam kurang buat kamu istirahat dan juga rapi-rapi" sang empu hanya mendengus membalik badan nya membelakangi sang kakak.

"tetep aja aku kesel sama kak tae" empu yang mempunyai panggilan kak tae itu lagi-lagi terkekeh,ia tersenyum mengelus surai lepek milik adik nya,"okey aku minta maaf,sebagai ganti nya kamu boleh nginep di rumah minjae" si mungil segera mendengok,membalik badan nya menatap kakak nya yang sedang tersenyum sambil mengelus surai nya.

"kakak serius?aku boleh nginep?" antusias nya si mungil membuat kakak nya mengangguk,mengiyakan pertanyaan dari adik nya.

"yaudah kamu istirahat dulu ji,biar kakak yang bersihin ini" jimin mengangguk senang,mengecup bibir tipis sang kakak lalu membalik badan nya,membelakangi kakak nya,ia malu pipi nya saja merona entah lah ia jadi seperti gadis di mabuk asmara jika berada di dekat sang kakak terlebih dirinya akan menjadi manja saat bersama nya.

kak Tae panggilan manis dari adik nya Jimin.Mereka mempunyai panggilan manis sendiri untuk nya masing-masing,memang hal wajar atau mungkin terdengar biasa saja tapi jika adik nya yang memanggil itu akan menjadi manis,bibir tebal dengan warna merah menjadi candu untuk bibir nya dan juga penis milik nya.

.....

jimin menggeliat saat mendapat kecupan yang mengitari seluruh wajah nya,ia tidak heran atau pun merasa terganggu,ia menyukai semua perlakuan kakak nya,menurutnya itu hal wajar.

random vminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang